1.2.keputusan

59 16 1
                                    

Tania, Papa dan Mamanya, juga seorang pemuda turun bersamaan dari dalam mobil hitam itu.

Tania mengedarkan pandangan pada halaman depan restaurant yang tidak terlalu ramai itu. Dari luar bisa terlihat hanya beberapa orang pembeli saja didalam.

"Kak," Panggil seorang pemuda mendekati Tania lalu menepuk pundak Tania.

Tania mengerjap,   karena dia tadi sempat melamun "ngapa ?"

"Uhm," pemuda itu bergumam lalu mengalihkan wajah dari pandangan Tania.

Tania menaikkan sebelah alisnya bingung melihat kelakuan pemuda didepannya ini.

"Jangan sedih sih, ntar gue juga sedih"

Tania melotot mendengar itu. Tumben nih anak perhatian sama kakaknya.

"Lah ? Lo khawatirin gua ?" Tanya Tania lalu berjalan kedepan pemuda itu namun dengan cepat pemuda itu mengalihkan wajahnya. Tania tertawa melihat itu, "ciyeeee , akhirnya setelah 13 tahun lo hidup di dunia ini lo khawatirin gue deeekk. Ya Tuhan, bangga kakak padamu. Hahaha" Tania lalu tertawa keras. Iya gengs, Tania ini receh sekali.

Melihat kakaknya yang tertawa kini, Kean, nama pemuda itu jadi berbinar memandang wajah kakaknya yang tertawa sangat kencang. Padahal udah pake make up dan baju dress yang formal, tapi jiwa receh nya masih aja ada. Jaga image dong !

"Dimana mereka ?" Tanya mama Tania pada papa Tania yang sedang merunduk pada memegang ponsel.

"Sebentar lagi mereka datang. Kita masuk saja dulu" ucap papa Tania lalu berjalan memasuki restaurant tersebut.

Mama Tania lalu mengekor suaminya itu masuk kedalam restaurant, diikuti Kean dan Tania yang langsung menghentikan tawanya.

Tania berjalan dengan agak canggung. Karena sebenarnya ia jarang sekali memakai dress atau apapun itu yang terlalu terbuka seperti yang ia pakai saat ini. Apalagi malam-malam seperti ini.

Keluarga itu memasuki restaurant, lalu berbelok menuju ruang VIP yang bisa di sewa untuk acara-acara tertentu.

Keluarga itu lalu duduk di sofa yang sudah tersedia disana.

"Eeehh, Tania ke toilet dulu ya, Ma" ucap Tania lalu berdiri.

"Jangan lama-lama, apalagi jangan sampai kamu kabur" ucap mama Tania seperti mengancam anak perempuannya itu.

Tania melongo, lalu mengangguk saja. Karena sebenarnya niatan untuk kabur sudah ia singkirkan sejak tadi saat dirumah.

***

Sebuah mobil berwarna silver itu memasuki parkiran Restaurant Prabu.

"Vel, lo pasti dugun-dugun kan ??" Tanya Justin lalu memegang dada adiknya yang duduk melamun memandan luar jendela.

Marvel agak terlonjak karena Koko nya itu tiba-tiba memegang dadanya, "apasih," ucapnya menyingkirkan tangan Justin lalu membuka pintu mobil dan melangkahkan kaki keluar.

Justin yang melihat itu lalu tertawa, lalu juga ikut keluar dari mobil.

Keluarga itu kini berjalan memasuki restaurant. Lalu berbelok kearah ruang VIP.

"Akhirnya datang juga..." ucap Mama Tania lalu berdiri dan merangkul Mama Marvel yang juga langsung menerima pelukan.

Papa Tania dan Papa Marvel bersaliman. Lalu duduk bersebelahan dan langsung membicarakan sesuatu.

If You~ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang