16

508 71 29
                                    

Dajia Hao!

Hepi wiken semuanya~~

Thanks buat yang uda Vote ya.

A
R
I
G
A
T
O
U

minasan!

Saya berusaha jadi penulis yang baik, agar pembacanya juga baik. 😂👌




















setelah pulang sekolah, Auzia dan Luthfi menghabiskan waktu bersama untuk mengerjakan pembuatan lirik lagu.
Tugas kelompok kali ini menuntut mereka untuk menulis sekaligus memproduserkan sebuah lagu.

Luthfi berperan penting dalam pembuatan lirik dan memainkan gitar penggiring untuk Auzia.

Sedangkan Auzia hanya tinggal duduk manis dan menerima hasil pengerjaan Luthfi.

"liriknya uda jadi. Dibaca dulu sambil dengerin aku main gitar" Ucap Luthfi

Auzia menerima lirik itu dan mulai membacanya..













*--*

"Ada banyak hal yang tersembunyi didalam diriku. Itu membuatku banyak berubah.

Hatiku yang sedingin es, akan terlupakan saat aku tertidur.

Aku ingin melarikan diri dari Rasa sakit yang sangat menggangguku ini.
Seseorang, tolong bangunkan aku.

Aku membencinya.

Apa yang mendominasiku ?
Aku terlihat seperti monster.
Apa yang bisa menyembuhkanku?
Itu bukan obat, melainkan cinta.

Maafkan aku, karena harus bergantung padamu.
Jangan pergi, aku membutuhkanmu."

*--*










Setelah selesai membaca liriknya, Auzia menatap ke arah Luthfi yang masih setia memainkan gitarnya.

"Bisakan ? Apa liriknya kepanjangan untuk dihafalin?" tanya Luthfi.

Auzia menggelengkan kepalanya dan tersenyum.

Sebenarnya Auzia sedikit merasakan sesak ketika menbaca lirik itu. Karena ia tahu benar, sepertinya Luthfi sedang menuangkan semua isi yang ada dalam dirinya.
Ia pasti merasa frustasi karena mengidap kepribadian ganda.

"Gua bakal bawain lagu ini sebisa gua. Keep Ganbatte!" balas Auzia.

Dan mereka kembali berlatih agar dapat menampilkan penampilan yang sempurna untuk hari senin nanti.

Luthfi banyak tersenyum ketika melihat Auzia banyak melakukan kesalahan, ia terlihat begitu menggemaskan.

Luthfi menyesal karena belakangan ini ia tidak selalu bersama Auzia, perempuan yang kini telah menguasai hati dan pikirannya.
Dia sangat merindukan Auzia hingga detik ini.









..









Semalaman Auzia menghafalkan lirik sekaligus nada yang Luthfi berikan. Walaupun ia tidur hingga jam 3 pagi, namun tak apa karena ia sudah fasih dalam melantunkan lagunya itu.

"Huwaaaaaamm.." Auzia menguap tatkala sinar matahari sudah mulai menerpa wajahnya.

Buru buru ia mengecek ponselnya dibawah bantal, walaupun ia belum sepenuhnya mengumpulkan semua nyawanya.

✅Are You The Same - Luthfi KamalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang