Tania berhenti di pinggir teras depan cafe tersebut. Dengan tangan menempelkan hp di telinganya. Tania melirik, melihat pemuda itu juga keluar dengan tangan sama-sama menempelkan hp ditelinganya.
Marvel melirik, membalas tatapan Tania membuat keduanya sontak mengalihkan pandangan sinis.
"Iya ma, tapi Tania tuh belom siap" ucap Tania menjawab suara jauh diseberang sana.
"Gak mau lah ma. Marvel tuh udah punya Adel..... ah, kalo bukan tentang itu apa ??" Marvel juga ikut menyerocos dengan seseorang di telefon itu.
Telefon mereka sama-sama dimatikan. Membuat keduanya sama-sama melengos. Lalu sama berbalik. Tania menghadap kiri dan Marvel menghadap kanan, membuat keduanya berhadapan.
Tania mengernyit begitupun Marvel juga mengernyit.
"Apa ?" Tanya Marvel datar dengan suara berat nya itu.
"Ya apa, lo yang liatin gue" Tanya Tania balik tidak kalah datarnya.
Marvel mendecak, lalu berbalik masuk kedalam cafe. Tania hanya memutar bola mata malas.
"Aneh" ucap Tania lalu ikut masuk kedalam cafe.
***
"Sapa sih yang nelpon , bisa barengan gitu sama Marvel ?" Tanya Ariel saat berdiri bersampingan dengan Tania didepan bar pemesanan di cafe tersebut.
Tania menoleh malas. Malas karena mengapa Ariel menyebutkan nama cowo aneh dan menyebalkan itu.
"Mama," ucap Tania lalu menerima sebuah cup berisi minuman ungu yang diberikan pelayan didepannya.
Ariel lalu tertawa mendengar itu, "ngapa, mama lo nyariin anaknya yang minggat ?" Tanya Ariel lalu mencolek lengan Tania disampingnya yang masih bersandar membuat gadis itu mendelik sebal.
"Apa sih, bacot" ucap Tania lalu memukul dahi Ariel membuat Ariel malah tertawa senang berhasil menggoda gadis itu yang jadi cemberut.
Hening seketika.
Ariel memandangi wajah Tania dari samping. Pemuda itu tersenyum. Ia begitu nyaman memandang wajah manis Tania saat ini. Ntah mengapa hatinya begitu senang melihat Tania seperti ini.
Ariel janji. Ia tidak akan membiarkan Tania terluka. Batin dan hatinya yang begitu manis ini harus terus bahagia.
Dan...
Yang akan membuat Tania bahagia...
Adalah dirinya sendiri. Arielius Dennis Pratama.
"Mas, ini minumnya"
Ariel sedikit terlonjak. Lalu menoleh kearah pelayan yang menyodorkan se-cup minuman berwarna ungu kepadanya.
"Eh, makasih" ucap Ariel lalu meraih minuman itu.
Tania menoleh, "loh ? Sama ?" Tanya Tania mengangkat minuman yang ia pegang.
Ariel meringis, menampakkan gigi kelinci dan eye smile yang imut. "Biar couple" ucapnya santai lalu terkekeh, membuat Tania melengos lalu ikut tertawa.
Di sudut lain.
Marvel memandang ponselnya, sibuk mengetikkan sesuatu disana.Marvel tertawa membaca pesan dari Adel yang tertulis di layar hpnya itu. Lalu tak sengaja matanya melirik kearah meja bar pemesanan di cafe tersebut. Senyumnya perlahan luntur. Menatap curiga gadis di pinggir meja bar itu.
"Oy, tuh Adel nelpon"
Marvel terlonjak pelan. Lalu menoleh ke arah Chris disebelahnya lalu merunduk lagi pada ponsel dan mengangkat telefon.
KAMU SEDANG MEMBACA
If You~ ✔
Fiksi RemajaKetika sebuah hati yang telat memberikan kepastian tentang apakah benar yang ia rasakan dan sebuah hati yang sudah memberikan kepastian namun dijatuhkan begitu saja. - MARVEL - - TANIA -