Okay ini sedikit pemberitahuan tentang cerita ini maaf jika ini tidak sesuai seperti bayangan kalian karena aku akan buat cerita ini lompat karena apa?
1. Hampir semua ceritaku selalu ada moment ngidam.
2. Dan aku emang sengaja tidak ingin buat cerita ini terlalu panjang karena nanti lama-lama kalian akan bosan jadi mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan ataupun tutur kata yang kurang berkenan di hati kalian semuanya 🙏🙏🙏🍃 Happy reading 🍃
_______Jika biasanya seorang wanita melewati proses kelahirannya dengan penuh kebahagiaan karena hadirnya seorang malaikat kecil didalam kehidupannya saat ini itu tidak berlaku untuk seorang Yuki Agni Mahardhika karena nyatanya sejak beberapa jam kelahiran putri pertamanya wanita itu hanya diam dengan wajah murung.
Bagaimana mungkin dia tidak murung di saat kelahiran putri pertamanya sang papa lah yang menjadi laki-laki pertama untuk putrinya,sang papa lah yang mengadzani serta mengomati sang putri karena sampai saat ini suami yang katanya hanya mendapatkan tugas satu bulan itu sampai saat ini masih belum ada kabar kepulangannya bahkan kini pria itu sudah terlambat hampir satu bulan karena kini tepat dua bulan sejak diadakannya acara tujuh bulanan kehamilan Yuki pria itu pamit karena tugas negara yang lagi-lagi harus melibatkan suaminya.
"Maafkan anak bunda yang bodoh itu sayang!_"lembut wanita paruh baya yang kini sudah mengusap lembut kepala menantunya yang masih terbaring lemah pasca proses kelahiran putri pertamanya.
"Tidak apa-apa bun,kita berdoa saja semoga mas Al pulang dalam keadaan baik-baik saja_"jawab Yuki mengambil tangan ibu mertuanya dan menggenggam tangan wanita yang kini berdiri di sebelah ranjang di mana Yuki terbaring lebah pasca kelahirannya.
Dia tahu jika saat ini bukan hanya dia yang sedih dan tidak seharusnya dirinya seperti saat ini karena pasti wanita yang sudah melahirkan suaminya itu juga merasakan apa yang saat ini ia rasakan pasti berat untuk bunda Esti untuk menjalani hidupnya mengingat almarhum suaminya meninggal saat menjalankan tugasnya dan perannya sebagai anggota TNI yang menjadikan kematiannya menjadi kematian yang syahid di jalan Allah dan kini putra semata wayangnya tidak di ketahui keberadaannya,bahkan bukan hanya Al karena nyatanya Gibranpun juga belum ada kabar untuk sampai saat ini,namun semua hanya bisa berdoa dan berharap di manapun dan bagaimanapun mereka saat ini mereka hanya berharap semua akan baik-baik saja.
°
Wanita itu terdiam melihat pantulan dirinya di cermin, fikirannya melayang pada waktu tujuh bulan kehamilannya di mana keluarganya mengadakan yang namanya syukuran tujuh bulan kehamilannya itu di mana sang suami masih berada di sisinya menemaninya saat-saat dia menginginkan sesuatu sebagai seorang wanita hamil yang di sebut dengan yang namanya ngidam, apalagi itu adalah kehamilan pertama bagi Yuki.
"Sayang!_"
Keduanya berada di dalam kamar mereka setelah acara tujuh bulanan yang di adakan di rumah orang tua Al dengan sang istri berada di dekapan Al yang mengusap lembut perut istrinya yang terlihat semakin membesar.
"Hmmm_"
Yuki hanya memberikan gumaman menjawab panggilan dari suaminya tanpa menolehkan kepalanya pada sang suami, wanita itu masih terlihat membuat pola abstrak pada dada suaminya yang kini terlihat mencium kening istrinya hal itu sudah Al lakukan sejak keduanya baik keatas ranjang setelah mereka masuk kedalam kamar setelah acara selesai.