Hamba Yang Kesepian
Kubenamkan penat bersama pekat
Hitam berkarib dingin
Sepi menyetubuhi raga
Sembilu dingin meremuk tulangKulihat langit tersenyum
Bukan padaku ternyata
Kusapa bintang, namun sayang
Yang dia pandang tetap bulanLalu ku pandang daun, kusentil mungil
Dia tak menghirau, terlalu asik mengagumi embun
Ku gelitik bumi, percuma
Bumi terlalu nyenyak, mungkin terlalu lelahAlangkah lucunya malam ini
Alangkah biasanya malam ini
Seperti ingin menertawai diri sendiri
Seperti ingin memeluk diri sendiriRandi Kusuma,-
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Puisi
PoetryTidak ada apa-apa di dalam sini, hanya sedikit goresan dari hamba yang tidak pernah mengerti perasaan tuannya.