TARIK TAMBANG

3 0 0
                                    

Sebenarnya aku sudah tidak ingin terlibat dalam acara sekolah untuk menjadi panitia. Aku hanya ingin mengawasi saja. Meskipun akhirnya aku terpaksa untuk menjadi panitia, namun aku hanya ingin bekerja dibalik layar. Maksud dari itu adalah agar saat acara sekolah, aku bisa fokus untuk memandangi kamu. Tetapi entah kenapa aku dimasukkan ke dalam susunan panitia untuk acara hari olahraga nasional (haornas).

Aku kali ini menjadi penanggungjawab (pj) tarik tambang. Pekerjaan yang sebenarnya tidak begitu sulit, tetapi yang sulit itu untuk mencari tali tambangnya. Sudah beberapa hari kami menanyakan kepada seksi logistik untuk mencarikan tali tersebut. Untuk teknis, aku serahkan kepada angkatan 10 saja. Aku hanya mengoreksi beberapa hal. Namun nampaknya mereka benar-benar harus didampingi, akupun harus turun tangan lagi.

Aku yang merumuskan dan mengonsep mengenai teknis pelaksanaannya, aku suruh mereka untuk yang melaksanakannya. Kendalapun datang karena tinggal beberapa hari lagi hari H akan tiba. Tapi tali pun tak kunjung datang. Aku sebenarnya tidak terlalu memikirkan itu karena aku lebih fokus ke kamu sih. Hehehe... Hm ♥

Masalah ini selelsai ketika Ocid menemukan tali yang kami butuhkan. Tali itu didapatnya di pulau cangkir. Tidak apa-apa, akhirnya kami siap menghadapi hari esok. Hari sudah malam, kami mempersiapkan segala hal yang diperlukan. Aku mempersiapkan osis dan mempersiapkan kelas. kelas masih membutuhkan beberapa sepeda lagi. Untung ada Amin yang ingin meminjamkannya sebentar. Aku janjian dengannya di sekolah saat itu juga sampai akhirnya sepeda itu diserahkan kepadaku.

Beberapa saat Amin menyerahkan sepeda, aku merasakan hawa-hawa tidak enak. Sepertinya ia mengirimkan sinyal berkompetisi kepadaku. Aku jadi berprasangka buruk kepadamu. Aku ini suka menguji ke kamu apakah kamu adalah orang yang tepat atau bukan. Entah kenapa hati ini panas tanpa sebab, Elsa.

Setiap kali aku melihat Amin, aku ingin sesegera mungkin untuk memastikan hubungan kita. Aku melihat bahwa dia memiliki perasaan juga kepadamu. Aku buru-buru ingin memastikan hingga sampai aku tanya ke kamu siapa saja orang yang dekat denganmu. Aku berpikir mustahil bagi perempuan cantik apabila hanya dekat dengan satu orang. Kamu pun menyeutkan beberapa nama cowok, salah satu diantaranya adalah Asep. Hatiku panas.

"Ketika hatiku panas, apa yang aku katakan dan aku lakukan adalah luapan nafsu dan emosi saja tanpa bisa berpikir jernih."

Aku tak tahu esok aku akan bagaimana dengan kamu. Semoga aku hanya mengalami panas hati sebentar. Aku hanya membatin bahwa diantara orang-orang yang kamu sebutkan itu adalah aku pemenangnya. Tapi panasnya hatiku itu untung hanya sebentar, aku kembalikan pikiranku untuk mencoba berpikir yang bersih agar aku tak salah melangkah.

Malam ini aku pulang dinihari. Pagi harinya aku harus datang dan tak boleh telat. Namun apa dayanya aku tak bisa menahan kantuk yang masih hinggap dibadanku. Aku akhirnya datang sedikit telat. Aku berpakaian layaknya perserta, pekerjaanku sebagai pj tarik tambang ku serahkan pada Alfian dan Pinky, biarlah mereka yang mengatur dan aku mau nanti kita setidaknya bisa melakukan kontak mata atau kalau perlu kita foto bareng. Hehehe... Hm ♥

Elsa, wahai perempuan yang kalau di bbm aku bisa mengetikkan apa saja, namun ketika bertemu aku tak bisa mengungkapkan apa-apa.

Aku bisa masuk ke gedung sekolah. Aku mencarimu Elsa. Kamu dimana. Kok aku belum melihat kamu ya... Aku bertemu Euis, ia seksi acara dalam acara kali ini. Ia mengatakan padaku bahwa aku harus ikut untuk mengawal siswa yang akan bersepada. Aku sebenarnya senang karena sumbangsih tenagaku masih dibutuhkan, sambil berharap dalam hati semoga saja Elsa hari ini ikut bersepeda, bukan ikut senam. Aku ingin memberinya minum apabila ia kelelahan.

Jadi Pacar Aku Yuk!Where stories live. Discover now