Two

824 60 2
                                    

Pulang sekolah ini Rara dan Aulia tak langsung pulang ke rumah. Rencananya mereka ingin mampir ke Mall terlebih dahulu.

"Eh, kita ke resto sana dulu yuk? Makan2 gitu." Ajak Aulia setelah keliling Mall. Rara mengangguk cepat.

"Iya ayo. Perut Rara juga lapar nih." ucap Rara antusias.

Lalu mereka pun masuk ke salah satu Resto yang ada di Mall.

"Kamu mau pesan apa, Ra?" tanya Aulia yang melihat menu makanan di resto ini.

"Apa aja deh.. yang penting sama." ucap Rara.

Aulia hanya mengangguk dan langsung memesan makanan dan minuman yang sama dengan Rara. Tak lama pesanan pun datang.

"Ra, semalam Putri telepon kamu gak? Aku harap dia gak ngomong yang nggak2 sama kamu." ucap Aulia sambil mengaduk makanannya sebelum ia makan.

"Nggak kok dia cuma nanya aja, aku udah move on belum sama kak Irwan." ucap Rara. Ia meminum orange juice pesanannya.

"Terus kamu jawab apa?" tanya Aulia.

"Rara matiin aja teleponnya. Habisnya Rara males ngebahas kak Irwan mulu. Gak ada topik lain apa?!" Rara mengerucut sebal.

"Heii.. bukannya dulu kamu senang kalo udah bahas soal kak Irwan." ucap Aulia yang sempat kaget dengan omongan Rara.

"Ya itu kan dulu, Aul. Tapi sekarang..."

"Udah move on kan?" potong Aulia, yang langsung dapat tatapan tajam dari Rara. Aulia hanya tersenyum jahil.

"Iya, sekarang udah." jawab Rara santai membuat Aulia hampir memuncratkan minuman dalam mulutnya karena kaget.

"Kok bisa?"

"Angin yang bantuin aku." Jawaban polos Rara malah membuat Aulia bingung.

"Tunggu! Maksudnya gimana sih, Ra? Kok tiba2 bahas soal Angin? apa hubungannya?"

Rara tak menghiraukan pertanyaan Aulia dan malah mengambil sesuatu dalam tasnya. Selembar kertas sudah ada ditangannya membuat Aulia tertarik untuk melihatnya dan kembali menatap Rara dengan wajah yang masih bingung.

"Selain angin, kertas ini juga yang buat Rara melupakan kak Irwan." jelas Rara secara perlahan. Ia mengingat kembali kejadian semalam.

*Rara menutup mata, lalu merasakan hawa angin dari celah jendela kamarnya.

'Angin...
Tolong bantu Rara menghapus rasa ini.
Dan tolong hadirkan seseorang untuk menggantikan kak Irwan.
Rara berharap seseorang itu bisa membuat Rara melupakannya.'

Tanpa Rara sadari angin itu seperti mendengar hati Rara dan mengirimkan selembar kertas pada wajahnya.
Rara bangun dan mengambil kertas itu dari wajahnya lalu membacanya dengan perlahan.

'Angin....
tolong kembalikan senyuman seseorang yang menerima tulisan ini.

Tiba2 Rara tersenyum dan melupakan semua masalahnya, terutama Irwan.

"Jadi.. Karena itu yang membuat kamu melupakan kak Irwan secepat ini?" Tanya Aulia setelah cerita Rara selesai. Rara hanya mengangguk.

"Lagian sekarang Rara sadar, harusnya Rara gak berharap terus  sama kak Irwan. Kak Irwan itu udah punya pacar, gak baik kalau Rara rusak hubungan orang." Ucap Rara.

"Iya kamu benar. Harusnya dari dulu tau kamu udah move on kayak gini." Gerutu Aulia.

Rara terkekeh pelan.

"Iya maaf Aul, tapi sekarang yang penting Rara udah move on kan!"

Aulia mengangguk dan tersenyum senang. Akhirnya sahabatnya ini kembali lagi seperti dulu. Yang mana dulu Rara selalu ceria tanpa harus memikirkan yang tak berfaedah, terutama tentang cowok.

Dear, Sahabat PenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang