Adel berjalan cemberut melewati lorong piala. Hari ini ia jadi telat karena kekasihnya tidak jadi menjemputnya untuk berangkat sekolah bersama.
Adel berjalan di tengah lapangan lalu berbelok kearah kelasnya sambil membawa secarik kertas yang biasa di bagikan kepada murid-murid yang telat.
Adel melepas sepatunya. Membuat seorang guru berbadan agak gemuk menatapnya.
Adel memasuki kelas agak canggung. Sebenarnya ini pelanggaran pertama Adel setelah sekolah disini selama hampir 2 tahun. Ia tersenyum, bermaksud menyapa guru ekonomi didepannya itu. Namun jadi agak menegak saat guru itu hanya menatapnya dengan wajah datar.
"Ma maaf bu ,, saya telat" ucap Adel lalu bersaliman dengan guru itu yang masih memandang dengan wajah yang datar.
Guru itu lalu melengos, "pelanggaran pertama Adelia Anggita di tahun ini ? Benarkan ?"
Adel tersenyum agak canggung karena apa yang diucapkan guru itu benar, "I iya bu" ucap Adel lalu mengangguk.
Adel agak melirik ketika teman-teman kelasnya malah berbisik-bisik. Dan ada juga yang malah mengulum bibir menahan tawa, Ega dan Daniel. 2 cowo biadab teman kelas Adel yang selalu menggodanya sejak awal kelas dulu. Sementara Raya dibangkunya, hanya menggeleng kecil melihat Adel yang kini berdiri kikuk di samping guru ekonomi yang terkenal galak dan pedas saat berkata-kata itu.
"Ya sudah, karena ini kesalah pertama kamu, ibu masih bisa kasih keringanan !" Ucap guru itu tegas membuat Adel mengangguk, "tapi kalo kamu ngulangin kesalahan seperti ini LAGI !", Adel agak mendelik mendengar itu, begitupun beberapa teman-teman kelasnya "nasib kamu akan sama seperti Rangga !" Ucap guru itu menunjuk Rangga yang duduk di pojok belakang.
Rangga ini memang salah satu murid yang sering terlambat. Tapi ntah mengapa di 3 bulan awal tahun 2019 ini, pemuda itu jadi sering masuk kelas tepat waktu.
Mendengar namanya dipanggil, Rangga mendongak "ya ampun buuu~ saya sudah datang tepat waktu" ucap Rangga agak merengek.
"Najis !" Umpat Ega yang memang berada di bangku di kiri Rangga.
Guru itu menggeleng lalu melengos kembali menghadap Adel yang tertawa melihat Ega dan Rangga kini malah bertengkar kecil.
"Adel ?!"
Adel agak terlonjak, lalu kembali menghadap guru itu, "i iya bu ?"
"Kembali duduk" ucap guru itu.
Adel mengangguk, lalu berlari kecil menghampiri Raya yang memandanginya dengan tenang.
"Si kapten juga jadi telat dong ?" Tanya Raya saat Adel sudah duduk dan bersiap mengeluarkan beberapa buku catatan.
Adel mendecak, "gak dia gak telat !" Ucap Adel masih merunduk mencari kotak pensilnya. Adel mengeluarkan kotak pensilnya, lalu menaruh tas nya dibelakang punggungnya, "karena dia gue jadi telat !"
Raya menaikkan alis bingung, "maksudnya ?"
"Bayangin geh, Ra ! Gue udah nungguin lama-lama eh, dia malah gak jadi dateng. Dasar" ucap Adel lalu merengek mengingat kelakuan Marvel pagi ini.
Raya agak terkekeh, "bucin banget sih. udah tau bakal telat juga, masih ditunggu"
"Ya kan gue harus setia sama pacar sendiri" kata Adel mencicit kecil, malu sendiri bicara seperti ini dengan Raya. "Masa lo gak tau sih. Mankanya dong cari pacar lagi" lanjut Adel menyikut pelan teman sebangkunya itu.
Raya mendecak, "lagi gak mikir ke situ" jawab Raya agak ketus membuat Adel malah jadi tertawa.
Raya menghadap depan, guru ekonomi didepannya sedang menjelaskan pelajaran hari ini. Tapi, Raya tidak bisa fokus. Tiba-tiba teringat kejadian satu tahun yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
If You~ ✔
Teen FictionKetika sebuah hati yang telat memberikan kepastian tentang apakah benar yang ia rasakan dan sebuah hati yang sudah memberikan kepastian namun dijatuhkan begitu saja. - MARVEL - - TANIA -