empat

5.8K 706 17
                                    

until next time, taehyung.

"atchim!!", yoongi kembali bersin untuk yang kesekian kalinya hari ini. artinya, musim semi hampir tiba. yoongi memang tidak begitu bersahabat dengan serbuk-serbuk sari dari bunga yang mulai bermekaran di seperempat akhir bulan maret.

tuk

suara buku berbenturan dengan meja. "yoongi-a"

"mm?" yoongi menoleh kearah hyerin, teman sekelasnya sekaligus teman terbaik nya selama yoongi di seoul.

"nada yang ini terdengar aneh", gumam hyerin menyodorkan kertas not miliknya pada yoongi. yoongi membuang nafas berat.

"yang mana?" tanya yoongi memperhatikan kertas not yang sudah mulai kusut dan kotor itu. hyerin menunjuk kearah satu baris not yang merupakan bridge dari lagu. "menurutku, nadanya sedikit aneh saat masuk ke bridge", yoongi membaca nadanya. jarinya mengetuk-ngetuk bangku mengikuti irama.

"bukannya aku sudah membenarkan yang ini?", gumam yoongi. "kau belum mengubahnya? aku sudah merevisinya", ucap yoongi geram.

"oh ya? kenapa aku belum tulis ya", ucap hyerin menggerakan kepalanya heran.

"ish!", yoongi gatal ingin memukul kepala sahabatnya itu yang kelewat cerdas.

yoongi kembali memasang earphone ke telinganya, lagu milik troye sivan dengan judul youth mengisi kepala yoongi. kepalanya ia sandarkan ke meja untuk mengambil sebuah tidur singkat. yoongi hampir terlelap ketika seseorang mengguncang tubuhnya cukup kuat.

yoongi sudah siap melemparkan sumpah serapahnya ketika ia melihat wonho dengan wajah bahagianya menyodorkan kertas kewajah yoongi. yoongi mengernyit lalu mengambil kertas itu dari tangan wonho.

"kita kedatangan banyak murid baru! klub musik akan semakin ramai", ucap wonho hampir melompat kecil.

yoongi melihat daftar nama siswa-siswi kelas satu, dan memang banyak yang mengisi untuk mendaftar di klub musik. "kita tidak bisa menerima sebanyak ini", ucap yoongi.

"maksudmu?"

"peralatan dan alat musik klub seni tidak sebanyak itu. jika kita menerima semuanya, maka hanya sebagian yang benar-benar bisa mengembangkan minat dan bakatnya. ditambah dari angkatan kita dan kelas dua sudah cukup banyak yang mengikuti klub musik"

wonho menekuk bibirnya kebawah. yang dikatakan yoongi memang benar. klub seni musik sma yosei memang salah satu klub yang paling banyak peminat. sma yosei sendiri merupakan sma yang memfokuskan pada jurusan musik dan seni. tidak mengherankan untuk klubnya, terutama musik merupakan yang paling ramai peminat.

walaupun para siswa sudah mendapatkan materi seni musik di jadwal pelajaran sehari-hari, namun beberapa siswa menginginkan lebih. dan belajar di klub merupakan pilihan terbaik karena bisa meminta bantuan para senior bahkan alumni.

dan tahun ini, peminat klub musik meningkat sekitar 30% dari tahun kemarin. yoongi, sebagai ketua klub merasa kerepotan dengan banyaknya siswa yang ingin mengikuti klub.

"jadi bagaimana?", tanya hyerin yang sejak tadi menyimak percakapan keduanya.

yoongi memijat keningnya, "tetap, kita hanya menerima tigapuluh orang"

"apa kau akan melakukan wawancara seperti yang dilakukan angkatan atas? kau tau, angkatan sebelum kita pernah mengalami hal yang sama", ucap wonho mengambil kursi untuk duduk disamping yoongi. mengetahui hal ini akan menjadi percakapan cukup panjang.

"tidak ada cara lain. lima puluh sembilan pendaftar— bukankah ini artinya sepertiga dari angkatan mereka?"

wonho mengangguk. "ah yoongi— tapi ada siswa yang kukira kau harus menerimanya. terlepas dari rangkaian wawancaramu",

"mm? siapa?"

"park jimin"

"park jimin?!!", hyerin hampir berteriak. yoongi memutar bola matanya malas.

bukan hal yang aneh lagi untuk sma yosei menerima siswa debut atau predebut atau mungkin trainee di agensi hiburan ternama korea. dan park jimin, dia merupakan artis dibawah agensi bighit entertainment. sebagai seorang soloist. nama park jimin cukup terkenal di kalangan siswa sma karena debut nya yang sukses di usia sangat muda. ditambah, soloist. semua orang tahu, menjadi seorang soloist tidaklah mudah. lebih mudah mencapai top chart sebagai idol group daripada soloist.

tapi jimin adalah pengecualian.

"tidak bisa, yang lain akan curiga. semua pendaftar akan menjalani wawancara, tidak ada pengecualian". ucap yoongi final.

wonho mengangguk, "baiklah. sekarang bagaimana jika kita data siapa saja peminatr klub musik?"

"okay"

yoongi tengah membacakan nama, dan wonho mengetikannya di laptop. ketika yoongi melihat nama yang tidak asing baginya.

"tiga puluh sembilan. kim— kim taehyung".

see you when i see you.

sceneryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang