— 23 April 2017
"JANGAN!!" teriak Midam panik saat mereka dengan santainya mulai mengarahkan korek api pada dinding kayu panti yang telah mereka sirami dengan minyak tanah itu.
"Apa?" seru mereka kepada Midam. "Punya uang gak lo? Kalo punya, engga bakalan gue bakar kok."
Sial.
"IBU SEI! GON!!" teriak Midam panik. "CEPETAN KELUAR!"
"Bego," keluh salah satu dari mereka sebelum akhirnya lanjut membakar dinding kayu tersebut.
Sialan!
Kelima pria itu lalu segera naik ke mobil dan pergi begitu saja, sementara Midam terus berusaha mengetuk pintu agar saudara-saudaranya keluar.
"MEREKA UDAH ENGGA ADA! AYO KELUAR DULU!" seru Midam. "MEREKA UDAH BAKAR DINDINGNYA!"
Dan tak lama setelah itu pun Junkyu datang dari rumah sakit, bersamaan dengan Ibu Sei yang akhirnya membuka pintunya.
"LOH?! API!!!" teriak Ibu Sei panik saat melihat api yang sudah mulai membakar bagian luar pantinya. "BANGUNIN YANG LAIN AYO CEPETAN KELUAR!"
Gon dan Hyunsuk yang sudah bangun dari tadi itu pun segera berlari membangunkan semuanya sementara Midam dan Junkyu mulai berpencar meminta bantuan kepada warga.
Satu per satu warga lalu datang membantu menyiram api tersebut dengan air... namun entah kenapa apinya malah menjalar semakin cepat.
"Di dalam udah engga ada siapa-siapa 'kan?!" teriak salah satu tetangga tepat saat menyadari bahwa panti tersebut sudah tidak dapat diselamatkan lagi akibat apinya yang telah terlanjur menjalar ke seluruh bagian.
Midam pun segera menoleh menatapi adik-adiknya.. sebelum akhirnya sadar akan sesuatu.
"Raesung mana?!" ujar Midam kaget.
"Loh?! Raesung masih di dalam!"
"KOK DITINGGAL SIH?!" bentak Midam panik lalu dengan refleks segera berlari masuk ke dalam panti lagi.
"J-Jangan sendiri!" teriak Junkyu yang juga ikut berlari masuk bersama Midam.
"EH JANGAN! BAHAYA!" seru beberapa tetangga walaupun pada akhirnya Midam dan Junkyu tetap beralih masuk mencari Raesung.
Namun ternyata Raesung tidak ada di dalam kamarnya.
Pria itu sedang terbaring pingsan di dapur... dengan pakaian yang sudah mulai ikut terbakar.
