4.2 SHOT!

7.7K 216 5
                                    

  Pagi ini Adham mendapatkan surat yang entah dikirim oleh siapa, pengirim surat itu begitu misterius. Surat itu memang sedikit membuat Adham kebingungan setelah membacanya.

  Hai..

  Adham tidak mengerti maksud dari isi surat tersebut. Hanya tiga huruf yang ada di dalam surat itu. Namun yang membuat surat itu semakin membingungkan adalah, tulisan itu di tulis menggunakan darah. Tana basa basi, Adham meminta salah satu pengawalnya membawa surat ini untuk di teliti lebih lanjut siapa pemilik surat ini.

  "Pagi yang sangat misterius" ucap Adham setelah memberikan surat itu pada salah satu pengawal barunya

  Tidak lama Anna keluar dari kamarnya dan segera turun untuk menghampiri Adham. Ia melihat wajah Adham yang sedikit aneh pagi ini. Namun ia tidak tahu apa yang membuatnya begini. Adham tidak bisa berpikir jernih, ia akan membuat suatu sumpah hari ini untuk Anna.

   "Hari ini kau ingin kemana?" tanya Adham

  "Aku tidak tahu, mungkin diam di rumah saja."

  "Aku ingin membuat janji padamu" ucap Adham dan tiba tiba suasana menjadi serius

  "Apakah itu?" Anna terlihat sangat serius

  "Aku bersumpah akan mengabulkan satu permintaan darimu, walaupun itu aku harus mati sekalipun."

  "Kenapa kau ini? Apakah kau sakit?" Anna terlihat kebingungan

  "Tidak, aku berbicara dengan benar"

  "Iya iya"

  "Reaksi macam apa itu??? Kau cuman jawab iya iya saja" Adham terlihat terkejut dengan reaksi Anna

  "Lalu aku harus bereaksi seperti apa? Aku aja gak tahu mau minta apaan"

  "Ya setidaknya bahagia kek, ini kali pertamaku membuat sumpah mungkin"

  "Bagus dong" Anna terlihat tidak terlalu peduli dengan omongan Adham

  Adham pergi ke dapur dan membawakan beberapa roti serta selai dan air putih. Hari ini Adham tidak sempat masak karena menemukan surat aneh tadi. Seharusnya Adham hari ini menemui rekan bisnisnya namun ia meminta unuk di wakilkan oleh sekertaris Anggi.

  "Bagaimna jika kita pergi makan di luar?" tanya Adham

  "Boleh tuh" Anna terlihat senang mendengarnya

  Daripada mereka hanya beddian di rumah saja, Adham akan mengajak Anna jalan jalan untuk kesekian kalinya. Semakin kesini Adham semakin tidak bisa jauh jauh dari Anna. Walaupun ia tahu Anna tidak sadar akan cintanya, tapi Adham tetap bersikeras untuk bersama sama dengan Anna.

  Perjalanan menuju tempat makan sangat lancar, mereka sama sekali tidak kejebak oleh macet. Tempat makan itu sangat sederhana, namun elegant. Adham sangat menyukai tempat makan seperti itu, karena mengingatkan pada kedua orangtuanga yang hidup sederhana. Adham segera duduk berhadapan dengan Anna agar terlihat seperti sebuah pasangan.

  "Anna aku akan keluar sebentar untuk bertemu dengan Anggi, ia tidak bisa kesini karena ia harus buru buru bertemu seseorang" ucap Adham sudah bediri dari kursinya

  "Baiklah, ucapkan salam dariku"

  "Oke"

  Adham segera pergi keluar tempat makan meninggalkan Anna sendiri. Para pengawal juga tidak di perintahkan Adham untuk ikut. Tapi sepertinya Adham lupa memintanya jadi ia hanya pergi berdua bersama Anna. Tiba tiba seseorang telah menduduki kursi dari Adham.

  "Rio??" ucap Anna

  "Hai, bertemu lagi" ujar Rio ramah

  "Kenapa ada disini?? Jika Adham melihatmu bisa bisa hilang sudah nyawamu" ujar Anna panik

LET'S PLAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang