Sepuluh jemari tangan bergerak lihay tanpa henti di atas papan keyboard yang tersambung pada perangkat komputer di hadapannya. Sepasang manik mata sipit juga tak henti malakoni perannya bolak-balik menatap tumpukan kertas di kirinya kemudian beralih pada layar sembilan belas inchi yang menunjang pekerjaannya, harus segera selesai sebelum lunch break karena Ia sudah memiliki janji untuk berjumpa dengan sang kekasih agar tak mengganggu waktunya nanti.
Jam di dinding ruangan kantornya sudah menunjuk pukul sebelas lebih empat puluh lima menit, masih tersisa lima belas menit lagi sampai waktu istirahat makan siang dan lelaki manis bermata sipit itu sudah lebih dulu menyelesaikan pekerjaannya lebih awal. Embusan napas lega menjadi tanda bahwa resah dan gelisah serta tekanan yang dirasakanannya sejak beberapa jam lalu telah berakhir. Ia kemudian siap beranjak dari duduknya, ingin segera memanfaatkan waktu yang tersisa untuk kabur dari kantornya, toh pekerjaannya sudah selesai semua.
Kaki jenjangnya sudah melangkah pasti menyusuri lantai kantor yang mengkilat, ingin cepat-cepat bisa bertemu dengan kekasihnya, karena jujur saja Ia rindu. Hampir dua minggu ini mereka hanya menghabiskan waktu saat pulang kantor bersama, selebihnya adalah nol besar.
"Eh, Hoon! Mau lunch?", sebuah suara membuatnya menghentikan langkah, belum sempat membuka mulut untuk nenjawab sosok pria tampan dengan bibir tebal itu sudah lebih dulu menariknya pergi, "bareng dong, lo mau makan di mana?" lanjutnya kembali bertanya.
"Hm..."
"Gue traktir"
"Eh? Tumben"
"Hehehehe lagi seneng, yuk ah!"
"Eh bentar, tapi gue udah ada janji" sergahnya mencoba memberi isyarat.
"Sama? Jaehyung?" tanya pria tampan itu lagi kini dengan ukiran senyum yang ditahannya untuk mengembang.
"Iya hehehe" balas Seunghoon meringis memaparkan deretan gigi putihnya.
"Ya udah gak apa-apa, yuk!" dan Seunghoon tak memiliki alasan lain yang benar-benar mampu untuk membuat pria bernama Kim Seokjin itu menyadari bahwa dirinya hanya ingin berdua saja dengan Jaehyung siang ini.
Dengan senyum yang terpaksakan akhirnya mau tidak mau Seunghoon hanya mengikuti langkah Seokjin yang memang sudah mengetahui tempat pertemuan Seunghoon dan Jaehyung itu kemudian melangkah pasti seakan tak memiliki beban.
'Kling...kling...' denting pintu cafè yang terbuka, keduanya memasuki tempat itu dan pandangan mata Seunghoon langsung bisa menangkap sosok jangkung dengan surai cokelat keemasan duduk memandang ponsel di tangannya tanpa memperhatikan sekitar, Jaehyungnya.
Seunghoon melanjutkan langkahnya mendekat menghampiri kekasihnya dengan senyum semringah di wajah. Mendapati kursi di hadapanya bergeser Jaehyung kemudian mengangakat wajahnya dan langsung mendapati Seunghoon duduk di sana, menatapnya dengan senyuman dan membuatnya membalas senyum ketulusan dari kekasihnya tersebut. Sampai senyumnya hilang begitu saja, ketika seseorang menyapanya dengan nampan penuh pesanan di tangannya.
"Hai, Jaehyung!" sapa Seokjin tersenyum manis memandang pria bertubuh jangkung itu di hadapannya.
Ada rasa yang membuncah di sana, maniknya menatap sepasang sipit di hadapannya meminta penjelasan, namun Ia tak mendapatkan jawaban. Hatinya merasa panas sendiri melihat pria itu duduk dengan nyaman di samping kekasihnya, Ia ingin marah sungguh tapi diurungkan mengingat Seunghoon tak mengetahui bahwa Ia tak suka melihat kedektan antara dirinya dan pria bermarga Kim itu.
Sayangnya seorang Park Jaehyung adalah orang yang tidak peka, Ia tak paham bahwa sapaan riang dan senyuman semringah dari wajah tampan menjurus manis itu adalah untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Couples! (Crack Pair)
FanfictionBecause every relationship has their own story and the couples here want to tell you all about them. Enjoy!❤ ----------------------------- CRACK AT IT FINEST! : • CRACK PAIR • CRACK POSITION DON'T LIKE, DON'T READ!❤ HIGHEST RANK : #1 IN CRACKPAIR...