5. Kabar Burung

113 4 0
                                    

Jangan diem aja dong. Bantu komen. Like. Share juga boleh. Maaf nih mengejutkan aku publish lagi.

See u

-AuthorImut💙

****

Berkabarlah meski kabar itu akan menyakitkan jika mengetahuinya.

***

"Athlas, kemarin ada cewek minta kontak kamu." Ucap Rafa.

Mereka tengah berempat. Di dalam kantin sedang mengisi perut mereka. Athlas masih anteng dengan makanannya. Ia sedikit tidak perduli dengan apa yang diucapkan oleh Rafa.

"Pantes, kemaren ada yang chat. Minta kenalan segala." Jawab Athlas cuek. "Kenapa Lo nggak bilang dulu? Kenapa maen kasih aja?"

"Dia bilangnya ada urusan buat bikin karya bersama." Ucap Rafa.

"Siapa emangnya Raf?" Tanya Gilang Kepo.

"Anak FKG. Cantik, namanya,,"

"Weh... Itu gadis ayu yang minta nomor Athlas?? Yang dua hari ngajak kenalan itu? Nara kan??" Cerocos Bagas.

"Diem nyet!" Tegas Athlas.

Semua ini gara-gara Bagas. Bagaimana pula gadis itu tahu kalau Rafa temannya Athlas?

"Pantesan kemarin bilangnya gitu." Ucap Bagas.

"Bilang gimana?" Taya Gilang.

"Bagas lo ngomong sekali lagi gue tonjok ya!" Ancam Athlas.

"Haha, gue tahu kok. Kalian kemaren kenalan sama dia." Jelas Rafa.

"Dia cerita sama lo?" Tanya Athlas.

"Iya, makanya gue kasih. Gue kira kalian udah akrab. Jadi gue kasih aja."

"Orang nya yang mana sih? Kayaknya cuma Gue yang nggak tahu." Timpal Gilang kebingungan.

"Pokonya itu perempuan cantik. Tapi kemarin dia lagi nungguin cowoknya." Ucap Bagas.

"Bodo dah. Lu pada rumpi bener." Athlas langsung berdiri meninggalkan ketiga temannya.

Athlas sudah cukup dipusingkan dengan ajakan Nara membuat sebuah karya diluar kampus. Untuk urusan lainnya cukup saja, jagan ditambah lagi.

****

"Maaf Saya nggak bisa." Tolak Athlas dengan terus terang.

Perempuan dihadapannya tak lain adalah yang semalam mengirimnya pesan. Perempuan ini yang  ia temui kemarin siang.

Gadis manis ini tak lain dan tak bukan adalah Nara. Nara Lituhayu. Itu yang tertulis di kartu mahasiswanya. Gadis ayu ini asal Kota Malang. Sama-sama anak rantau, tapi Nara mimilih rumah kos daripada asrama.

"Yakin gak mau?"

"Saya sudah bilang tidak bisa. Coba kamu kerjasama bareng Bagas. Dia pasti mau."

"Tapi Aku maunya sama Kamu."

Athlas menghela nafasnya. Ia tidak ingin. Ia takut dengan terbiasa bersama perempuan lain akan melupakan gadisnya.

"Terserah Kamu. Saya tetap nggak bisa."

Vena & Athlas -vol2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang