5.9 Rio, Anna & Adham

5.2K 162 2
                                    

  Secara tiba tiba, Hanzel jatuh tersungkur ke samping. Anna dan Adham sangat terkejut mendengar suara tembakan itu. Bukanya Anna yang mati tapi malah Hanzel yang terjatuh. Tidak lama tubuh Hanzel mengeluarkan darah, itu berarti ada seseorang yang menembak Hanzel. Anna tidak bisa menoleh siapa yang menembak Hanzel, apakah para pengawal Adham atau orang lain.

Prok

Prok

Prok

Prok

Prok

  Suara tepuk tangan dari seseorang jauh di belakang Anna. Adham tidak bisa melihat dengan jelas karena disana sedikit gelap ditambah lagi hari sudah semakin gelap.

  "Seru sekali tadi" ucap pria itu masih bertepuk tangan

  Anna penasaran siapa pria  tersebut dan apa yang ia lakukan disini. Adham terus memperhatikan pria disana dengan tajam, karena suara pria itu sedikit tidak asing di telinga Adham. Kemudian terdengar suara langkah kaki menuju Adham, pria itu sedikit demi sedikit menghampiri Adham.

  "Rii.. Rio?" ujar Adham susah payah

  "Adikku, kau mengenaliku ternyata" ujar Rio tertawa

  Anna dan Adham terkejut ternyata pria itu adalah Rio. Namun Anna tidak tahu kenapa Rio bisa ada disini, apa mungkin untuk menyelamatkan Adham disini. Rio berjalan menghampiri Adham lalu berhenti sembari melihat nayat Hanzel yang baru ia tembak tadi.

  "Hah. Hanzel yang malang, sekarang aku tidak lagi membutuhkanmu"

  "Bagaimana Adham?" Rio tertawa sembari memegang pistolnya

  "Kau bajingan!" tegas Adham

  "Ehhh, kau tidak boleh berkata itu pada kakakmu" ucap Rio

  "Kau bukan kakakku!"

  "Bagaimana rasanya kau bertemu dengan diriku lagi?" tanya Rio terkekeh

  "Tadinya jika aku tidak terikat mungkin kau sudah kuhabisi"

  "DASAR KAU KERAS KEPALA!" Rio menendang tubuh Adham hingga kursinya terjatuh

  Adham kemudian dibantu lagi untuk berdiri oleh anak buah dari Rio. Adham sedikit mengeluarkan darah di mulutnya, mungkin itu akibat tendangan Rio yang sangat keras.

  "Aku tahu ini semua ulahmu" ucap Adham sembari batuk darah

  Anna terkejut mendengar perkataan Adham. Jika semua ini ulah Rio, berarti dari awal hingga sekarang kejadian aneh ini semuanya berkat Rio. Anna baru sadar ternyata Rio sangat busuk, ia menyesal pernah percaya dan kenal dengan Rio. Mulai saat ini Anna sangat membenci Rio, ia tidak bisa dimaafkan.

  "Baiklah mari biarkan aku bercerita sedikit, hei kau bawakan aku kursi lagi" ujar Rio pada anak buahnya

  Tidak lama kursi itu datang, Rio segera menduduki kursi itu di sebelah Adham. Sebelum memulai ceritanya, Rio menyalakan rokok miliknya agar lebih santai.

  Dahulu kala, Rio diajak oleh Julians dan Moona ke dokter psikologis. Entah mengapa kedua orangtuanya itu membawa Rio ke dokter itu. Tapi sebelum Rio di bawa dokter itu, ia sempat mendorong temanya ke sungai yang sangat deras. Hingga menyebabkan temannya itu kehilangan nyawa.

  Setelah beberapa hari, hasil test itu keluar. Rio sama sekali tidak tahu apa yang terjadi padanya. Lalu Rio melihat kedua orangtuanya menangis setelah membaca hasil dokter itu. Tidak lama keesokan harinya, semua pengacara Julians dan Moona berkumpul di rumahnya. Ini aneh sekali, mereka datang secara tiba tiba. Lalu Adham dipanggil, para pengacara langsung menyuruh Adham menandatangani suatu dokumen. Dari situ juga hubungan Rio dan Adham sangat rengang ditambah lagi Rio beberapa kali mencoba memnunuh Adham dengan cara apapun.

LET'S PLAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang