1.0.mau.ngapain.?

64 21 0
                                    

Marvel melempar tas sekolahnya begitu saja ke sofa diruang tamunya. Membuat seorang pemuda yang duduk di sofa itu terkejut.

"Apa sih njir, pulang pulang emosi" oceh pemuda itu membuat Marvel yang duduk di sofa disebelahnya yang merunduk sedang melepas tali sepatu hanya melirik sekilas lalu kembali merunduk.

Marvel berdiri, lalu berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Meninggalkan tas sekolah , sepatu , serta kaos kaki yang menggulung terbiarkan disamping sepatu sekolah berwarna hitam itu.

"Heh, ini barang lo beresin !" kata pemuda itu menunjuk barang-barang Marvel disebelahnya.

Marvel berhenti, lalu berbalik sambil melengos "beresin aja sendiri, gue mager" ucap Marvel lalu berjalan kembali menaiki anak tangga.

Pemuda itu mendecak, lalu meraih tas sekolah Marvel dan melemparkannya kearah adik semata wayangnya itu yang sudah berada 5 anak tangga diatasnya.

Marvel mengaduh karena merasakan nyeri pada kepala bagian belakangnya, "AWW, APASIH KOO ?!!" Teriak Marvel lalu menoleh sebal kearah kakaknya.

"Lo semalem kemana aja, hah ?? Bukannya ngehadirin pertemuan, malah ngeluyur bareng Chris" ucap kakak Marvel, Justin, sambil berkacak pinggang menatap tajam adiknya.

Marvel memutar bola mata malas, "udah keg emak-emak aja sih lo"

"Ya karena gue peduli sama lo...Marvel" ucap Justin agak gemas

"Kalo peduli sama adiknya, ya jangan jerumusin adiknya ke jurang yang sama dengan kakaknya" ucap Marvel membuat Justin merasa tertohok "lagian Mama mana sih ? Belum pulang dari resto ? Papa juga, demen amat betah lama lama di kantor" tanya Marvel sambil berjalan menaiki anak tangga diikuti Justin dibelakangnya yang jadi mengambil kembali tas Marvel yang ia lempar tadi.

Justin ikut melangkah naik, lalu berbelok ikut masuk kedalam kamar Marvel lalu melempar tas Marvel ke tempat tidur adiknya itu "emang lo tau dari mana kalo lo bakal juga dijodohin sama kaya gue dulu ?" Tanya Justin lalu duduk di atas tempat tidur Marvel.

Marvel melepas baju seragamnya dan sabuknya , ia kini memakai kaos hitam dan celana abu-abu sekolahnya. "Kemarin Mama yang bilang sendiri," jawabnya sambil sibuk bersiap bermain PS di kamarnya.

Justin menggeleng. Mama mereka ini bagaimana sih. Hal ini kan harus dirahasiakan, bukannya malah dibongkar begitu saja.

Justin lalu ikut duduk lesehan di sebelah Marvel, ia meraih stik PS yang satunya "lo ini bukannya belajar, malah pulang sekolah main pees" ucap Justin memandang serius layar datar tv didepannya

Marvel menoleh, "heh," Justin menoleh bingung, "emang lo fikir gua sekolah berangkat sunrise pulang sunset itu apa ?" Tanya Marvel agak sedikit menyolot.

Justin melongo, "pacaran sama Adel lah," jawabnya enteng lalu kembali menatap kedepan "apalagi emangnya.."

Marvel menoyor kepala kakaknya itu yang malah tertawa, "goblo banget sih. Lo kali Ko yang sekolah cuman buat pacaran doang"

Justin yang tadi tertawa langsung terdiam. Membuat Marvel jadi gantian tertawa melihat perubahan ekspresi Koko nya itu.

"Udah kerjaan nya pacaran terus pas SMA ,, pas kuliah pacarnya ditikung temen sendiri. Duh, SAKEEETTT" ucap Marvel alay lalu tertawa kembali, kini lebih keras.

Justin mendecak, "ntar Adel ketikung Chris baru tau lo" ucap Justin tajam membuat Marvel terdiam

"Tipe Adel itu bukan yang bantet kayak Chris, tipe Chris juga bukan Adel" ucap Marvel menjelaskan membuat Justin memilih mengangguk saja.

Suara mesin mobil dari luar terdengar sedang memasuki halaman rumah. Justin dan Marvel berpandangan.

"Mama ya??"

If You~ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang