(19) ~ A d a Y a n g A n e h ~

2.9K 146 17
                                    





    Dari pagi hingga saat ini Shirley tak henti-hentinya menggoda Maryam yang kemarin di ajak jalan-jalan oleh Adam dalam rangka memperingati hari pernikahan yang ke 26 tahun mereka. Jadi, kemarin Maryam dan Adam tidak ada di rumah karena mereka keluar berdua. Maryam pun hanya tersenyum malu karena Shirley terus-menerus menggodanya.

"Ciee yang kemarin habis jalan-jalan. Ciee yang kemarin habis pacaran, ciee.. ciee.." Shirley menusuk-nusuk lengan Maryam menggoda.

"Sudah Shirley, dari tadi Umi capek." Wajah Maryam sangat merah karena malu.

"Tapi seneng, kan?" goda Shirley lagi.

Wajah Maryam kembali merona. Kini Maryam dan Shirley terlihat akur, karena biasanya mereka berdua selalu ribut jika bertemu. Tapi entah mengapa kali ini tidak. Mungkin Maryam yang sedang berbunga-bunga, ia seperti merasakan remaja kembali. Saat dirinya merasakan jatuh cinta begitu dalam pada Adam suaminya. Sungguh indah rasanya.

Saat itu Maryam sangat membenci Adam, ia tak mencintainya. Karena memang mereka berdua di jodohkan, sama halnya seperti Harris dan Shirley. Namun entah mengapa dirinya begitu sangat mencintai suaminya saat ini. Cinta memang begitu ajaib, ia mampu merubah rasa benci menjadi cinta.

"Assalamu'alaikum?" Salam seseorang yang membuat Shirley berhenti menggoda Maryam. Dirinya dibuat terkejut karena kedatangan Salma, Bundanya yang sangat ia rindukan.

"Mimom?? Wahh Shirley kangen banget!" Shirley bangkit dari duduknya dan langsung menghamburkan pelukannya pada Salma.

Bukan hanya Salma saja, namun ada Keyra, Yusuf dan istrinya, Siti. Mereka sengaja datang hanya untuk berkunjung saja.

"Bunda juga kangen," balas Salma. Shirley melepaskan pelukannya, ia beralih pada Keyra, sahabat yang paling disayanginya.

"Keyra, kangen," ucap Shirley seraya memeluk sahabatnya itu.

"Sama, aku juga." Keyra memeluk sekilas Shirley.

"Ekhem.. gak kangen nih sama Teteh Siti?"

"Enggak, siapa juga yang kangen sama Teteh Siti yang cerewetnya minta ditendang," balas Shirley cuek.

Shirley dan Siti adalah musuh bebuyutan, mereka berdua tidak pernah akur. Siti yang menganggap Shirley sebagai penggoda suaminya, dan Shirley yang tidak suka Siti karena cerewet. Padahal mereka berdua sama saja, tidak jauh beda. Tapi di balik permusuhan itu, mereka saling menyayangi, saling peduli layaknya kakak-beradik. Kadang mereka juga akur, namun tidak lama mereka akan bertengkar lagi. Entahlah, mereka berdua memang aneh.

Siti menatap Shirley dengan sinis. "Emang situ gak cerewet, sama aja tuh!"

Yusuf yang sedari tadi diam memilih masuk setelah Maryam mempersilahkan mereka semua. Namun Shirley dan Siti masih setia dengan keributan yang tidak akan pernah ada ujungnya.

🐣🐣🐣

Salma mendudukan dirinya di sofa ruang tamu, begitu pula Keyra dan Ucup. Mereka sangat akrab, saling berbincang mengenai perkembangan Shirley dan Harris.

"Shirley bagaimana? Maaf loh kalau anak saya selalu membuat keributan," ucap Salma tak enak hati.

"Tidak masalah, Shirley anak yang baik. Dia juga sangat hebat, bisa mecahin tiga piring sekaligus." Maryam menceritakan kejadian Shirley yang tidak bisa mencuci piring beberapa waktu lalu.

~Imam Sempurna~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang