a/n : aku update lagi because y'all been good and support me in the comment section. thankyou for your love and support in this story! it means a lot to me 🖤
natal hampir tiba, dan taehyung mulai gelisah. bukan karena ia tidak memiliki pohon natal di apartemennya ataupun riasan-riasan mungil menggemaskan menggantung di tembok namun karena yoongi hyung. sudah berkali-kali taehyung mencoba menemui yang lebih tua tapi selalu gagal. taehyung bahkan tidak bisa menghubungi ponsel yoongi. taehyung juga berkali-kali mencoba menghampiri yang lebih tua di apartemennya, namun yoongi selalu tidak ada ditempat saat taehyung mendatangi apartemennya.
taehyung ingin meminta maaf atas segala yang pernah ia katakan, ia juga sudah berbicara dengan mino sunbae. termasuk menghajar pria itu habis-habisan di belakang sekolah karena sudah menggunakan yoongi sebagai pelampiasan. walaupun taehyung tahu itu bukan kesalahan mino seluruhnya, namun ia sangat kesal dengan hubungan sampah keduanya. taehyung marah dan kecewa pada yoongi hyung, sangat marah dan kecewa. tapi rasa khawatirnya lebih besar. ia ingin bertemu dengan yoongi.
dan hari ini, taehyung sudah duduk didepan pintu apartemen yoongi sejak jam enam pagi namun yang lebih tua tidak kunjung tiba. pikiran taehyung sudah melayang tidak karuan dan menduga-duga segala kemungkinan yang mungkin terjadi pada hyung nya.
—
"kau mau makan?", tanya hyerin dengan wajah khawatir. sangat pagi sekali yoongi tiba-tiba menelponnya dan memohon untuk beristirahat dirumahnya sebentar karena ia merasa sangat lelah. hyerin tentu saja mengijinkan yoongi untuk beristirahat dirumahnya. ditambah, rumah hyerin lebih dekat dengan tempat kerja yoongi dibandingkan harus pulang ke apartemen.
yoongi menggeleng lemah, "boleh aku berbaring sebentar?" tanya yoongi menunjuk kearah sofa. satu tangannya terus menahan rasa sakit di perutnya.
"yoongi, kau yakin kau baik-baik saja?"
"mhmm, aku hanya ingin berbaring sebentar"
akhirnya hyerin membiarkan yoongi berbaring di atas sofa. hyerin sudah menyuruh yoongi untuk beristirahat di kasur, namun yoongi menolak. daripada berdebat dengan orang sakit, hyerin memilih mengalah dan membuat yoongi tidur senyaman mungkin diatas sofa.
hyerin memutuskan untuk memasakan yoongi bubur instan karena yoongi terlihat sangat tidak baik. hyerin juga akan membuat anak itu pergi ke dokter untuk periksa dan mendapatkan perawatan lebih lanjut.
"yoongi-ya, sebaiknya kau sarapan ter— yoongi?" hyerin terheran tidak menemukan yoongi di ruang tengah. lalu ia mendengar suara seperti seseorang sedang mencoba untuk memuntahkan isi perutnya di wc. hyerin segera pergi ke wc dan menemukan yoongi terkulai lemas dekat toilet.
"yoongi, kau kenapa?!", hyerin mengusap punggung yoongi. ia terlihat kesakitan pada bagian perut dengan keringat dingin membanjiri tubuhnya. suara rintihan yoongi juga terdengar cukup jelas di telinga hyerin. dengan cepat hyerin segera menghubungi nomer ambulan untuk membawa yoongi ke rumah sakit.
—
lama taehyung menunggu kehadiran yoongi, tiba-tiba ponselnya berdering. itu adalah telepon dari eomma nya di daegu. sepagi ini? gumam taehyung sambil menekan tombol hijau pada layar ponselnya.
"eoh, eomma. ada apa?"
"apa kau sedang bersama yoongi?"
"tidak, memang kenapa?"
jeda beberapa lama, ia mendengarkan suara ibunya di ujung telepon berbicara dengan seseorang.
"yoongi masuk rumah sakit"
taehyung langsung berdiri, "ada apa?!"
"ia mengalami radang pencernaan, eomma juga tidak begitu mengerti. tapi bisakah kau menjemput eomma yoongi di terimal? ia akan ke seoul untuk memberi ijin atas operasi yoongi"
operasi? apa separah itu?
"baik, aku akan menghubungi eomma yoongi langsung", ucap taehyung sambil berlari menuju lantai atas, menuju kamarnya sendiri.
pikirannya seakan buyar, semua praduga 'mengapa yoongi hyung belum juga pulang' seakan terjawab. ia tidak mengira akan bertemu dengan yoongi dirumah sakit. hatinya sangat tepukul mendengar yang lebih tua harus menjalani operasi. ia sangat benci ketika yoongi hyung sakit. if i could, i want to replace him.
—
akhirnya setelah beberapa jam, taehyung dan eomma yoongi tiba di rumah sakit tempat yoongi dirawat.
"hyerin noona", ucap taehyung ketika melihat wanita rambut pendek sedang duduk gelisah di kursinya.
"taehyung-ah, dan eomma yoongi?" hyerin langsung membungkuk pada wanita paruh baya itu.
eomma yoongi akhirnya pergi bersama perawat untuk bertemu dokter dan mendengarkan penjelasan lebih lanjut tentang kondisi yoongi dan operasi yang akan mereka lakukan.
taehyung melihat tubuh hyung nya yang terkulai lemas diatas ranjang rumah sakit. matanya tertutup dengan selang-selang menempel di tubuhnya, ditambah alat bantu pernafasan yang menutupi wajah yoongi. hati taehyung kembali teriris melihat pemandangan itu. membayangkan betapa kesakitannya yoongi seorang diri dan taehyung tidak ada disampingnya ketika yoongj sakit. taehyung merasa seperti sampah. ia harap ia bisa lebih baik dari sebelumnya setelah taehyung tiba di seoul. tapi taehyung hanya memperburuk segalanya untuk yoongi.
"tae", ucap hyerin menepuk bahu yang lebih muda dari belakang. "bisa kita bicara sebentar?".
—
"kau ingin tahu segalanya bukan? kau bisa menanyakannya padaku" ucap hyerin menyalakan rokoknya. keduanya berada di ruangan terbuka rumah sakit. taehyung masih terdiam, tidak tahu harus memulai dari mana. "aku sangat dekat dengan yoongi. dia menceritakan segalanya denganku. termasuk cerita tentangmu dan tentangnya yang tidak pernah kau dengar"
"termasuk sakit keras yang menimpanya selama sebulan?", taehyung selalu penasaran dengan hal itu. hari yang mengubah yoongi seluruhnya, walaupun dihadapan taehyung yoongi masih bersikap sama. namun taehyung kecil bisa melihat hyung nya itu telah berubah.
hyerin menghisap rokoknya dalam-dalam. "aku menceritakannya padamu karena aku pikir kau berhak untuk tahu", hyerin mematikan rokoknya.
"saat ia smp ia mendapatkan pelecehan seksual oleh beberapa orang pria di sekolahnya. termasuk oleh gurunya sendiri"
mendengar kalimat itu taehyung seperti kehilangan kata-kata. ia tidak pernah menduga sesuatu seperti ini sebelumnya. sebelumnya taehyung pernah menduga bahwa yoongi hyung di bully oleh teman-teman sekelasnya, dan itu adalah alasan terburuk yang pernah terlintas di pikiran taehyung. tapi pelecehan seksual? taehyung benar-benar tidak habis pikir.