2.4.dimulai.dari.sini

71 13 0
                                    

Tania yang baru masuk ke kamarnya langsung melempar tas nya begitu saja ke ranjang. Gadis itu lalu duduk di pinggir ranjang sambil melepas sepatunya dengan kakinya sendiri.

Tania lalu merebahkan tubuhnya dengan tangan terbuka. Ia menatap langit-langit kamarnya, "emangnya hari ini hari apa sih" gumamnya pada dirinya sendiri.

Ia melengos, lalu menoleh ke pintu kamarnya ketika seseorang dari luar membukanya.

"Kak ? Udah pulang ?"

Tania memutar bola mata malas, "kayaknya itu pertanyaan yang gak perlu dijawab deh"

Nando terkekeh disana, pemuda itu lalu melepas kacamatanya dan menaruhnya di meja belajar Tania. Ia lalu duduk di ranjang Tania sambil menyilangkan kakinya disana.

"Tadi... gue lihat lo ditarik-tarik sama kak Marvel, kenapa ?"

Tania mendelik, ia langsung bangun dari tidurnya, "lo ngeliat ? Emang lo dimana ?"

"Gue mau ke kelas lo tadi, malah udah keduluan sama kak Marvel" jawabnya lalu menyengir.

Tania mendecak, "kadang gue bingung sama cowo itu" kata Tania membuat Nando mengangkat alis bingung, "jalan fikiran dia tuh berubah-ubah. Kadang menjijikan, kadang ngeselin, kadang......." Tania merunduk, tiba-tiba wajahnya memanas begitu saja.

Nando bergumam, "lo suka sama kak Marvel ya ?" Tanya Nando membuat Tania langsung mengangkat wajahnya kembali sambil menggeleng cepat tak terima.

Nando mengangguk, "bagus lah, jangan sampai lo lupa kalau kak Marvel udah punya kak Adel. Soalnya tadi pas gue lihat lo ditarik sama kak Marvel.... gue juga lihat kak Adel disana ngikutin kalian"

Tania tersentak mendengar itu, "Adel ? Ngikutin kami ?" Tanya Tania yang langsung dijawab anggukkan dari Nando.

Tania melongo, lalu mengusap pipinya sendiri. Benar juga kata Nando. Dia sudah ada yang memiliki.

"Dek kamu udah mandi---eh ada Nando"

Nando mendecak, "kayaknya kakak lihat aku deh di bawah tadi"

Zeze terkekeh mendengar itu, "maaf ah, baperan banget. Kalau kakak jadi Rissa sih ya kakak gak--"

"Kak Zeze !!"

Zeze tertawa lalu berjalan mendekati Nando dan mencubit kedua pipinya merasa gemas sendiri menyadari adik sepupu kecilnya ini sudah besar dan merasakan cinta. Padahal dulu masih ngerengek manja kalau gak sengaja ngompol padahal udah kelas 4 SD.

Zeze berganti menoleh ke arah Tania yang masih diam saja disana, padahal biasanya dia yang paling keras kalau godain Nando.

"Tan ? Sakit ?"

Tania mengerjap, "ah, enggak kok kak, kenapa ?"

Zeze tersenyum tipis, "nanti malem... lo gak  akan berusaha kabur kayak gue dulu kan ?"

Nando mendelik, "eh ? Bukannya kakak dulu emang udah kabur ya ? Bukan kayaknya lagi" kata Nando lalu terkekeh.

Zeze hanya mendecak menanggapi itu. Ia lalu menoleh ke arah Tania lagi yang kini hanya memasang wajah datar dengan tatapan kosong.

Jadi..

Ini yang cowo itu maksud.

"Eh bentar bentar !"

Tania mengerjap langsung tersadar, begitupun Zeze yang malah sudah terlonjak kebelakang karena memang Nando berada di sampingnya.

Zeze menarik telinga pemuda itu, "LO YA !! Bisa gak sih gak usah ngagettin gitu hah ?!"

If You~ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang