I can't spend my whole life hiding my heart away
.
.
.
"Koo Junhoe."
Panggilan yang membuat aku rindu. Aku merindukan setiap ucapannya terlebih ketika perempuan itu mengucapkan namaku. Aku bisa melihat matanya, kilatan yang sama, yang selalu membuatku jatuh cinta.
"Kamu salah saat bilang aku canatik saat malam. Nyatanya, aku selalu cantik bahkan ketika matahari datang."
Perempuan itu tertawa, aku bisa melihat sinar kebahagiaan dihatinya.
Ya aku salah. Kalau saja aku tidak salah langkah, aku akan terus melihatnya. Melihat raut cantiknya dari dekat setiap hari ketika matahari datang maupun bulan yang menggantikan.
Perempuan itu kesal. Aku masih tidak bisa mengeluarkan suaraku.
Menimbang, haruskah aku masih diam menyembunyikan perasaan? Ataukah aku memang harus diam demi kebahagiaan dirinya sekarang?
"Sama."
Akhirnya aku tersenyum tipis setelah berani mengumpulkan suara.
"Kepercayaan diriku juga datang terlambat. Aku tidak percaya diri untuk memulai sebuah cerita bersamamu."
Aku menghela nafas, mengumpulkan sisa-sisa rasa bersalah yang sudah mengakar.
"Aku hanya bisa melindungi dirimu dari jarak aman. Bukan dari jarak yang kamu inginkan. Itu pilihanku sebagai pengecut."
Perempuan itu tertawa sinis.
"Untuk itu lupakanlah." Mataku membulat mendengar penuturannya.
"Lupakan segalanya dan hiduplah dengan bahagia. Kamu tidak bersalah. Aku juga tidak bersalah. Kita hanya terjebak pada 'rasa' yang bisa hilang kapan saja dengan mudah."
"Jadi-kau sudah bahagia?"
Perempuan itu mendelik. Aku bisa melihat kilasan tidak rela dimatanya. Aku tidak berharap rasa itu untukku. Aku harap dia berkata jujur tentang dirinya.
"Tentu saja. Kim Hanbin. Mencintaiku."
Tiga kalimat pendek yang membuatku berdenyit sakit. Bukan karena aku tidak rela nama laki-laki lain keluar dari mulutnya. Tapi karena aku tahu, Kim Hanbin yang mencintainya juga mencintai perempuan lain sama besarnya.
"Jadi bahagialah. Cari seseorang yang juga mencintaimu." Bisiknya seolah lelah.
Aku tersenyum tipis. Benar aku harus mulai menatap hidup. Aku bukanlah seorang mahasiswa yang bisa bermain dengan nyaman. Di realita kehidupan sosial ini, aku adalah laki-laki dewasa yang sudah seharusnya memikirkan masa depan.
Tapi aku tidak bisa pergi dengan menyembunyikan perasaanku selamanya. Paling tidak perempuan itu harus tahu pengorbananku.
"Perlu kamu ingat. Koo Junhoe. Juga mencintaimu."
Salahku, yang jatuh cinta terlalu dalam.
Aku akan pergi. Seperti perintahnya. Melupakan semuanya. Mencari bahagiaku.
Aku berusaha tidak menoleh kebelakang. Meskipun aku tahu perempuan itu meneteskan air mata.
Kadang, lagu cinta yang aku nyanyikan tidak selamanya berakhir bahagia. Paling tidak aku pernah mengutarakannya.
....
End - 5 Maret 2019*ullalalla~ Junho melooow~
KAMU SEDANG MEMBACA
Hiding My Heart - IKON Koo Junhoe FF [✔️]
FanficKoo Junhoe yang bilang. Aku Cantik. Ketika malam.