Mendengar kabar telepon tadi, mark dengan sangat cepat tanpa berganti baju kembali langsung segera bangkit untuk pergi lagi ke rumah sakit
Entah apa maksud dari papah nya tadi, dirinya tidak mengerti sama sekali dengan ucapan
Keguguran?
Siapa? Desi? Apa secepat itu? Dirinya saja belum tahu Desi hamil, bahkan dia pun baru tahu soal kejadian kala malam dia mabuk
Apa kejadian satu malam dapat membuahkan hasil? Membuahkan anak? Janin? Dirinya tidak yakin soal itu
Jikalau pun terjadi, mark akan sangat senang dan bersyukur tetapi itu pun percuma sebab Desi keguguran bukan
"Tuan anda ingin Kemana?" Tanya bi inah saat melihat mark yang khawatir berlari keluar
"Saya ingin balik lagi ke rumah sakit, Desi keguguran bi, mark Gak paham" jawab mark
Respon dari mark itu membuat bi inah terkejut tidak percaya, sejak kapan Desi hamil? Kenapa dia tidak cerita?
"Tapi tuan-"
Ucapan bi inah yang belum selesai pun langsung diputus oleh mark karena semuanya memakan waktu
"Bi mark Gak ada waktu, bibi kalau mau ikut Ayok" ujar mark dengan tergesa gesa
Akhirnya bi Inah yang tidak ingin semuanya terlambat pun memutuskan ikut, dan ingin tahu perkembangan nyonya nya itu
Perjalanan rumah sakit dari rumah mark memakan waktu yang cukup lama, itu membuat Mark tidak tenang
Tetapi jika dirinya membawa mobil dengan kecepatan tinggi dia takut mencelakakan bi inah yang sedang duduk dengan wajah khawatir
Jika dilihat lihat, bi inah terlalu perduli dengan Desi seperti perduli terhadap anaknya sendiri
Ahhh mark baru ingat jika Desi masih memiliki orang tua kenapa dia tidak berpikir kesana
Dia harus menanyakan ini semua kepada bi inah agar dia dapat menghubungi ayah nya Desi atau yang kala itu dibicarakan Desi dengan bi inah
"Bi" panggul mark tanpa menoleh ke bi inah
Bi inah yang dipanggil oleh tuan nya segera membalas nya dengan cepat
"Ada apa tuan?" Balas bi inah
"Aku ingin tanya, apa Desi masih memiliki orang tua?" Tanya mark kepada bi inah
Bi inah yang memang sudah tahu semuanya akhirnya berniat memberi tahu semua kepada mark walaupun sempat kala itu Desi melarang nya
"Iya tuan, nyonya Desi masih memiliki seorang ayah, ayah nya sudah sakit sakitan, walaupun hidup nya cukup mencukupi tetapi nafsu makannya gampang sekali berkurang jika tidak ada nyonya, maka dari itu nyonya selalu pergi keluar" jelas bi inah tanpa melebih lebihkan
"Apa ayah mya Desi tahu Desi buta huruf?" Tanya nya lagi
"Untuk itu bibi kurang tahu, sebab ayah nya nyonya Desi hanya tahu jika nyonya telah menikah"
"Dia tahu? Apa dia tahu selama ini perlakuan ku kepada anaknya?" Lirih mark
Bi inah yang melihat mark seperti itu merasa jika mark sudah sepenuhnya memiliki rasa kepada Desi, tetapi entahlah apakah Desi akan memaafkan semua kesalahan mark?
"Tidak tuan, selama ini nyonya Desi selalu bercerita kesenangan dengan bisa dinikahkan dengan tuan, nyonya Baik sekali selalu bilang jika tuan mencintai nya dengan sepenuh hati" ujar bi inah dengan wajah berseri
"Oh ya?, Desi itu baik ya bi, mark salah menilai Desi dan membandingkan wanita sebaik Desi dengan wanita setan seperti sheirlena, mark menyesal bi" ungkap mark dengan wajah sendu
KAMU SEDANG MEMBACA
Not a Dream Wedding (end)
Novela Juvenil(Gua menulis cerita ini disaat SMP jd maklum) kisah seorang gadis cantik berumur 23 tahun bernama desi asilla yang hidup nya tidak dilengkapi adanya orang tua, dia tidak mengetahui dimana orang tua nya sejak kecil jadi dia sekarang dianggap seorang...