1. Awal pertemuan

178 13 0
                                    


"cowok kek gitu lo bilang ter tampan!? "

Byurrr!

"WOI" teriak Fara saat menyadari cairan berwarna kuning mengalir deras tepat diatas kepalanya.

"wah wah wah berani ya lo ngegas ke gue" ucap karin santai

"Lo! apa-apaan?!"

"apa-apaan kata lo? Lo ngapain barusan duduk satu meja sama Gio?"

"terus kenapa kalo gue duduk satu meja sama Gio?" ucap Fara ketus

"Far udah, dia ratu di—"

"hah ratu? Ratu apa res? Ratu kalajengking? Atau ratu gosip?" potong Fara cepat  saat resti ingin mengatakan sesuatu.

Ceparr

Satu tamparan mendarat dengan mulus di pipi kiri Fara, gadis itu mengeluarkan sedikit airmata akibat kerasnya tamparan yang diberi karin.

LO! LO BERANI BANGET SAMA GUE!?"
Bentak karin tersulut emosi saat Fara berbicara bahwa dia ratu  kalajengking atau ratu gosip.

"kenapa benerkan gue?" jawab Fara santai

"teman lo kurang update di sekolah ini res kalo dia ga tau gue siapa? Mending lo jelasin ke dia gue siapa diSMA ini"

"gue ga bakal mau tau lo siapa,
g—a pen—ting!" jawab Fara ketus dengan kalimat 'ga penting' yang ia tekan.

"lo ga bakal aman lagi disekolah ini, liat aja!" jawab karin sinis dan Meninggalkan kantin, dengan berjalan ala model.


***


Didepan kelas XII ipa 5 segerombolan lelaki sedang  menggoda siswi yang  lewat depan mereka baik adik kelas, maupun teman sekelas. Semuanya  di  G-o-d-a

"Ta! Resti tu!" teriak anjas

"cewek gue tu cewek gue!" jawab genta saat melihat resti dan Fara sedang berjalan menuju kearah mereka.

"RESTI!" teriak genta

"apa lo!" jawab resti ketus tepat didepan muka genta,saat sampai didepan kelas cowok itu.

"widihh ni cewek yang dikantin tadi yo" ucap Aldo terhadap Gio, Gio biasa dipanggil 'yo' oleh ketiga sahabatnya.

"terus?"

"lo tau ga Gio?  Fara barusan kena tampar sama fans lo, Karin!" ucap resti geram terhadap sikap Gio yang cuek padahal Fara terkena tamparan karna cowok ini.

"wadaw! Kenapa ni cewek bisa kena tampar ratu sekolah?" tanya anjas penasaran

"gara-gara Gio satu meja sama Fara!"
Jawab resti tak suka dan berjalan meninggalkan ke-empat lelaki itu.

Karin makin kesini makin parah
Batin Gio


***

"ma bisa jemput Lara disekolah ga?"

"Ga bisa Far mama lagi arisan, sebentar lagi mau ngoncang nomor"

"hmm ya udah ma"

"Coba telpon papa kamu, kenapa ga kamu aja yang jemput?"

"ya,lagi ga bisa"


Tutt tutt

Sambungan terputus, Fara sudah mencoba menelfon Rina untuk menjemput Lara adik perempuannya itu, sebetulnya Fara sudah tahu kalau mamanya tidak akan bisa menjemput Lara, namun Fara ingin mencoba mengetahui apakah mamanya masih ingat jika ia mempunyai dua anak perempuan. Ternyata tidak

Dan Fara tidak akan menuruti saran mamanya untuk menelpon papanya sebab Fara sudah tahu jawabannya. Tidak bisa

Saat ini Orang tua Fara sibuk dengan pekerjaannya, padahal empat bulan yang lalu keluarga mereka baik-baik saja, papa dan mama Fara-pun pandai mengatur waktu, baik waktu untuk berkumpul bersama keluarga, atau waktu untuk urusan  pekerjaan.

Sekarang waktu untuk berbicara saja tak pernah didapatkan Fara dan Lara bahkan untuk menanyakan kabar saja tidak pernah.

***

"Yo! Lo udah nge-kill berapa?"

"tiga"

"parah lo gue udah nge-kill  sembilan nih!" jawab Genta

"bodo amat"

"ya ya! Mati! Anjrrr!" teriak genta hingga membuat kamar yang mereka tempati menggema.

"brinsik" Gio

Merasa bosan dengan game yang ia mainkan, lantas genta membuang  hapenya kesembarang tempat dan mendekat kearah Anjas dan Aldo yang sedang khusyuk menatap layar ponselnya.

"woi!" teriak genta terhadap Aldo

"paan si ta, lagi seru juga"

"main game apa lo pada? Ampe anteng bener gini?" kepo genta

"HAGO!" teriak Aldo dan anjas serempak

"Hahaha" tawa Genta dan Gio serempak juga.

"main hago palingan juga modus kan lo pada? Mabar  sama cewek terus tiba-tiba ngechat, kenalan, gombal, modus, pacaran, ujung ujungnya putus, terus nyari mangsa lagi dihago? Ya kan ya kan?" ucap genta panjang lebar

"gue ga sebrensek itu" jawab Anjas

"gue keluar" ucap Gio dengan memakai jaket coklat kesayangannya

"mau kemana lo Yo?" tanya Genta

"nyari cewek"

"lo ma ga usah nyari cewek lagi, noh si karin udah siap jadi cewek lo"

"bacot" ketus Gio

***

Saat tiba diper-empatan jalan, mobil yang sedang Gio bawa berhenti karna lampu sedang menunjukkan warna merah.

"semalam bobo dimana bobo sama siapa ngapain aja, tadi malam bobo dimana bobo sama siapa ngapain aja,  bang uangnya bang"
ucap pengamen itu terhadap  Gio setelah bernyanyi, meminta imbalan atas pertujukan yang baru saja ia buat itu

"nih, kalian Kenapa ngamen?" ucap Gio sehabis memberi uang senilai 20ribu

"gimana lagi bang, mau makan" jawab pengamen  itu,  yang bisa ditebak umurnya sekitar 11 atau 12 tahun.

"ya udah bang makasih ya! Ini uang terbesar yang pernah saya Terima, biasanya om-om istri dua aja pada ngasih gopek" ucap bocah itu dengan berjalan menjauh dari Gio

Gio hanya bisa geleng-geleng kepala saja saat medengar perkataan bocah itu. Saat hendak menutup kaca mobil, mata Gio tiba tiba tertuju kepada wanita yang sedang duduk di halte itu, wanita pagi tadi yang duduk disebelahnya, Fara.

Ngapain dia disini? Masih pake seragam sekolah?
Bantin Gio






Vote!


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kemarau datangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang