Senandung Saat Mendung
Dalam mirat genangan
Bayangmu selalu terikat
Nun jauh kembaraku menuju lupa
Pun selalu berujung lukaKulantunkan madah tentang perih
Sembari merajut angan di awang-awang
Kusulam benang-benang masa depan
Namun jarum menusuk jemari kenanganKu tenggelamkan raga dalam bangsatnya hidup
Ku sembunyikan jiwa dalam sunyinya malam
Namun luka masih belum menjumpai lupa
Seperti berjalan dalam lingkaranSemuanya, segalanya
Belum membekas, masih basah
Masih basah, Masih berdarahRandi Kusuma,-
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Puisi
PoetryTidak ada apa-apa di dalam sini, hanya sedikit goresan dari hamba yang tidak pernah mengerti perasaan tuannya.