⚠️⚠️⚠️ mention of rape, depression and self harm ⚠️⚠️⚠️
seperti hari-hari biasa lainnya, setelah bel pulang berbunyi yoongi segera membereskan buku-bukunya bersama anak-anak lain dan bersiap untuk pulang. tapi hari itu, yoongi tidak bisa langsung pergi ke rumah karena wali kelas nya menginginkan yoongi untuk pergi ke ruang guru karena gurunya meminta bantuan pada yoongi dan kebetulan yoongi adalah ketua kelas. tentu saja yoongi mengikuti permintaan gurunya itu.
awalnya yoongi cukup ragu karena hari mulai gelap dan yoongi tidak ingin pulang malam ke rumah, ayah dan ibunya akan marah besar jika tahu. jadi yoongi mempercepat tugasnya itu untuk membantu gurunya, woo ssaem. tidak seperti biasanya, woo ssaem terlihat begitu gelisah dan entahlah yoongi hanya melihatnya sedikit aneh. wajah woo ssaem juga dipenuhi keringat dingin yang membuat yoongi mengerutkan dahinya.
"ssaem, kau baik-baik saja?", tanya yoongi khawatir.
saat yoongi menanyakan itu, woo ssaem terlihat terkejut "aku baik-baik saja anak manis"
woo ssaem memang sering memanggil murid nya dengan sebutan 'manis', tapi hanya pada murid perempuan. yoongi tidak sempat mengeluh dipanggil manis walaupun ia tidak menyukainya, yang ada dipikirannya sekarang hanyalah pulang karena ia bisa melihat hari mulai gelap.
"ada apa yoongi?" tanya woo ssaem lagi.
yoongi mengalihkan perhatiannya pada guru dihadapannya ini.
"um, aku harus pulang ssaem. sepertinya sekarang sudah semakin malam. eomma akan memarahiku"
"kau takut pada eomma mu marah mm?" tanya guru smp itu sambil mengusap rambut yoongi. yoongi sedikit menghindar. dari awal ia memang tidak menyukai skinship. lagipula ia adalah pria.
"pa guru akan mengantarmu pulang dengan mobilnya, bagaimana?" tawar woo ssaem. yoongi melihat kearah kakinya. jika ia pulang sekarangpun ia tidak bisa mengejar ketertinggalan bus. ia harus menunggu dua jam hingga bus tiba. akhirnya yoongi mengangguk, menerima tawaran woo ssaem.
disanalah segalanya berawal menjadi mimpi buruk untuk yoongi. saat di mobil, woo ssaem terus menaruh tangannya di paha yoongi. yoongi jujur sangat risih, namun woo ssaem adalah orang dewasa yang ia hormati. jadi yoongi hanya diam ketika woo ssaem menyentuhnya.
"yoongi-ya, kau adalah murid kesukaanku. kau tahu itu kan?", tanya woo ssaem meraba telinga yoongi. yoongi rasa, kesabarannya cukup sampai disini.
"ssaem, aku ingin turun. aku bisa berjalan dari sini", ucap yoongi bersiap membukakan pintu samping.
guru itu terlihat gelisah, dan tanpa pikir panjang langsung menancapkan gas nya dengan cepat membuat yoongi terdorong ke belakang dan gagal membukakan pintu.
"s- ssaem! pelankan mobilnya!"
sekilas yoongi mendengar gumaman aneh dari arah woo ssaem, dan gumaman itu semakin jelas dan kencang hingga yoongi bisa mendengar "KAU HARUS IKUT BERSAMAKU! KAU TIDAK BOLEH PERGI DARIKU!"
yoongi menangis sepanjang jalan karena ia sangat takut. woo ssaem- pria asing di sampingnya ini terlihat menakutkan seperti orang gila. yoongi memeluk lutut nya sambil terus terisak. eomma tolong selamatkan aku.
sampai akhirnya mobil berhenti, yoongi melihat kedepan dan ia tidak tahu dimana ia berada. ia hanya bisa melihat sebuah pabrik garmen disamping kiri dan sebuah sungai di sebelah kanan.
yoongi tetap terdiam di kursinya. menggenggam erat safety belt yang mengikat tubuhnya dengan kursi. tapi pria tua itu membukanya paksa hingga kemeja yang yoongi kenakan juga ikut terbuka. pria itu menyeret yoongi keluar dari mobil dan membawanya masuk ke pabrik tadi. tidak seperti nampak luar, pabrik itu terlihat masih beroperasi dengan beberapa orang pria didalamnya yang sedang istirahat- lebih tepatnya mabuk-mabukkan.
"ssaem kumohon lepaskan aku!!", teriak yoongi mencoba melepaskan genggaman pria itu di pergelangan tangannya yang membiru.
"setelah kami mencicipimu tentunya",
berakhirnya kalimat itu, bersamaan dengan dimulainya mimpi buruk yoongi. ia bisa mengingat dengan jelas warna tembok pabrik itu, bau tidak karuan antara kain dengan sengatan kuat minuman beralkohol. ia juga menhirup udara penuh dengan asap rokok. tapi dibandingkan dengan itu, yoongi sangat mengingat bagaimana tangan-tangan itu menjamah tubuh yoongi. bermain dengan setiap inci tubuhnya. bibirnya di cium dan dipaksa bertukar saliva hingga bibir yoongi terluka dan berdarah. tidak ada sehelai kain pun menempel di tubuh yoongi. dan mereka bergantian memasuki lubang yoongi bahkan membuang sperma mereka di dalam. yoongi yang awalnya meronta, menjerit memohon pertolongan kini hanya diam terkulai lesu.
"hei, dimana semangatmu tadi hm sayang?" tanya pria yang tidak yoongi kenal. mungkin pria ini adalah pria ke lima yang yoongi layani. yoongi tidak tahu. he became numb to everything. tidak mendapat respon dari yoongi, pria itu menampar wajah yoongi dan menggerakkan tubuhnya lebih liar. merusak tubuh pria kecil dibawahnya yang sudah mati rasa.
darah kering di sudut bibir yoongi, air mata yang mengering, bagian bawahnya yang tidak ada hentinya mengeluarkan sperma—entah milik siapa—akhirnya yoongi ditemukan saat pagi oleh seorang buruh wanita yang akan memulai pekerjaannya di pabrik.
yoongi tidak tahu bagaimana itu terjadi. ketika ia menyadarinya, ia sudah berada di rumah dengan beberapa orang mengelilinginya. eomma sedang menangis di samping ranjang. appa sedang berbicara dengan seseorang berseragam seperti polisi. dan seorang dokter dan perawat menghampirinya.
ketika melihat putra malangnya terbangun, eomma langsung membawa tubuh kurus itu kedalam pelukannya. eomma nya menangis sangat kencang di telinga yoongi. namun yoongi hanya terdiam dan melamun. air mata tidak keluar, yoongi telah mati rasa.
"hingga akhirnya keluarga yoongi memutuskan untuk memanggil seorang ahli hypnotherapy sekaligus konsultan. mereka membuat yoongi tertidur dibawah alam sadarnya dan melupakan hal-hal sedih itu.
walaupun hypnotherapy itu berhasil, namun seperti yang kau tahu setelah hari itu yoongi sering terdiam dan melamun seperti ia telah melupakan sesuatu. yoongi juga sering seperti orang kebingungan karena ingatannya dikubur dalam bawah sadarnya.
hingga kini semua orang menganggap bahwa yoongi telah melupakan segalanya. dan bersikap bahwa hal itu tidak pernah menimpanya. namun, yoongi bisa kembali mengingat hal itu karena efek hypnotherapy tidak berlangsung selamanya.
taehyung-a, dia sangat menderita", ucap hyerin menghabiskan rokok keduanya. "aku harap suatu saat nanti ia akan bertemu seseorang yang bisa mencintainya dengan tulus dan bisa membuatnya merasa bahwa ia adalah seseorang yang berharga. dan kau tahu maksudku, tae".
taehyung menghapus air mata terakhir yang menetes dengan jaketnya yang sudah basah.
"yoongi tidak pernah menyukai mino. satu-satunya orang yang yoongi sering bicarakan denganku hanyalah tetangganya di daegu yang bernama kim taehyung.
yoongi menceritakan betapa kesepiannya dia saat ia harus meninggalkan kau dan daegu. ia selalu berharap kau memaafkannya. yoongi berharap kau juga menyukainya, tanpa melihat bahwa yoongi adalah seorang pria. satu-satunya hal yang membuatnya mundur adalah your homophobic self. jadi yoongi kira kau memang tidak pantas dengannya, dan yoongi ingin kau bahagia bersama orang lain selain dirinya
aku tahu itu juga sulit untukmu, tapi ini juga sulit untuk yoongi. dan aku harap kau berhenti menjadi egois".