Elsa, Mawar-ku ♥
Maafkan aku yang beberapa waktu ini selalu kambuh dalam mencintaimu, sebenarnya keadaan itu adalah karena aku tak bisa menahan desakan-desakan di dada untuk menyatakan cinta padamu. Ya, meskipun hati dan tingkah laku-ku sudah menyatakannya, tetapi anggapan orang itu belum afdol kalo belum mengungkapkannya lewat kata. Padahal, yang lebih penting bagiku adalah apa yang telah aku lakukan padamu bukan apa yang aku nyatakan padamu.
Aku khawatir jika kamu belum aku amankan, kamu akan diambil orang. Aku takut jikalau kita tanpa status, kamu dengan mudahnya berpalingh dengan alasan bahwa kita tidak memiliki hubungan apa-apa. Maka dari itu Elsa, di dalam dada ini ada desakan-desakan yang aku raskan yang menginginkan bahwa aku harus menyatakan sesuatu padamu.
Berkali-kali penyakit itu datang, namun hanya kamu juga yang bisa menyembuhkan. Kamu dengan handalnya menenangkan desakan itu seolah-olah kamu mengatakan "Jangan buru-buru, nanti aku pasti akan menerimamu, nikmati saja dulu saat ini".
Tidak apa-apa dengan begitu kamu masih memberikan waktu dan kesempatan untuk diriku agar membuktiktikan kecintaanku terhadap dirimu. Akan akan melakukannya sekuat tenaga dan waktuku.
Namun tampaknya aku tak bisa melakukannya sendirian. Kamu sudah tau kan entah beberapa kali usahaku gagal. Atas kegagalan-kegagalan itu, aku berpikir bahwa aku tak bisa melakukannya sendirian. Aku butuh bantuan orang lain. Aku akan padupadankan segala kemampuan dan pengalaman yang aku miliki.
"Jujur saja, aku tidak pernah mengalami kondisi seperti ini, dimana aku harus berjibaku dengan segala ketangguhan hatiku untuk mempertahankan mimpi yang selalu mengganggu tidurku, yaitu menjadi kekasihmu."
Aku mendekati teman dekatku untuk menggali informasi tentang dirimu. Aku tak ada maksud lain selain agar aku merasa terbantu dengan segala informasi yang diberikan temanmu itu. Dan aku ingin meminta arahan, karena aku tak tau lagi apa yang harus aku lakukan setelah aku tak kunjung berhasil dengan segala percobaan yang telah berlalu.
Aku melihat kamu sering cerita dengan Alma, termasuk saat ada Davi yang mengajak kamu bertemu dengannya. Kamu mengajak Alma untuk menemani dirimu. Ah tidak usah membicarakan itu, aku cemburu sembenarnya.
Dengan berdasarkan itu, aku menganggap Alma adalah orang yang tepat untuk aku minta bantuannya untuk sampai pada tujuanku terhadap kamu. Apakah kamu ingat, Ketika aku tidak mengabarimu seharian? Ya aku yang sudah tidak tahan ingin menyatakan perasaanku kerap kali menemui hasil nihil. Dan nampaknya aku juga tidak boleh melakukannya itu teramat sering, karena aku dimmata Alma adalah rendah. Sesekali aku harus menaikkan gengsiku. Ucapnya.
Malam itu aku sangat penasaran dan tak sabar ingin mengetahui apakah kamu memiliki perasaan denganku atau tidak. Meski hatimu sudah mengatakan iya, namun aku butuh lisanmu dan juga tanda-tanda yang mengisyaratkan untuk berkata iya selain mulutmu yang berbicara.
Aku dilarang oleh Alma untuk berkomunikasi denganmu, dengan apapun itu caranya. Aku protes dengan hal itu karena hampir mustahil untuk menghilangkan kebiasaan kita seperti itu, karena hampir tiap detik kita berkomunikasi. Alma tetap dengan pendirian untuk melarangku untuk melakukan hal itu, semua itu demi kebaikan dan menguji apakah kamu memiliki rasa denganku.
Dengan pertimbangan bahwasannya respon dari kamu nanti adalah jawaban apakah kamu memiliki rasa denganku atau tidak, alhasil aku menuruti ide tersebut. Aku dengan sengaja tidak menghubungi kamu. Ini terasa aneh, aku bete, dan aku tak tahan sebenarnya.
"Saat tahu kamu sedang online, tetapi aku tidak menghubungi kamu saja aku sudah merasa bersalah."
Seharian itu, aku mencoba cuek, mencoba tak melaukan apapun dengan kamu. Mungkin harus begini dulu untuk mengetahui hasil yang signifikan dibandingkan hanya bersenang-senang terus.
"Terkadang sifat asli kita muncul saat kita dalam keadaan terdesak"
Keesokan harinya aku siap mendengarkan hasil dari usaha yang aku lakukan itu. Pada intinya Alma bilang begini. "Pas waktu di kamar mandi, si Elsa cerita. Kenapa si Aldira ga bbm gua ya?".
"Kalo gitu berarti apa?"
"Selamat. Elsa punya perasaan sama lu."
Pegang aku pegang. Aku pengen mengangkasa. Hehehe... Hm ♥
Aku memang senang, tapi aku tidak boleh terlarut-larut dalam suasana ini. Alma membantu banyak dalam pendekatan kita. Aku tak tahu harus memberi apalagi selain ucapan terimakasih yang begitu banyak. Tapi aku harus tetap fokus, aku tak boleh lengah karena diluar sana banyak laki-laki yang masih mengharapkan cintamu. Diluar sana juga banyak yang tidak suka dengan kedekatan kita. Elsa, respon kamu selepas olahraga itu membuatku ingat. Aku mendapat informasi yang akurat, yang disampaikan oleh perantara karena dia mendengar langsung apa ucapanmu.
Setidaknya hal itu membuatkumerasakan kesejukan ditengah panasnya suasana Balaraja yang kadang dengan ACsaja kita masih merasa kepanasan. aku masih punya satu juta ide agar akumenjadi kekasihmu. Elsa, lihatlah suatu saat nanti, mimpiki akan segeraterwujud. Yang harus kamu lakukan sekarang adalah persiapkan dirimu sebaikmungkin. Hehehe... Hm ♥
YOU ARE READING
Jadi Pacar Aku Yuk!
RomanceIni merupakan cerita penulis yang dipersembahkan untuk sang mantan kekasih.