Dua minggu setelahnya...
"Akhirnya lo sekolah juga Ran!" teriak Marcella dari kejauhan. "Iya. Aku ngehindar dari Ammar. Dia gak ada jadwal kan hari ini?" Tanya Ranty. "Gak ada sih. Selama kabur, lo kemana aja?" tanya Marcella. "Ada lah pokoknya. Kamu gimana sama Hito?" Tanya Ranty.
"Ran, jangan mulai deh. Udah ah, yuk masuk kelas!" Ajak Marcella mengalihkan pembicaraan. "Eitss stop! Lo, Marcella kan? Ikut gue!" Teriak Linda. "Eh, mau kemana, Cell?" Tanya Ranty. Karena tidak sempat menjawab, Ranty berlari menuju bangku Hito.
"Ehmm... hi--Hito itu--ituu!" Ucap Ranty terbata bata. "Apa?" Tanya Hito. "Cella! Cella gak tau mau di apain!" Lanjut Ranty. "DIA KENAPA?" Tanya hito langsung kaget. "Dia di tarik sama-- sama Linda!" Jawab Ranty.
Hito langsung bangkit dari duduknya dan berlari menuju Marcella. "CELLA!" Teriak Hito di sepanjang lorong. "HITO!" Teriak Marcella dari arah kamar mandi. "Marcella!" Teriak hito saat memasuki kamar mandi perempuan. Marcella tergeletak di lantai kamar mandi dalam keadaan tangan yang penuh dengan goresan semacam pisau atau silet.
"SIAPA YANG UDAH NGELAKUIN INI MAR? SIAPA?!" tanya Hito kalap mata. "To--tolongin gue Hit--" Marcella tidak bisa melanjutkan ucapannya. Dunia gelap sudah memasuki dirinya.
--------
Setelah menuju rumah sakit, Hito dan Ranty langsung menghubungi Nasya. Kalau mereka menghubungi orang tua Marcella, yang ada panik semua. "Linda? Dia kelas kita kan?" Tanya Hito saat Ranty selesai bercerita kepada Hito kejadian awalnya bagaimana.
"Liat nanti. Gue buat dia gak bisa merasakan tangannya sendiri!" Emosi Hito. Tok tok tok... Pintu rumah sakit ruangan mawar berbunyi. Ranty langsung membuka pintunya. Yang ia lihat pertama kali adalah sosok Ammar. "Ammar?" Tanya ranty.
"Siapa yang dateng?" Tanya Hito. "Gue." jawab Ammar. "Sama Nasya dan Stefan!" Lanjut Ammar lagi. "Hit, gimana kejadiannya bisa kayak gini?" Tanya Nasya. Hito menceritakannya panjang lebar.
"Ngomong ngomong, kalian jadian nih?" Tanya Hito pada Nasya dan Stefan. "Eh...enggak tuh!" Ucap Nasya. "Oh. Dikirain udah pacaran. Soalnya tangannya nempel teross!!" Ucap Hito. Ia berusaha mengalihkan ketakutannya pada Stefan.
"Eh!" Ucap nasya refleks melepaskan tangannya. "Kamu kenapa sih?!" Tanya Stefan berbisik bisik. "Jangan tunjukin di depan umum!" Balas Nasya berbisik juga. "Idih! Bisik bisik! Ajakin dong!" Ucap Ammar. "Sini, gue mau bisikin tentang durian!" Kata Stefan.
"Ogah bos kalo gitu. Ampun!" Jawab Ammar ketus. Masih saja membahas masa itu. Dimana Ammar di kunci di suatu tempat yang ada duriannya.
"Beneran Linda yang ngelakuin itu?!" Tanya Stefan. "Iya. Gue gak nyangka dia jahat banget demi dapetin gue!" Jawab Hito. "Tapi Cella gak papa kan?" Tanya Nasya. "Katanya di cuman luka ringan sama kaget aja. Jadi pingsan deh!" Ucap Ranty menurunkan volume suaranya. Karena di sampingnya ada Ammar yang terus menatapnya.
"Mar, kasian Ranty tuh! Dianya jadi takut kalo lo liatin terus!" Ucap Stefan. Ammar langsung memelototkan matanya. "Iya bos, maaf." Ucap Ammar.
Hai guys! Iya tau partnya sedikit banget. Udah lama banget ya gak update! Besok puasa, jd maafin Author kalo author jarang update ya! Maafin banget karena akhir akhir ini tugas riset makin banyak! Belum lagi ujian ujian mendadak! Mohon maaf lahir dan batin ya! Author minta maaf jarabg update, gk dapet feel dari cerita, pokoknya masih banyak banget author salah kepada readers tersayang!
Sebenernya udah beberapa part aku bikin, tp aku gk pubilsh karena gak baku. Jd author revisi lagi deh! Sekali lagi maafin Author ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
trio princess
Fanfic"Sejak saat itu,dia menjadi prioritas ku.entah sampai kapan aku akan merahasiakan perasaan ini.anggap saja aku gila.seorang bad boy yng menyukai good girl." - stefan william - "Aku memaksa menariknya kedalam hidupku.apa itu s...