3.3 Obrolan Malam

12.8K 338 5
                                    

  Cukup lama Anna pingsan hingga malam hari. Ia membuka matanya duduk dari tidurnya lalu memegang kepalanya. Terasa sedikit sakit di bagian kepalanya akibat pingsan yang sangat lama. Melihat ke arah jam yang sudah menunjukan pukul 9 malam.

  Bangun dari pingsanya membuat Anna kelaparan, ia akan pergi keluar kamar untuk makan. Membuka pintu kamarnya Anna sangat terkejut karena ada Adham yang tertidur tepat di depan pintu. Anna berjongkok memastikan apakah Adham masih hidup atau tidak. Ternyata masih terdengar suara napas lewat hidungnya.

  "Hei hei. Bangun" Anna mencoba membangunkan Adham

  "Hah. Ada apa ada apa??" ucap Adham masih dengan setengah sadar dari tidurnta

  "Kamu ngapain disini" tanya Anna

  "Menunggumu keluar dari dalam kamar" ujar Adham sembari mengucek matanya

  "Kenapa tidak menunggu di dalam??"

  "Ahh itu... Aku takut kau pingsan lagi setelah melihatku"

  "Bukan bukan begitu... Aku akan menjelaskanya di meja makan" Anna membantu Adham berdiri dari duduknya

  Mereka berjalan bersama menuruni tangga menuju meja makan. Adham sudah memasak tapi ia belum memakanya karena menunggu Anna bangun dari pingsannya di depan kamarnya. Jadi pasakan tersebut sudah dingin sekarang.

  "Maaf makanan ini jadi dingin karena aku" ujar Anna sembari menunjukan wajah merasa bersalahnya

  "Tidak tidak, ini karena aku memasaknya terlalu awal" Adham merasa tidak enak jika Anna disalahkan

  "Ahh sudahlah lupakan"

  "Sekarang aku ingin mendengarkan ceritamu, kenapa bisa pingsan saat melihatku"

  "Ohh itu aku sangat terkejut ketika kamu datang dengan baju yang banyak bercak darahnya"

  "Ohh ku kira kau kenapa"

  "Apa yang kau lakukan setelahnya?" tanya Anna

  "Aku tidak tahu, aku menyuruh MZ dan Z yang bereskan sisanya"

  Kemudian mereka melanjutkan makannya kembali. Hari ini sepertinya Anna takut lagi untuk tidur sendirian. Ia selalu tidak bisa tidur jika sudah melihat kejadian yang seperti itu tepat di depan matanya. Anna harus meminta lagi untuk tidur di kamar Adham lagi. Tapi ia sendiri takut untuk memintanya walaupun Adham pasti akan memperbolehkanya.

  "Adham.." ucap Anna

  "Hmm??" Adham berhenti menguyah

  "Aku sepertinya takut lagi untuk tidur sendirian di kamar.."
Perkataan Anna tiba tiba di potong oleh Adham

  "Boleh."

  "Maaf aku selalu merepotkanmu"

  "Tenang saja"

  Anna terkejut Adham bisa tahu isi di dalam pikiranya. Hari ini rasanya waktu berjalan sangat lambat, ia juga jadi kehilangan nafsu makan. Anna memperhatikan Adham yang makan dengan lahap hingga menambah nasi lagi. Sedangkan dirinya satu piring nasi porsi anak anakpun belum juga habis.

  "Sepertinya kau kehilangan nafsu makan ya?" pertanyaan Adham membuat Anna terkejut lagi

  "Kamu ini alih profesi jadi tukang ramal ya?"

  "Ahh aku melihat dari wajahmu."

  "Aku memang tidak pandai menyembunyikan sesuatu" ujar Anna sembari tersenyum

  "Kalau begitu, kau minum saja yang banyak. Aku sudah selesai makan sekarang kita pergi tidur" ujar Adham

  Kali ini Anna tidak gemetar ataupun takut jika dekat dengan Adham. Pertama kali tidur di kamar Adham, Anna sangat takut. Tapi kali ini entah kenapa Anna tidak takut lagi pada Adham.

  Anna membantu Adham untuk membereskan semua piring kotor. Adham segera membawa Anna ke kamar miliknya, kamar itu sangat rapih karena belum ia tiduri sedari tadi dan lampunya juga masih menyala. Anna baru melihat kamar Adham saat lampunya dinyalakan, ternyata sangat bagus.

  Adham meminta Anna untuk tidur di kasur saja, dan dirinya tetap tidur di kursi. Setelah selesai bersiap untuk tidur, Adham segera mematikan lampu dan berjalan lagi ke kursi untuk tidur. Sekarang Adham sedang berusaha menutup matanya tetapi tidak bisa. Anna juga sedari tadi tidak bisa tidur memikirkan banyak hal.

  "Anna kau sudah tidur?" tanya Adham tiba tiba membuat Anna terkejut

  "Belum.." jawab Anna sedikit terkejut

  "Ohh baiklah"

  Hening sejenak...

  "Adham.."

  "Iya?"

  "Apakah aku boleh bertanya?" tanya Anna di malam yang gelap ini

  "Tentu saja."

  "Waktu aku tidur disini, aku tidak sengaja melihat foto keluarga kalian di meja kecil ini" Anna akhirnya jujur kepada Adham karena rasa ingin tahu nya

  "Ahh.. Aku tau kau pasti melihatnya"

  "Aku ingin tahu tentang keluargamu Adham" ujar Anna sembari menatap langit langit kamar

  Adham menarik napasnya yang panjang untuk menceritakan seluk beluk keluarganya. Keluarga Adham dahulu selalu di puji karena keluarga pekerja keras. Robert Julians dan Moona Jean sepasang suami istri pekerja keras serta romantis. Mereka tidak pernah lupa untuk mengucapkan kata kata mesra setiap harinya.

  Lalu lahirlah kakaknya dan Adham, mereka hanya terpaut usia 3 tahun. Setiap harinya Adham selalu bermain dengan kakaknya di halaman ataupun di taman. Saat di umur belasan tahun, tiba tiba Adham diberitahu oleh kedua orangtuanya sebagai pewaris tahta keluarga Julians. Disaksikan oleh beberapa pengacara Julians dan Moona, yang membuat Adham sangat kebingungan.

  Hingga saat ini Adham tidak mengerti maksud dari kedua orangtuanya tersebut. Beberapa bulan kemudian, orangtua Adham mengalami kecelakaan hebat. Adham yang usianya masih belasan tahun hanya bisa menangis pasrah dan meminta agar kedua orangtuanya segera bangun.

   Tapi sayangnya permintaan Adham tidak di kabulkan oleh sang pencipta. Adham sudah memerintahkan untuk mengusut tuntas kasus ini, polisi bilang ini ada kendala dalam mesin mobilnya. Tapi Adham tidak yakin karena pasalnya Adham melihat ayahnya sendiri selalu mengecek mobil sebelum pergi berangkat dari rumah bersama ibu.

  Adham remaja hidup bersama pengawalnya yang dulu. Kakaknya meminta satu perusahaan milik Adham yang di luar negri, tentu saja Adham memberikanya dengan senang hati karena akhirnya Adham tidak akan pernah melihat kakaknya lagi.
 
   Lalu Adham bertemu dengan Pak Juliensky dan Irene yang kerja di perusahaan yang sedang berkembang. Adham merasa kasihan karena keahlian mereka seharusnya digunakan di perusahaan yang sudah terkenal. Maka dari itu Adham berkenalan dan memberikan dua perusahaanya di luar negri.

  Dari situ Adham selalu mendapat banyak serangan tiba tiba. Tidak hanya dirinya namun Juliensky dan Irene selalu mendapatkanya. Untungnya Juliensky bisa menyewa bodyguard di luar negri. Tapi tidak dengan Anna, diusia Adham yang sudah 17tahun ia harus menjaga seorang gadis bernama Anna di rumah milik Juliensky. Tentu saja itu tidak mudah Adham sampai kehilangan 2pengawalnya akibat kejadian tersebut. Kini tersisa hanya 4 pengawal pribadinya di rumah.

  "Aku selalu sedih jika kamu berbicara tentang banyaknya orang yang ingin melukai keluargaku" ujar Anna

  "Kau tidak usah sedih, sekarang kau akan aman disini"

  "Lalu bagaimana dengan kakakmu sekarang??" tanya Anna

  "Aku tidak tahu, yang jelas aku tidak ingin melihatnya"

  "Kenapa? Kalian itu bersaudara"

  "Aku tidak mau membahasnya"

  "Pasti kau senang melihat bulan ya?" akibat Anna mendengar nama ibunya Adham bernama Moona

  "Setiap aku melihat bulan rasanya sepeti ada orangtuaku" Adham tersenyum

  "Sepetinya aku ngantuk, baiklah selamat malam Adham" ucapan sebelum tidur dari Anna

  "Selamat tidur Anna"

  Anna akhirnya bisa menutup matanya begitupun juga Adham. Kehidupan Adham penuh dengan tantangan, dari ditinggal kedua orangtuanya untuk selamanya. Dan berjuang hidup seorang diri, hingga bisa seperti saat ini.
-
-
-
Ya gitu deh

LET'S PLAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang