1.1 Athlas

344 8 0
                                    

bentar euy. Ini aku teh bingung mau publish di sini atau di platfom sebelah. Disini masih ada yang nungguin cerita ini nggak? Kalau ada kulanjut disini aja. Kalau banyaknya udah pada lupa aku lanjutin di platfom yang lain aja gitu.

Oke deh ini part pertama nya okee. Jangan lupa Voment euy! Aku teh suka sedih kalau aku udah berjuang nulis bagus tapi nggak ada yang komen gitukan.

Ah bacot amat sih kelamaan maen twitter nih. Maafkan.

Enjoy the in my story.

-AuthorImut😌

###

Memperbarui diri untuk siap bersanding nanti adalah sesuatu yang baik.
-Athlas2019

Athlas POV

"Kalau Abang kuliah di Jogja nanti yang antar jemput Veli siapa?"

"Kan banyak ojol. Lagi pula kamu disini sama Bunda. Jadi nggak usah ribet."

"Bunda...."

Aduh, ada ada saja. Masih ingat Veli? Iya dia adikku. Perempuan yang aku sayangi dan wajib aku lindungi. Kini dia sudah mau masuk SMA saja. Tidak terasa juga memang.

Hmmm jika kalian ingat Veli, kalian ingat denganku tidak? Biar aku ingatkan.

Perkenalan kembali tepatnya. Namaku Athlas. Tak usah dengan kepanjangannya saja. Aku bisa dipanggil Athla, Las, asal jangan Thalas saja.

Garing?? Yasudah. Tinggalkan saja cerita ini. Diluar sana masih banyak kok cerita yang bukan cerita recehan seperti ini.

Seperti janjiku pada BAB terakhir dibuku itu, aku akan menceritakan kisahku yang baru. Kisah yang dimulai setelah satu tahun berpisah dengan dirinya.

Iya. Kenapa? Mau bilang aku tidak bisa move on? Ada ada saja. Aku bukan gagal move on. Apaan sih,  move on apaan kalo yang terjadi dimasa itu tidak ada ikatan sama sekali.

Iya, dia pergi. Semenjak hari itu di Bandara kita tak pernah berjumpa kembali. Dan mulai dari sana, aku menata hidupku kembali.

Aku mendaptarkan diri mengikuti salah satu olimpiade. Banyak perubahan baik yang terjadi padaku. Aku lebih aktif di organisasi. Masuk ekstrakulikuler seni musik pun aku jalani dengan senangnya.

Sampai akhirnya, aku harus berpindah kota. Melanjutkan study ku di universitas.

Aku sedang berada di dalam kereta bersama Veli, Bunda dan Ayah. Aku sudah bilang tak perlu diantar, tapi Bunda tetap bersikeras ingin mengantarkanku ke Jogja.

Vena & Athlas -vol2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang