— 24 Maret 2017
"....kak?" ujar Lily sembari menatapi Midam yang sejak tadi terus berdiri menunggu di depan rumahnya. "Ngapain?"
Namun bukannya menjawab, Midam segera beralih memeluk tubuh kecil Lily.
Aneh.
Mereka jarang berbicara satu sama lain dan tiap kali bertemu juga hanya saling tatap-tatapan dari kejauhan.
Namun, rasanya sedih sekali tepat saat pria itu beralih memeluk tubuh Lily.
Tidak ada yang tau seberapa sering pandangan mata mereka tak sengaja bertemu.
Tidak ada yang tau seberapa kencang detak jantung keduanya saat saling berpapasan.
Hanya mereka berdua yang tau... dan hanya mereka berdua juga yang dapat merasakan.