2.1 Penyesalan

23.9K 516 2
                                    

Anna terbangun dari tidurnya karena mendengar suara tembakan. Lantas Anna berlari lalu melewati tangga untuk mencari darimana asal suara tersebut. Benar saja firasat Anna, Adham sedang bersiap untuk menembak seseorang. Tapi kali ini berbeda, Adham membawa 3 orang yang siap di eksekusi di sana. Dengan cepat Anna berlari ke arah Adham agar mereka bertiga tidak di tembak.

"Adham tolong jangan tembak mereka'' ucap Anna menghalangi arahan senjata Adham

"PERGI KAMU!" tukas Adhan dengan nada kerasnya

"Tidak sebelum kamu tidak menembak mereka" ujar Anna bertekad untuk tidak menyingkir

"Aku peringatkan dirimu sekali lagi. Minggir atau aku juga akan menembakmu?!" Adham mengeluarkan pistolnya lagi dibalik celana. Jadi kini Adham memegang dua pistol

"Aku disini!"

"Baiklah jika itu pilihamu."

Adham bergerak mundur beberapa langkah. Mengecek pistolnya apakah masih ada peluru atau tidak. Lalu ia mulai mengayun ayunkan pistolnya. Adham memiliki skill menembak yang sangat hebat. Hanya orang tertentu yang bisa mempunyai skill seperti ini. Anna menutup matanya tidak melihat Adham, berharap dirinya tidak akan merasakan sakit jika di tembak Adham.

DOR!

DOR!

DOR!

DOR!

Terdengar suara tembakan sembanyak 4 buah. Adham menembak 3 tahanan dan melesetkan 1 peluru. Adham sama sekali tidak melukai Anna sedikitpun dengan peluru. Sedangkan tiga tahanannya mati tepat di belakang Anna tembakan tepat di kepala mereka. Skill Adham bisa membelokan peluru dengan ayunan tangan yang kuat.

"Tolong bereskan" ucap Adham meninggalkan Anna bersama pengawal dan ketiga mayatnya

''Adham!" panggil Anna

Anna mengejar Adham hingga kedalam rumah. Adham membuka kulkas untuk mencari minuman dingin.

"Adham!" panggil Anna

"Apa?" tanya Adham dengan santai

"Kenapa kamu tidak bisa berhenti untuk menembak orang??" pertanyaan Anna membuat Adham berhenti dari minumnya. Adham mendekati Anna

"Aku sedang melindunggi seseorang"

"Kamu bukan melindungi. Yang seperti itu disebutnya pembunuh." ucapan Anna membuat Adham marah

Adham menaruh gelas yang berisi air dingin di atas meja. Mendekat ke arah Anna, tentu saja membuat Anna mundur beberapa langkah. Anna sudah berada di ujung tanduk ia sudah menempel di dinding dan Adham menekanya dengan kuat. Membuat Anna tidak bisa bernafas membuat wajah Anna yang putih menjadi merah. Tapi kemudian Adham sedikit memberi kelonggaran.

Adham menekan tubuh Anna dengan kedua tanganya. Anna tidak bisa menggerakan tanganya, setelah dirasa sepertinya ada yang mengikat kedua tanganya. Tanpa sadar, Adham telah memborgol kedua tangan Anna dengan posisi ke belakang.

Tiba tiba Adham mengendong Anna dan dibawa ke belakang halaman rumah. Anna berontak tapi itu tidak mengubah apa apa. Lalu Adham menaruh Anna di kursi lapangan tembak, tidak lupa ia juga mengikat Anna dengan kuat.

"ADHAM! LEPASKAN!" Anna berontak tapi kemudian Adham menutupi mulut Anna dengan kain

Anna tidak bisa melakukan apa apa selain ia bernafas. Anna yakin kali ini ia akan di tembak mati atau tidak di tusuk oleh pedang. Adham mendekati telinga Anna lalu berbisik.

"Kau ini sangat keras kepala dan juga berisik" ujar Adham kemudian menjauh dari telinga Adham

Adham berjalan masuk kedalam rumah, Anna yakin bahwa Adham akan mengambil sesuatu benda tajam. Anna berontak dengan sekuat tenanga tapi tidak ada yang terjadi, ia masih terikat sangat kuat. Adham sudah keluar dari dalam rumah berjalan ke arah Anna. Adham membawa alat panah lengkap dan sebuah plastik hitam yang jelas didalam itu ada isinya.

LET'S PLAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang