Fourteen

527 53 6
                                    

Mereka pun sampai di sekolah Rara. Rara turun dari mobil yang digunakan Randa untuk mengantarnya ke sekolah.

Sebenarnya mobil itu, mobil ayahnya yang jarang dipakai dan pernah dipakai Uwan juga beberapa hari lalu dengannya.

Rara mengangkat kedua alisnya saat melihat Randa turun juga dari mobil.

"Jadi ini sekolah lo Ra?" Tanya Randa melihat sekeliling sekolah Rara dengan sedikit kagum.

Sekarang Rara mengerti. Pasti Randa akan mengejek dia atau tidak Randa akan mencari cewek-cewek yang cantik, untuk menjadi korban ke playboy-annya. Seakan cowok ganteng seperti dia kan, banyak yang playboy.

"Heem, kenapa? Baru lihat sekolah elit yaa?" Ucap Rara.

"Gak! Biasa aja." Balas Randa.

"Terus ngapain nanya panda kutub? Kalau cuma bilang biasa aja." Ujar Rara kesal.

"Pengen aja nanya. Udahlah, gue pulang lagi ya! Nanti gue jemput lo." Ucap Randa.

"Tumben? Gak mau nyari cewek dulu nih?" Tanya Rara julit.

"Gak deh. Ternyata sekolah lo gak seru." Randa masuk ke dalam mobil dan menyalakan mobilnya.

"Heh, yang suruh kamu nganter aku siapa!"

Rara berteriak saat mobil Randa mulai berjalan meninggalkan sekolahnya. Ia lalu masuk ke dalam sekolah yang mana gerbang itu masih terbuka lebar.

"Aul, mput." Panggil Rara.

Aulia dan Putri mendongak dan tersenyum melihat Rara yang baru sampai di kelasnya.

"Kalian ngapain sih? Kok pada sibuk." Ucap Rara heran.

"Ini nih si Mput. Dia lagi nyari kado buat adeknya. Katanya, adeknya ulang tahun." Jawab Aulia.

"Iya Ra, kira2 hadiah yang bagus apa ya?" Tanya Putri.

Rara duduk di sebelah Putri dan melihat handphone Putri yang sedang mencari barang untuk hadiah adeknya di salah satu aplikasi.

"Oh jadi kamu beli lewat online?" Putri mengangguk sebagai jawaban.

"Kalau menurut Rara sih, kamu beli aja sesuai apa kesukaan adek kamu. Tapi terserah kamu juga deh, mau beli apa." Kata Rara.

"Nanti aja deh pikirinnya. Kalau kalian gak keberatan, kalian mau gak anterin aku ke mall?" Tanya Putri.

"Kapan? Pulang sekolah kah?"

"Yaa pulang sekolah nanti. Masa besok sih! Lagian kan ulangtahun nya hari ini." Ucap Putri.

"Oke kita anterin." Ujar Aulia.

"Ra."

Seseorang memanggil Rara membuat mereka sama2 melihat orang itu. Seketika Aulia dan Putri menjadi muak saat tahu siapa orang yang menghampiri Rara itu.

"Kak Irwan? ada apa kak?" Beda dengan dua sahabatnya, Rara terlihat bersikap biasa saja.

"Ini, gue cuma mau ngembaliin ini." Ucap Irwan.

Dear, Sahabat PenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang