part 42

449 38 6
                                    

Author pov
Rocky masih tidak bisa melepaskan Sunni dari hidupnya, dia benar benar mencintai Sunni dia menginginkan Sunni. Dia terus memikirkan cara agar Sunni kembali padanya mengingat Sunni pernah menyukainya dulu.

Rc: jinjja ottoke.. Apa yg harus kulakukan untuk membuat Sunni kembali padaku?

Rocky terus memutar otaknya hingga nama Hyejin keluar dalam pikirannya mengingat ambisi Hyejin untuk mendapatkan harta hyungnya membuat Rocky memilih Hyejin sebagai senjatanya untuk mendapatkan Sunni kembali. Segera Rocky menghubungi Hyejin entah apa rencana yg dia akan lakukan biar Hyejin yg memikirkannya

Rc: Hyejin noona
Hy: ne nuguseyo?
Rc: Rocky, noona bisa aku bicara denganmu? Ini penting
Hy: katakan saja
Rc: noona kau masih menginginkan Mj hyung kan?
Hy: Mj? Aniya, aku tidak pernah mencintainya aku hanya mengincar hartanya saja aku butuh harta keluarganya
Rc: ya apapun itu kau masih membutuhkannya kan?
Hy: ne..
Rc: kerja samalah denganku noona, aku menginginkan Sunni, kau menginginkan Mj memberikan harta keluarganya padamu. Kita harus menyelesaikan hubungan mereka
Hy: bagaimana caranya?

Sunni pov
Aku bangun dan melihat Mj yg masih tertidur lelap disebelahku, tangannya melingkar ditubuhku aku bisa mendengarnya mendengkur pelan. Tidak lama aku menyadari kalau Mj berkeringat cukup banyak, aku mengecek suhu tubuhnya dan benar saja badannya panas aku mengusap wajah dan rambutnya. Bagaimana bisa dia sakit? sudah jam 7, apa Ama eonnie sudah menyiapkan sarapan ya?

S: omo, bagaimana caraku bangun kalau kau memelukku seperti ini Myungjun oppa? Aku tidak ingin membangunkanmu

Perlahan aku mengangkat tangannya dan mulai bergeser menjauh darinya, setelah berhasil aku meletakkan tangannya dengan perlahan.  Sambil tertatih aku berjalan ke dapur, kakiku sudah tidak sesakit kemarin aku sudah lumayan bisa jalan walau sangat lambat

A: Sunni-ya, apa yg kau lakukan?

Ama berlari untuk membantuku berjalan

A: yah! Kau seharusnya meminta Mj untuk membantumu berjalan
S: dia masih tidur badannya panas, lagi pula aku sudah mendingan kok
A: tapi tetap saja kau tidak boleh memaksakan kakimu
S: arasseo mianhae. eonnie , apa kau menyiapkan sarapan?
A: ne
S: boleh aku bantu? Aku juga ingin membuat sesuatu untuk Myungjun oppa
A: ah.. Sekarang kau jadi memanggilnya dengan nama asli ya..
S: bukannya sudah sejak lama?
A: hass jinjja

Ama memapahku ke dapur

A: beritahu aku kalau kakimu mulai lelah, kau tidak boleh berdiri lama lama
S: arasseo

Kami mulai memasak bersama aku membuatkan bubur untuk Mj, mungkin ini pertama kalinya aku membuatkan bubur untuknya. Setelah selesai Ama membantuku membawa bubur yg telah kubuat kekamar, Ama meletakkan mangkuk dan segelas air putih tidak lupa obat penurun panas di meja samping kasurku dan segera keluar dari kamar. Aku mengusap rambut dan wajah Mj, aku mengambil tisu untuk mengeringkan keringatnya

S: Mj oppa..

Aku berusaha membangunkannya sambil terus mengusap rambut dan keringatnya

S: Myungjun oppa bangunlah, aku buatkan sarapan untukmu

Mj mulai membuka matanya perlahan, aku mencium pipi dan matanya membuatnya tersenyum.

S: badanmu panas.. Kenapa kau bisa sakit?
Mj: ah? Jinjjayo?

Suaranya masih sangat mengantuk, dia mengubah posisinya jadi duduk dan bersandar di bantal

Mj: ah kepalaku pusing
S: gwaenchanha, bersandar saja biar aku suapi

Mj melihat makanan yg kubawa

Mj: bubur? Kau membuatnya?
S: ne, waeyo? Apa kau tidak suka bubur mau kubikinkan yg lain?
Mj: aniya, aku suka ayo suapi aku, aku lapar

Am I In Love? Astro FanfictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang