Setelah beberapa percobaanku belum sesuai dengan harapanku, termasuk juga di dalamnya percobaan untuk berfoto bareng dengamu dan percobaan untuk menyatakan cinta. Aku harus berpikir ulang kembali agar semua hal tersebut dapat ku lakukan.
Aku ingat saat pemilu osis itu saat kamu di depanku aku sudah mati kutu, untuk memberi kode saja aku tak kuasa untuk membangkitkan nyaliku, tapi tidak apa-apa. Setidaknya aku sudah berbicara kepada yang ada di TPS tersebut bahwa calon pacarku akan datang. Dengan begitu aku juga memohon kepadanya bahwa:
"Ya Allah aku sudah memberi tahu ke orang-orang bahwa aku ini sudah mendeklarasikan diriku untuk menjadi pacarnya Elsa, aku mohon agar Engkau tidak membuatku malu dihadapan teman-temanku karena aku sudah terlanjur mengatakan itu".
Elsa, Mawar-ku ♥
Menindaklanjuti rencanaku untuk menyatakan perasaanku, aku sebenarnya mulai patah semangat, entah harus berapa kali lagi aku harus mencoba dan hasilnya lagi-lagi nihil. Tetapi ada yang membuat semangatku kembali bergelora tat kala Aji yang juga sedang jatuh cinta dengan seorang wanita ingin memberi sebuah coklat kepada wanita tersebut. Ia terus-menerus menawariku agar aku dan dia sama-sama membeli cokelat itu.
Aku pikir-pikir untuk hal itu, aku sudah berulang kali menolak tawaran itu dengan alasan bahwa aku tak tahu kapan aku akan menyatakan perasaanku, bisa saja saat ini, besok atau nanti. Bisa saja terjadi secara tiba-tiba, bisa jadi secara tak terduga, dan bisa jadi tak pernah terjadi sama sekali.
Untuk apa membeli cokelat, saat pertemuan yang tak kita rencanakan nanti, hasratku langsung ingin menyatakannya secara langsung akan tetapi cokelatnya belum sampai itu bagaimana? Aku takut hal itu terjadi dan aku juga belum pernah melakukan hal itu dan aku juga takut cokelat itu tidak sesuai dengan keinginanmu.
Aji terus saja membujukku, maklum sifat dia itu adalah dia tidak mau apa-apa melakukan sesuatu secara sendiri, terkecuali saat mendekati wanit. Kalau soal wanita, dia maunya sendirian melulu dan tidak mau berbagi denganku. Ia berdalih bahwa memberi cokelat itu bisa menimbulkan kesan yang dirasakan oleh wanita itu, cokelat itu sebagai simbol penghargaan kita terhadap suatu wanita.
Oke, akhirnya aku tak kuasa dengan bujuk rayunya dan akhirnya aku mau untuk membeli cokelat itu. Aku sudah diberi nomor WA-nya. Langsung saja aku langsung menghubungi nomor tersebut. Ada beberapa variasi jumlah kotak dalam cokelat itu. Aku memilih yang tidak terlalu besar saja karena dengan pertimbangan harga yang cocok dengan kantongku.
Aku memilih cokleat dengan jumlah kotak di dalamnya adalah 6 x 3 cokelat. Tak hanya itu, aku juga disuruh untuk mengisi kotak dalam cokelat itu dengan huruf atau bentuk tertentu. Yaudah saja karena ada 6 kolom dan 3 baris, aku mengisinya dengan format berikut.
E L S A ♡ ♥
F I T R I ♥
Y A N A H ♥
Aku memilih namamu karena aku tak mau menulis berbagai tulisan seperti " I LOVE YOU, I NEED YOU, I MISS YOU, AKU CINTA KAMU, KAMU CANTIK SEKALI, Dan lain-lain". Bagiku cukup namamu saja yang melambangkan dirimu, aku tak perlu kata-kata lain, aku juga tidak mementungkan kata. Yang terpenting adalah action-nya.
Aku sepakat dengan penjual cokelat itu. Dan Aji juga sudah memiliki pilihannya mengenai bentuk dan desainnya. Pembayaran dilakukan dengan ttransfer. Aji menititpkan pembayaran dengan kakakku, karena aku dan dia juga belum memiliki rekening sebagaimana syarat dalam melakukan transfer. Elsa, disini aku baru sadar bahwa maksud Aji mengajakku untuk membeli cokelat itu biar bisa membayar melalui kakakku. Kalau istilahnya sih sambil menyelam minum air.
Cokelatnya sudah dibayar. Tinggal menunggu pengiriman saja, butuh waktu yang lumayan lama mulai dari tahap pembuatan hingga sampai ditangan. Terlebih lagi, si penjual cokelat ini tempatnya di Surabaya. Aku juga tak menyangka bisa sejauh ini hanya untuk memesan cokelat.
Aku menunggu kurang lebih seminggu hingga sampai cokelat itu datang. Aku bingung untuk menyimpannya karena aku tidak punya kulkas. Aku tanya ke Ibuku, katanya simpan saja di lemari. Akhirnya aku simpan juga dilemari, dan aku jaga baik-baik cokelat itu sampai nanti tiba waktunya aku akan memberikannya kepadamu. Aku takut cokelat itu meleleh, aku juga cokelat itu sudah tidak enak karena sudah beberapa hari dalam perjalanan Surabaya-Balaraja.
Tetapi ada atau tidaknya cokelat itu tak mempengaruhi perasaanku dan tak mempengaruhi niatku untuk menyatakan cinta untukmu. Elsa, aku sampai saat ini saja tak tahu kapan akan memberikan cokelat itu padamu.
![](https://img.wattpad.com/cover/178747987-288-k27b208.jpg)
YOU ARE READING
Jadi Pacar Aku Yuk!
RomanceIni merupakan cerita penulis yang dipersembahkan untuk sang mantan kekasih.