Berteman Bumi
Kuseduh kopi saat malam sedang teduh-teduhnya.
Kucicipi, bersama rindu.
Lagu rindu terlantun, senduh, diantara sedikit riuh.Kuteguk agar mata tak suntuk
Kuteguk, mengusir kantuk
Tenang, damai, hangat
Hanya kenangan yang sesekali menyengatJemari sesekali menggaruk
Kadang juga menepuk
Mungkin nyamuk sedang sibuk
Mengais darah bagi si kecil di gubukJangkrik berderik
Daun bersiul
Bumi, masih belum lelap
Malam, sedang damai-damainyaRandi Kusuma,-
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Puisi
PoetryTidak ada apa-apa di dalam sini, hanya sedikit goresan dari hamba yang tidak pernah mengerti perasaan tuannya.