It's calling me home, It's calling me home
.
.
.
Aku bukanlah perempuan pemberontak. Akibat tragedi dari hobi yang dilarang dulu, membuat aku sadar aku harus mengikuti apa yang dikatakan Ayah.
Aku masih mau hidup meskipun dunia terlihat amat membosankan.
Jadi saat satu-satunya keluargaku itu mengatakan aku harus menikah dan berkeluarga setelah lulus kuliah, pun aku tidak menolak.
"Kamu pasti suka. Anaknya baik dan sopan." Ayahku berpromosi bangga. "Dia suka jahil dan melemparkan lelucon. Harimu pasti akan terasa penuh warna."
"Oh jangan lupakan, dia juga tampan." Ayahku mengusiliku dengan mengedipkan sebelah mata.
Sebelum kami mencapai pintu restoran untuk kencan buta yang disiapkan Ayahku, beliau memegang pergelangan tanganku dengan wajah penuh rasa sayang.
"Ayah ingin kamu bahagia. Menurut Ayah, dia adalah laki-laki paling baik yang bisa Ayah pinta untuk menjagamu, mencintaimu, menyayangimu, memberikan kamu apapun yang tidak bisa Ayah berikan selama ini." Sesal lelaki itu haru.
Aku menganggukkan kepala, setelah menenangkan diri aku membuka pintu. Bersama dengan Ayahku berjalan pasti ke meja dimana lelaki itu duduk menunggu sambil tersenyum menawan.
Saat kami bertemu, aku yang terpengaruh Ayahku jadi yakin. lelaki baik sepertinya pasti bisa mencintaiku dan membuatku jatuh cinta.
Nanti saat kami menikah dan mulai berkeluarga, rasa sepiku mungkin bisa terobati dengan memiliki seseorang yang bisa aku sebut rumah.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Hiding My Heart - IKON Koo Junhoe FF [✔️]
FanfictionKoo Junhoe yang bilang. Aku Cantik. Ketika malam.