Terimakasih Elsa, kamu selalu meyakinkan aku disaat semua orang membuat mentalku menjadi jatuh. Selepas peristiwa di Gunung Mas. Banyak sekali peristiwa-peristiwa yang mengharuskanku untuk mulai mengatakan kepada teman-temanku bahwa kamu adalah calon pacarku.
Elsa, perempuan yang membuatku bibirku kaku saat berhadapan denganmu.
Suatu malam aku sedang di rumah Rizki Andika. Aku sedang tiduran sembari membuka hp dan melihat-lihat instaram. Rizki sedang di dalam rumahnya entah apa yang dia lakukan. Aku hanya bermain hp sembari bbman denganmu.
Rizki keluar dan menghampiriku, kami mengobrol banyak hal. Hingga pada saatnya kami mengobrolkan tentang perempuan. Saat-saat dia memamerkan bahwa dia dekat dengan perempuan, disitu aku tidak kuat hati untuk mengatakan tentang kedekatan kita. Dengan terpaksa aku memberi tahu kepadanya bahwa kita sedang dekat. Teman-temanku satu per satu tahu kalau aku sedang mendekati kamu. Tak hanya kepada Rizki, aku pun memberi tahu kepada Aji, dan lain-lain.
"Aku selalu berdoa. Mohon sampaikan cintaku kepada Elsa. Karena kalau aku tidak bisa mendapatkan Elsa, rasa malulah yang akan ku dapat karena aku sudah mengumumkan Elsa sebagai calon pacarku kelak. Aku yakin bahwa Allah tidak akan mempermalukanku dihadapan mereka.
Aku yakin dengan berdoa seperti itu, seluruh alam semesta beserta isinya akan bahu-membahu untuk mewujudkan cintaku. Dan nampaknya kesempatan itu makin terbuka lebar saja.
Elsa, Mawar-ku ♥
Aku tak menyangka bahwa kamu akan meminta bantuan kepadaku. Diantara banyaknya laki-laki yang kamu kenal, aku masih terkejut untuk memilihku sebagai pria yang kamu anggap mampu untuk memberikan sebuah pertolongan. Dengan permintaan tolongmu untuk mencarikan sebuah bunga mawar itu, akan selalu aku ingat. Aku tak tahu dimana tempat untuk membeli mawar. Namun aku juga tak enak hati apabila aku tidak bisa mendapatkan bunga itu. Karena aku berpikir dengan mendapatkan mawar maka aku juga akan mendapatkan kamu.
Yang Aji tahu tentang tempat jual mawar adalah di Pasar Lama dan di Tigaraksa. Pilihannya adalah harus jauh tapi harganya murah atau dekat tapi mahal. Pertama yang aku pikir adalah yang akan membelikan mawar itu adalah aku, kemudian nanti aku serahkan ke kamu. Tapi ternyata lain cerita, kamu justru ingin ikut beli bersama dengan aku. Uhh jadi makin-makin deh sama Elsa. Hehehe. Hm ♥
Hal itu membuatku tak bisa tidur, ahanya membayangkan tentang apa yang akan terjadi untuk hari esok. Aku hanya memeluk hp, dan aku tempelkan diatas jantung supaya detak jantung kita bisa seirama. Tak tahu kenapa malam itu terasa panjang. Hingga keesokan harinya datang.
Pelajaran kali ini sangat membosankan. Aku tak sabar untuk mendengar bel bunyi sekolah. Bel yang paling ditunggu-tunggu. Tapi aku juga tak tahu apa yang harus aku perbuat nanti denganmu. Heeeuuuuuuungggggggggg. Kira-kira bunyi belnya seperti itu karena aku tak rahu dengan huruf apalagi aku mengetiknya. Aku takut Elsa. Aku takut tak berkutik di depan kamu.
Aku pura-pura bahwa kita tak akan pergi dan aku juga tak tahu bagaimana caranya menghampiri kamu. Aku hanya ikut dengan teman-temanku. Biasanya kami pulang lewat tangga dekat kelas 12 IPS 2, entah kenapa kali ini harus muter dulu ke atas hingga sampai di tangga dekat toilet laki-laki diatas. Aku melihat kamu sudah menunggu kedatanganku di lapangan dekat kelasmu. Aku masih tidak percaya bahwa ini benar-benar akan terjadi. Sebenarnya aku juga takut, belum ada nyali. Hehehe... Hm ♥
Kamu sudah memberi kode melihat kearahku secara terus menerus, tetapi aku masih saja belum berani hingga aku memastikan bahwa kali ini kita benar akan membeli bunga mawar. Alhamdulillah, luar biasa, Allahuakbar ♥
Aku tak tahu siapa teman-temanmu yang ikut. Yang pastinya aku berboncengan denga Aji. Tujuan kita adalah di tigaraksa. Kita melewati rute yang tidak ada polisi untuk mencari aman. Karena selain belum memiliki SIM, beberapa orang diantara kita juga tidak memakai helm. Maikn banyak saja peraturan yang kita langgar.
Sampai di suatu jembatan yang awahnya terdapat jalan tol Tangerang-Merak, jalan di jembatan itu sangat buruk, tidak rata, banyak batu-batuan, dan setelah jembatan itu langsung ada tikungan tajam. Aku sedang mengobrol dengan Aji lalu tiba-tiba Aji memukul helm ku dengan keras. Aji menyuruhku berhenti karena ia melihat motor yang kamu tumpangi jatuh.
"Aku tidak melihat bahwa kamu jatuh karena perasaanku saat itu sedang terbang-terbangnya, dan aku hanya berpikir tentang kesenanganku saat itu".
Sayang Elsa, kalau saja aku melihatnya, pasti aku langsung menolongmu. Sayang sekali aku sungguh sangat menyesal. Aku malah tidak ada disaat kamu jatuh. Yang paling penting adalah bahwa kamu tidak kenapa-napa dan tidak terlukai fisiknya. Memang ya gara-gara jalan itu rusak, akhirnya kamu menjadi korbannya. Kalau aku menjadi Bupati, aku akan membuatkan jalan yang rapi untuk kamu lewati suapaya kamu tidak terjatuh yang kedua kalinya.
Akhirnya sampailah di tempat penjual mawar itu. Akhirnya aku lega dapat menghantarkan kamu ke tempat penjual itu. Semoga mawar yang kamu beli dapat bermanfaat untuk praktek biologi. Aku sangat terkesan dengan kisah kita.
"Kamu adalah jalinan kisah cinta yang tak akan putus dan sekusut apapun permasalahannya nanti pasti akan kurapihkan kembali."
Kita berpisah di perempatan Talaga Bestari yang hendak menuju komplek rumahmu. Kamu pergi dengan meninggalkan ucapan terimakasih saja. Tak apa, aku bisa bertemu saja sudah bersyukur. Tidak banyak apa yang kita bicarakan saat itu. Tapi momen itu akan bicara banyak saat menjadi cerita kita nanti.
YOU ARE READING
Jadi Pacar Aku Yuk!
RomanceIni merupakan cerita penulis yang dipersembahkan untuk sang mantan kekasih.