Sudah hampir seminggu ini Chanyeol merasa resah, ada rasa takut yang menggerogoti hatinya, pasalnya sang gebetan seperti menjaga jarak darinya. Jarang membalas pesannya, tak pernah lagi menjawab panggilan telponnya, padahal hanya tinggal selangkah lagi dirinya menetapkan hati untuk memperjelas status mereka yang selalu dipertanyakan oleh orang-orang sekitar, sebelumnya hanya bisa tersenyum ketika pertanyaan itu terlontar namun ketika Ia akan menyatakan lelaki manis berpipi gembil itu malah menjauh secara teratur, apakah ini sebuah pertanda bahwa Ia tak ingin menjalin hubungan yang lebih serius?
Dengusan napas kasar keluar begitu saja dari bibir Chanyeol ketika mendapati ucapan selamat paginya tak berbalas hanya menyisakan tanda read yang tertera di sana. Tak mau menunggu lagi, Ia bergegas untuk menyambangi kediaman lelaki tersebut, bukan apa-apa tapi Ia sudah tidak tahan dengan sikapnya yang acuh, Chanyeol hanya butuh penjelasan.
Memakan waktu hampir tiga puluh menit lamanya, Chanyeol akhirnya sampai pada satu unit apartemen yang didiami oleh lelaki terkasihnya itu. Tak perlu menekan bell karena Ia tahu dengan pasti password unit apartemen tersebut.
'Bip-bip-bip-bip-bip-bip!'
'Kriek'
Pintu apartemen itu terbuka, dengan perlahan Ia memasuki kediaman itu karena nampaknya lelaki berparas menggemaskan bak hamster itu masih terlelap dalam tidurnya. Kaki jenjangnya melangkah dengan pasti, sampai terhenti tiba-tiba ketika manik coral-nya mendapati sesosok lelaki yang sedang tertidur pulas di sofa ruang tamu dan televisi yang menyala sepertinya sejak malam tadi. Diam-diam Chanyeol mengulas senyum terlebih ketika dilihatnya ponsel yang tergeletak asal dengan daya yang hampir habis memaparkan sebuah room chat terabaikan, ya miliknya.
Melihat pemandangan menggemaskan itu, Chanyeol yang memang jahil akhirnya mengabadikan momen tersebut dengan senyum semringah tentu saja, karena Ia akhirnya bisa bertemu dengan sosok ini setelah hampir seminggu lamanya tak mendapat kabar pasti, Ia rindu.
Tangan kekar itu terulur untuk mengambil remote control televisi yang ada di atas meja, mematikan benda tipis persegi panjang yang berada beberapa meter tepat di hadapannya, pasti lelah telah menonton lelakinya tidur semalaman penuh. Chanyeol kini mengambil duduk pada meja tak jauh dari sofa, menelisik setiap inchi wajah tentram yang masih terpejam sempurna itu, Ia sungguh jatuh cinta. Jemarinya memberanikan diri menyingkirkan anak rambut yang mungkin menutupi wajah menggemaskan di hadapannys tersebut, perlahan dan penuh kasih sayang.
Merasa terusik, sepasang mata sipit itu mengerjap mencoba biasakan bias cahaya yang menyapa penglihatannya. Mengulat sebentar sampai manik senada mahoninya bersitatap dengan milik Chanyeol, yang lebih tua mendahulukan untuk menyapa dengan senyuman.
"Good morning" ucapnya masih setia melontarkan senyumnya pada sosok terkasihnya tersebut.
"Hng? Ngapain di sini Kak?" sebetulnya bukan respon begini yang diharapkan Chanyeol.
"Gak apa-apa, kangen aja. Mau sarapan bareng sama kamu" balas Chanyeol masih berusaha untuk tetap tenang.
Lelaki manis itu kemudian bangun dari tidurnya, maniknya menatap lekat sepasang pekat di hadapannya dan jantungnya semakin memompa cepat, berdebar brutal tak terkontrol, Ia rindu.
"Udah puas mainnya?" tanya lelaki manis bermata sipit itu dengan suara serak khas bangun tidur.
Chanyeol terdiam, menyadari mungkin ini adalah alasan mengapa yang lebih muda seakan menjaga jarak akhir-akhir ini. Apa mungkin karena dirinya terlalu sibuk?
"Atau udah bosen main makanya balik ke aku?" lanjut suara husky ringan yang biasanya terdengar ceria itu.
"Apa sih? Gak gitu" balas Chanyeol mencoba memberi pembelaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Couples! (Crack Pair)
FanfictionBecause every relationship has their own story and the couples here want to tell you all about them. Enjoy!❤ ----------------------------- CRACK AT IT FINEST! : • CRACK PAIR • CRACK POSITION DON'T LIKE, DON'T READ!❤ HIGHEST RANK : #1 IN CRACKPAIR...