Segenggam Senja Untukmu
Suatu sore di seperdua maret
Aku berteman kita
Dua pasang kaki tak ada jarak
Beranda rumah itu, saksi tak ber-indraEmpat mata bola merekam kejadian,
Menyimpan dalam ingatan
Dalam hati saling memohon;
Semoga tak akan menjadi kenanganBahagia adalah tak terhingga
Senyum terumbar, mewakili rasa
Jari-jari saling memagut,
Mengisi celah, yang menjadikannya sepasang dalam genggamanKamu tersenyum sesekali
Aku yang jatuh cinta berkali-kali
Ahh .. senja, cepatlah berlalu
Aku butuh banyak gelap, agar dia bercahaya di sampingkuRandi Kusuma,-
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Puisi
PoetryTidak ada apa-apa di dalam sini, hanya sedikit goresan dari hamba yang tidak pernah mengerti perasaan tuannya.