Chapter Six

461 25 2
                                    

Sesshomaru masih saja menatap kesal Sakura yang sepertinya menolak menerima tawaran Inukimi tentang masa lalu mereka berdua. Keadaan disana sangat canggung sampai-sampai suara angin pun kedengaran, "Kau yakin tentang keputusanmu? Kau bisa aja salahpaham." kata Inukimi. Sakura meragu sesaat, tapi mengingat perkataan Myoga membuat dirinya tambah yakin, "Aku yakin. Sekarang, bisakah anda beritahu?" tanya Sakura.

Inukimi menatap hanyou wanita didepannya dan menutup setengah wajahnya dengan kipas, "Kamu lucu, bagaimana bisa aku tahu?" kata Inukimi dengan senyum dibalik kipasnya. Sakura kesal setengah mati, tapi berusaha ditahannya. Jaken disisi lain menggelengkan kepalanya, 'Entah kenapa aku tidak heran.' pikir Jaken. Mulut Kagome setengah terbuka karena terkejut, Inuyasha berusaha semaksimal mungkin untuk tidak membuka sarung tessaiga dari pinggangnya. "Bagaimana kalau kau menerima tawaranku sebelumnya?" tanya Inukimi. Sakura menggelengkan kepalanya tanpa berpikir dua kali. "Mungkin kamu harus menerimanya. Mungkin saja ada petunjuk." kata Miroku. Inukimi terus tersenyum, terutama melihat putra kandungnya yang menahan kesal sejak tadi. 'Dia masih saja menolak!!' pikir Sesshomaru.

Sakura menghela napas, pada akhirnya dia setuju. "Baiklah, aku akan mulai bercerita. Cerita ini tentang gadis muda dan seorang daiyokai muda yang secara tidak sengaja bertemu." kata Inukimi yang memulai cerita seperti dongeng.
.
.
.
.
.
.
Gadis muda tersebut berlari dengan kaki yang terluka. Wajahnya tidak pernah menoleh kebelakang untuk melihat apakah musuhnya masih mengejarnya, sebaliknya malah tetap menghadap kedepan dan terus berlari. Mononoke yokai terus mengejarnya tanpa peduli disekitarnya, "Manusia!! Berikan aku manusia!!" kata mononoke yokai tersebut. Sesshomaru yang kebetulan berada didepan jalur gadis itu berlari, dirinya berhenti dan menatap keatas langit yang cerah. Gadis tersebut membulatkan matanya saat melihat seseorang didepannya, tapi tambah terkejut saat gadis itu mengetahui kalau orang itu adalah siluman berwujud manusia. Tidak peduli, gadis itu berlari ke arahnya dan mencengkram moko-moko yang berada di bahu kanannya, "Tolong aku!!" kata gadis tersebut.

Sesshomaru yang masih muda itu menatapnya dan melihat mononoke yokai yang hampir sampai ditempat mereka berdiri, "Manusia!! Berikan aku manusia!!" kata mononoke yokai yang ingin menyerang Sesshomaru karena menghalangi makanannya. Dengan mudah Sesshomaru membunuhnya dan pergi beranjak dari gadis itu berdiri, "Tunggu!!" kata gadis tersebut. Sesshomaru berhenti dan menatap gadis itu, "Mengapa kau mengikuti Sesshomaru ini?" tanya Sesshomaru dengan nada datar. Gadis itu ragu-ragu dan menatap mata emas siluman didepannya, "Apakah boleh Sakura ikut dengan tuan Sesshomaru?" tanya Sakura. Sesshomaru mengacuhkan pertanyaannya dan berjalan. Sakura menganggap iya dan dengan senyum mengikutinya.
.
.
.
.
.
.
.
"Itulah awal kau menjadi pengikut pertama Sesshomaru." kata Inukimi. Sakura sedikit kesal dengan dirinya sendiri, 'Bagaimana bisa aku mengikutinya semudah itu?!' pikir Sakura marah pada dirinya sendiri. Jaken sedikit bangga pada dirinya sendiri, setidaknya dirinya diberi nintojo daripada diabaikan. Sesshomaru terdiam sejak awal cerita, tapi sebenarnya dirinya teringat akan awal mereka bertemu. Dalam hatinya, dia tersenyum saat mengingatnya, dalam hatinya.

"lalu, apa yang terjadi selanjutnya, Nyonya Inukimi?" tanya Kagome. Inukimi menatap Kagome dan tersenyum, "Cerita selanjutnya akan kulanjutkan, miko kecil." kata Inukimi.
.
.
.
.
.
.
.
"Tuan Sesshomaru, lihat!" kata Sakura menunjuk ke arah langit. Sesshomaru berhenti dan melihat ke arah langit. Anjing besar, itulah bentuk dari Sakura lihat. Anjing besar tersebut merubah diri menjadi bola cahaya dan berubah menjadi wanita dengan kimono yang indah. "Sesshomaru, disini kau rupanya." kata Inukimi. Sesshomaru hanya menatap datar pada ibunya, sementara Inukimi melihat ada manusia yang mengikutinya. Sedikit terheran, tapi diabaikannya. "Kenapa kau tidak pulang, Sesshomaru? Ibumu ini mengkhwatirkanmu." kata Inukimi dengan wajah pura-pura sedih. Sakura bingung, apakah dia sungguh sedih atau bukan.

"Mau sampai kapan kau akan menetap diluar? Ini sudah berbulan-bulan. Ibumu ini juga melihat bahwa ada gadis manusia yang mengikutimu. Apakah kau akan memakannya untuk nanti?" tanya Inukimi. Pertanyaan Inukimi membuat tubuh Sakura merinding. Sesshomaru hanya menatap datar dan menjawab, "Sesshomaru ini akan menetap diluar mulai dari sekarang." kata Sesshomaru. Inukimi menatap datar dan mulai melangkah ke depan.

Inukimi berusaha membawa paksa putra satu-satunya kembali ke istana, Sesshomaru yang masih muda belum cukup kuat untuk melawan ibunya. "Kenapa tidak anda biarkan saja?" tanya Sakura. Mereka berdua berhenti dan menatap Sakura. "Tuan Sesshomaru menginginkan untuk menetap diluar. Menurut sakura, biarkan saja. Biarkan tuan Sesshomaru mendapat pengalamannya sendiri." kata Sakura. Inukimi menatap gadis manusia tersebut, "Kau benar, ibumu ini akan membiarkanmu menentukan pilihanmu. Ibumu ini akan memberi saran, pergilah ke Bokusen'O." kata Inukimi, setelah itu pergi meninggalkan mereka berdua sendirian.
.
.
.
.
.
.
.
"Setelah itu, Sesshomaru dan kau pergi ke Bokusen'O dan mendapat tensaiga. Sisa ceritanya akan dilanjutkan esok hari." kata Inukimi. Tanpa sadar, matahari mulai terbenam. Pelayan-pelayan Istana Awan menunjukkan kamar untuk mereka tempati. Sakura ditempati disebelah kamar Kagome dan Inuyasha, mendesah perlahan dan menatap Inukimi yang secara tiba-tiba berada dikamarnya, "Apa yang anda lakukan disini?" tanya Sakura. Inukimi mendatangi Sakura dan duduk di kursi yang berada dikamar tersebut, "Aku memiliki kesan kalau kau benci dengan Sesshomaru, kenapa? Seingatku Sesshomaru sangat menyayangimu, dia bahkan memiliki anak kecil itu sebagai pengikutnya yang baru. Anak kecil itu mengingatkanku padamu." kata Inukimi. Sakura tertegun untuk sesaat, tapi perkataan Myoga teringat kembali padanya, "Menyayangiku? Myoga berkata sebaliknya." kata Sakura.

Hal ini membuat Inukimi tertarik, "Oh? Apa yang kutu tua itu katakan padamu?" tanya Inukimi. Sakura mengingat sebentar, "Dia berkata bahwa Sesshomaru selalu mengabaikanku, dia tidak pernah peduli padaku." kata Sakura. Tanpa Sakura tahu, Sesshomaru mendengar semua perkataan Sakura. Sesshomaru memiliki target baru sekarang, 'Kutu tua sialan!!' pikir Sesshomaru. Inukimi tertawa kecil, "Jangan kau percaya, Sesshomaru sangat peduli padamu. Benar kalau dilihat dari wajahnya seperti tidak peduli padamu, tapi dia sudah dilatih untuk tidak menunjukkan ekspresi wajahnya. Kalau kau ingat masa lalumu, pasti kau tidak akan meragukan perasaan Sesshomaru." kata Inukimi. Sakura menjadi meragu, siapa yang dia percayai? Semua orang memiliki cerita yang berbeda dari sudut pandang yang berbeda, 'Aku harus tanya Sesshomaru secara langsung! Kalau dari orang lain, pasti beda ceritanya!' pikir Sakura.

Sesshomaru sendiri pergi mencari kutu tua yang menjadi sumber masalah kenapa Sakura meragukannya, "Tu-tuan Sess-homaru, ke-kenap-a anda men-cari saya?" tanya Myoga gagap. Wajah Sesshomaru sangat marah sampai-sampai Myoga tidak bisa bicara dengan benar. Sesshomaru mengalirkan sedikit racun di kukunya, Myoga yang merasakan ancaman dari genggaman Sesshomaru berusaha kabur yang tentu saja tidak mungkin, "Sesshomaru ini tidak memberi ampun pada siapapun! Termasuk kutu yang membuat Sakura meragukan Sesshomaru ini!" kata Sesshomaru. Sakura yang melihat Sesshomaru marah, bersembunyi dan mencoba mendengarkan perkataannya. Sakura terkejut saat mendengarnya, 'Sebenarnya, cerita siapa yang harus aku percayai?' pikir Sakura.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

PESAN PENTING!!!

TOLONG BANTU AKU MENENTUKAN NAMA MUSUH DI FANFIC INI. AKU BUNTU SOALNYA. TOLONG YA!!

OH IYA, HAL SATU LAGI
SARAN DAN KRITIK KALIAN

VOTE AND COMMENT

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang