ANCAMAN

6 0 0
                                    

Elsa, kedekatan kita nampaknya menimbulkan ketidaksukaan bagi beberapa pihak. Meskipun beberapa teman-temanku belum mengethaui bahwa kita memiliki kedektan, tetapi nampaknya mereka diam-diam juga membicarakanmu. Tidak apa-apa sih, tetapi itu ancaman bagiku.

Malam itu aku sedang berkumpul di rumah Diky Heryanto untuk merayakan ulang tahunnya yang ke 17 tahun. Sebenarnya perayaan itu hal yang tidak disengaja karena sebelumnya di kelas kau hanya bercanda untuk menyindir agar Diky mau mengadakan pesta kecil-kecil. Setidaknya membuat teman-teman sekelas merasa bahagia untuk mendapatkan makan malam gratis.

Untung yang hadir lumayan banyak, meskipun tidak sampai jumlah separuh dari keseluruhan kelas. Menunya lumayan lezat untuk di santap, ada ayam bakar dan lain-lain. Yang tidak diduga adalah Diky mengundang dua perempuan spesial. Yang pertama adalah pacarnya tentu saja dan yang kedua adalah teman dekatnya. Aku tak tahu kenapa mereka begitu akur. Aku pun juga tak kuat hati untuk begitu. Bagiku hanya cukup satu perempuan saja yang boleh dispesialkan. Yaitu kamu. Hehehe... Hm ♥

Rumah Diky itu gangnya padat dan kebanyakan orang Batak yang tinggal di sekitar situ. Jalan di depan rumahnya pun bisa dibilang sempit. Jadi, berbagai omongan tetanggapun jadi kedengaran di rumah Diky. Apalagi orang-orang Batak yang kalau ngomong itu suka sekali dengan nada tinggi. Tapi tidak apa-apa, itu merupakan salah satu kemesraan dalam bermasyarakat.

Seusai makan-makan pun kami sempatkan untuk berbincang-bincang di teras rumah Diky. Tiba-tiba Anto membicarakan kamu, aku pun kaget. Dia menunjukkan akun bbm yang bernama Elsa. Yang aku lihat itu foto profil dari akun itu adalah foto baju-baju seperti akun yang suka endorse. Aku pun merasa terancam. Yang pertama adalah apakah itu akun kamu sungguhan? Kalau iya kenapa kamu tidak bilang kalau kamu punya dua kaun bbm. Dan yang kedua adalah teman-temanku suka membicarakan aku.

Anto belum tahu kalau aku sudah memiliki akun bbm kamu yang asli. Tapi setelah itu aku tanya ke kamu, untungnya itu bukan akun kamu. Tidak apa-apa, aku jadi merasa tenang. Aku hanya senyum-senyum saja melihat teman-temanku membicarakan kamu. Dalam hatiku berkata, ternyata aku ini banyak saingan dan banyak ancamanny ya.

Lalu aku mengantar Anto untuk ulang ke rumahnhya. Aku menaruh curiga pada Vira dan Aji karena mereka sepertinya membicarakan aku dan hubungan kita. Tapi tak apalah semoga itu hanya perasaanku saja. Setelah aku balik, ternyata dugaanku benar. Tiba-tiba semua orang yang ada di rumah Diky pun tahu bahwa aku sedang dekat dengan kamu.

Di satu sisi aku senang bahwa mereka akhirnya tahu. Tapi di sisi lain aku merasa khawatir karena kita belum mengikatkan pada suatu hubungan spresial. Jadi belum pasti jadian tapi semua orang makin tahu bahwa kita dekat. Aku merasa tertantang, lagi-lagi aku meminta doa semoga Allah melancarkan ini semua karena hampir semua orang yang ada di dekat mengetahui bahwa aku mencintaimu. Aku akan malu apabila aku tidak bisa mendapatkan kamu.

Itu semua karena Aji yang tidak tahan menahan rasa keperempuannya untuk bergosip dengan yang lain. Ya kami laki-laki juga memilki jiwa kewanitaan dalam diri kami. Mungkin Aji juga ingin mengabarkan kebahagiaanku kepada semua orang. Tidak apa-apa, aku hanya bisa pasrah sambil membatin akan kutunjukkan bahwa suatu saat nanti aku bisa mendampingi kamu.

Mengetahui hal tersebut, esok harinya ekspresi Anto nampaknya berbeda. Ia mulai merasa tidak enak denganku. Ancaman tidak hanya datang dari situ. Temanku yang lain ketika melewati di depan tempat yang sangat berkesan yaitu di depan koridor kelasmu. Amin nampaknya belum peka kalau aku dekat dengan kamu. Setiap kamu olahraga, ketika ada kamu, ia sangat sumringah sekali seperti orang kegirangan melihat bidadari turun dari khayangan.

Setiap kali ada kamu di kantin selepas berolahraga, ia selalu melihat kearahmu, begitu pun juga dengan Purnama. Purnama sudah tahu tentang kita setelah mendengar cerita dari Aji saat dirumah Diky. Aku tak enak hati apabila harus mengalahkan teman-temanku. Tetapi ini semua demi kamu. Kesempatanku untuk mendapatkan kamu itu hanya sekali seumur hidup. Aku tak tahu rasanya bila kamu sudah ditikung oleh orang lain. Disitu kadang aku merasa sedih.

Aku saja mudah percaya sama kamu. Saat kamu bilang punya pacar dan pacar kamu sedang ada di Amerika saja aku percaya. Runtuh hatiku, aku masih belum percaya bahwa orang secantik kamu itu belum punya pacar. Tapi aku juga percaya bahwa orang cantik yang belum punya pacar itu pasti dekat dengan cowok. Aku pun percaya bahwa selain aku, kamu juga dekat dengan cowok lain. Karena kamu itu bagaikan magnet yang sangat besar sekali yang mampu meiliki daya tarik luar biasa terhadap laki-laki.

"Sesungguhnya ancaman terbesarku untuk mendapatkan kamu adalah diriku sendiri. Apabila aku percaya pada diriku, aku pasti akan mendapatkanmu. Namun apabila aku gampang digoyah dengan omongan orang lain. Aku akan menjauhimu."

Tapi Elsa, berkali-kali ancaman itu datang, entah kenapa kamu sendiri yang berhasil megembalikan asaku yang sempat putus. Kamu yang menyakinkanku bahwa aku harus tetap di dalam jalan untuk menggapai cintamu. Saat aku jatuh, kamu yang membangkitkan. Saat aku sakit, kamu yang menyembuhkan. Saat aku dihina, kamu yang memuji. Saat aku menjauh, kamu yang mendekati.

Jadi Pacar Aku Yuk!Where stories live. Discover now