(32) ~ P e n j e l a s a n ~

2K 134 19
                                    


     Keyra terdiam dan hanya memandang Shirley dengan perasaan campur aduk. Takut, sedih, menyesal, semuanya menjadi satu.

Keyra tidak tahu harus memulai dari mana untuk menjelaskan semuanya, dirinya sudah terlalu jahat pada sahabat yang sudah ia anggap seperti adik sendiri.

Rasanya Keyra ingin menyalahkan hatinya yang sudah salah menempatkan. Dirinya juga sangat bodoh tidak menyadari adanya cinta yang datang saat itu.

Keyra perlahan mendekati Shirley yang terduduk di lantai dan masih setia dengan tangisnya.

Shirley kecewa, sangat kecewa..
Orang yang Shirley sayang, bahkan ia sangat mengaguminya, dan juga menjadi idola yang menginspirasi bagi Shirley. Tapi sekarang malah mengkhianatinya.

Keyra menyentuh tangan Shirley, namun dengan cepat Shirley menangkisnya. Ia segera menghapus sisa air matanya dan berdiri. Shirley tidak mau berlama-lama ditempat orang yang sudah mengecewakannya. Semakin lama ia disini, semakin sesak rasanya.

Keyra bangkit dari duduknya dan berusaha menggapai Shirley yang hendak pergi. "Shir, aku bisa jelasin," ucapnya berusaha menjelaskan.

Keyra tahu jika dijelaskan bagaimanapun Shirley akan tetap marah dan membencinya. Tapi setidaknya ia akan mencobanya.

"Mau jelasin apa lagi sih Key, semuanya udah jelas!" teriak Shirley.

"Shir, aku mohon, aku gak ada maksud apa-apa," ucap Keyra meyakinkan. Tangannya kembali menggenggam tangan Shirley, namun lagi-lagi Shirley melepasnya.

"Terus apa?! Apa yang Keyra pingin dengan chat pak Ustadz kayak gitu?!" Shirley kembali meneteskan air mata mengingat chat yang tidak pantas.

"Maafin aku, Shir," lirih Keyra. Air matanya tiba-tiba mengalir, ia merasa sesak dan sakit saat itu juga.

Shirley memejamkan matanya, mencerna semua yang telah terjadi. "Kalo emang Keyra suka sama pak Ustadz Harris kenapa gak dari awal aja, Key ..." Tangis Shirley semakin pecah. Shirley sudah tidak bisa menahan rasa sakit dan kecewanya.

Tidak kah Keyra tahu jika yang dilakukannya itu salah? Bahkan ini bisa merusak persahabatannya. Dan jika keluarganya tahu, mungkin semuanya akan kacau.

"Kalo dari awal Keyra emang suka, gak usah pura-pura biasa aja! Gak usah pura-pura gak cinta! Munafik, tau gak!!" ucap Shirley penuh penekanan.

Setelah mengatakan hal yang mungkin menyakitkan hati, namun tidak sebanding dengan rasa sakit yang Shirley rasakan, ia segera pergi dari hadapan Keyra.

Sedangkan Keyra hanya bisa menerimanya dengan tangisan penyesalan.

Keyra selalu bertanya, 'Kenapa'?!

Kenapa saat itu dirinya sangat bodoh. Menyia-nyiakan seseorang yang datang padanya, tanpa disadari perasaan cinta hadir saat seseorang itu telah bersama orang lain.

Hingga kepingan penyesalan datang yang membuat dirinya nekat untuk menyatakan perasaan cintanya.

Hal konyol yang pernah ia lakukan hanya karena cinta?!

Tapi, apa harus Keyra menyalahkan cinta?

🐣🐣🐣

Harris membuka pintu kamarnya dan segera masuk kedalam. Ia tersenyum melihat Shirley yang terduduk di sofa, mungkin istrinya itu sudah lama menunggunya.

~Imam Sempurna~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang