empatbelas

3.3K 464 12
                                    

sudah seminggu berlalu sejak ucapan permohonan maaf taehyung dan yoongi, kini hubungan keduanya kembali seperti semula.

yoongi kembali melihat pantulan dirinya dari depan cermin. setiap celah ia amati dengan baik-baik dari ujung rambut ke ujung kaki. just in case something isn't right. yoongi mengenakan kaos hitam pendek dengan tight pants berwarna hitam, sedikit sobek di bagian lutut.

"apa aku semakin gemuk?", gumam yoongi memperhatikan pinggangnya. matanya turun kearah bokong nya yang rasanya semakin membesar. ditambah tight pants yang membuat lekuk tubuh yoongi yang indah itu semakin terlihat jelas. seketika pipi yoongi memerah, "apa ini terlalu berlebihan?" gumam yoongi hendak memilih celana lain untuk dikenakan. ketika suara ketukan di pintu terdengar.

tanpa yoongi buka pun, tamu sudah masuk lebih dulu. entah sejak kapan, hal itu menjadi kebiasaan untuk sahabatnya.

"pagi hyung—," taehyung menelan kalimat berikutnya ketika ia melihat yang lebih tua sangat cantik dan uh sexy dihadapannya.

yoongi menoleh kebelakang. "kenapa kau datang pagi sekali", tidak ada jawaban, yoongi membalikan tubuhnya kebelakang menghadap taehyung yang entahlah seperti sedang melamun, sepagi ini.

"iya? apa? tadi kau bicara apa hyung?", yoongi melipat tangannya depan dada. "sarapan dulu sana, sudah ku siapkan di atas meja dan masih panas"

"uh— iya,".

taehyung menutup pintu kamar yoongi. sedikit bersandar dibelakangnya. taehyung mengusap wajahnya dengan satu tangan lalu membuang nafas lega.

the older tiny waist and fine ass is no joke. "huuu", taehyung menoleh kebawah. untungnya juniornya tidak terbangun, bisa repot jadinya.

dibalik pintu, yoongi bergumam dengan dirinya sendiri sebelum akhirnya mengambil long coat berwarna hitam di lemari. mendudukan dirinya didepan cermin dan mulai menggunakan sedikit make up untuk memoles wajahnya yang sebenarnya sudah sangat manis tanpa make up. tapi yoongi tipe pria yang senang melihat dirinya terlihat cantik, he wants to be pretty for himself though, not for anyone.

setelah selesai dengan sedikit sentuhan sunscreen, concealer, dan liptint akhirnya yoongi siap untuk pergi.

perlu diketahui, hari ini taehyung dan yoongi memang sudah merencanakan untuk pergi bermain. jangan tanya siapa yang meminta, malam itu taehyung tiba-tiba mendobrak masuk dan merengek ingin berjalan-jalan di sekitar seoul. yoongi menurutinya karena berhubung taehyung juga belum menjelajahi seoul sejak menginjakan kakinya disini. ditambah, akhir-akhir ini yoongi ingin sering keluar rumah dan berjalan-jalan santai.

"sudah selesai sarapannya?" tanya yoongi yang tiba-tiba berdiri disamping taehyung. taehyung terkejut, hampir tersedak oleh telur dadar jika ia tidak segera minum.

"uh— ya?" taehyung kembali mengamati wajah yoongi hyung. batinnya sedikit mengumpat ketika melihat betapa cantiknya yang lebih tua dengan polesan tipis dan rambut yang dibuat sedikit bergelombang. uh aku ingin mengusap rambutnya.

"malamun bisa menyebabkan kematian mendadak", ucap yoongi lalu mengambil susu dan menuangkannya kedalam gelas kaca. satu untuknya, dan satu untuk taehyung. yoongi tidak begitu menyukai susu, namun yoongi masih berusaha untuk tinggi. dan taehyung, pria itu memang menyukai susu dibanding kopi.

taehyung memperhatikan tiap gerak-gerik yoongi dari mini bar. "jika melamunnya ditengah jalan, hyung"

"lagipula kenapa melamun sepagi ini sih", gumam yoongi menaruh gelas penuh susu dihadapan taehyung. "tidak ada alasan", jawab taehyung lalu meneguk susunya sekaligus hingga habis. setelah selesai dengan sarapan dan membersihkannya, keduanya siap berangkat.

sceneryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang