"Eommonim, abeoji happy anniv ne buat kalian berdua. Sehun bersyukur udah jadi anak eomma sama abeoji"
"Aigoo... Gomawoo aegynya eomma"
Nyonya Oh mencubit Sehun karena gemas dengan Sehun.
"Eomma, Sehun udah gede 🙄"
"Emang kalo udah gede kenapa ? Eomma ga boleh cubit cubit pipi kamu, hah?"
"Aduduhh kalian tuh ya. Selalu ngeributin hal hal sepele kek gini."
Terdengar tawa tuan oh yang membuat sehun, nyonya oh, dan chanyeol tertawa bersamaan.
"Eommonim, abeonim... Chanyeol do'ain kalian sehat selalu, bahagia selalu, dan terus sama sama sampe maut yang misahin kalian"
"Gomawo nee, anaknya eomma.. Gini dong jadi anak tuh yang so sweet. Jangan kayak si itu tuh... Dicubit aja ga marah 🙄"
"Ngomongin sehun lah tuh 🙄"
Yuup.. Beginilah suasana kediaman keluarga Oh saat tengah berkumpul bersama. Cerita, canda gurau, bahkan kenangan yang tak terlupa terlantun secara terus menerus tiada henti hingga salah satu dari mereka mulai lelah dan mengantuk.
"Ngomong-ngomong, kalian berdua belum ada pasangan nih ? Cepet cari gih... Eomma pengen nimang cucu -3- Kapan kalian ngasih eomma cucu -3-"
"Chanyeol masih pengen fokus berkarir, eomma"
"Sehun juga"
"Eomma ngambek nih... Kalo kalian ga buruan ngasih cucunya -3-"
"Sabar ne, eommaku yang cans bagai bidadari"
Rayu chanyeol.
"Aigoo... Iya iya"
"Eomma, abeoji, hyung... Sehun tidur duluan ya... Besok sehun harus bangun pagi buat meeting"
"Arraseo... Jaljja aegynga eomma 😘"
🙄🙄🙄🙄 -Sehun
♣♣♣♣♣
Pagi ini, tepatnya pukul 05.45 Sehun sudah disibukkan oleh berkas berkas di kantornya. Hanya secangkir kopi panas lah yang menemaninya mengurus berkas berkas yang menggunung itu.
Tepat pada pukul pukul 08.00 ia bersiap menuju ruang meeting.
Seusai meeting
"Pak, gawat !!"
"Ada apa, nona choi ?"
"Ada kejanggalan pada laporan keuangan bulanan di perusahaan kita. Sekitar 350 juta hilang tanpa diketahui jejaknya."
"Mwo ??! Bagaimana bisa ?"
"Saat ini saya sedang mencari penyebabnya, pak."
"Segera cari kemana hilangnya uang sebanyak itu, nona choi. Kita tidak boleh diam saja"
"Ne, saya mengerti."
♣♣♣♣♣
22.30 WIB
Sehun pergi ke minimarket untuk membeli beberapa kaleng kopi, dan makanan yang bisa mengganjal
"Eossooseyo 😊"
{Eoh.. Itu kan namja yang kemaren..} -batin Sejeong
Sehun mengambil 3 kaleng kopi, beberapa makanan ringan, dan roti. Kemudian membayarnya di kasir
"Sudah ?"
"Ne"
"Bukannya kamu cewek yang kemaren kerja di toko roti itu ya ?"
"Ne, bener 😊 Saya kerja di minimarket juga saat malam"
"Ah... Gitu"
"Pak, roti ini BOGO (Buy One Get One). Silahkan ambil roti ini satu lagi."
"Arraseo"
"Totalnya 15,000 won pak"
"Ini.."
Sehun lekas membayarnya.
Sejeong memasukkan belanjaan Sehun di kantong plastik
"Ah iya.. Nih buat kamu.."
Ucap Sehun sambil mengambil roti yang ada di dalam kantong plastik.
"Fightiing ! 😊"
"Kamsahamnidaaa 😄"
Sehun pun pergi dari minimarket dan kembali ke kantornya.
"Annyeonghi gaseyoo 😊"
♣♣♣♣♣
"Wahh... namja yang namanya Sehun itu baik banget... Udah gans, baik lagi... Idaman banget... Kapan ya gue bisa dapet cowok yang segans dan sebaik dia..."
-Sejeong
"Kasian cewek itu... Dia harus kerja dari pagi sampe malem. Dia ga cape apa... Apalagi dia cewek. Kerjaan dia lumayan bahaya juga... Dia jaga kasir di minimarket waktu malem sendirian. Kalo ada rampok, orang mabok, atau penjahat gimana...."
-Sehun
¤TBC¤
KAMU SEDANG MEMBACA
Fortune Cookies 🍪 |Sehun × Sejeong | (✔)
Teen Fiction~~Kisah seorang gadis penjual Fortune Cookies yang memiliki kemampuan "spesial" dan seorang pria yang memiliki banyak nasib sial~~ ~Start .............................《 15 Februari 2019 》~ ~Finish........................... 《 18 Januari 2020 》~