"Nak, Ayah mau ngasih tahu kamu dari dulu. Tapi baru sempet hari ini."Athlas tengah duduk di beranda rumah dengan sang Ayah. Malam ini di luar sangat sejuk. Rasanya cocok untuk bertukar cerita.
"Apa yang aku gak tahu selama ini? Aku tahu Ayah pasti punya Alasan baru bilang sekarang."
"Kamu gak boleh marah sama Ayah ataupun Bunda. Bahkan kamu gak boleh marah sama siapapun dimasa lalu."
"Aku gak akan marah kalau memang hal ini terjadi di masa lalu."
"Jangan berpikiran buat nyerah nungguin Vena."
Athlas langsung menatap Ayahnya bingung. Apa hubungan masa lalu Ayahnya dengan Vena? Kenapa ia baru malam ini?
"Maksud Ayah?"
"Papa dia udah sepakat buat jodohin kalian. Itu juga waktu kamu pindah sekolah dan ketemu Vena. Mungkin, ini kesalahan Ayah yang mau aja nurut sama Papanya Vena."
"Ayah? Maksudnya Om Alan sama Ayah pernah punya masalah?"
"Kejasama perusaahan kami waktu itu lagi bagus bagusnya. Makanya sampai sepakat buat mempertemukan kalian di SMA. Mungkin berjalan waktu kamu gak sadar kalau Vena sakit dan harus pengobatan. Ayah gak tahu apa yang dipikiran Papanya Vena waktu itu. Dia terus bujuk orang-orang biar Vena mau ke singapura buat pengobatan. Di saat kalian berdua saling sayang, disaat itu juga kerjasama kami mendapat kegagalan. Papanya Vena marah besar sama Ayah. Dia mulai menjauhkan kalian dengan cara menghadirkan teman kamu dihubungan kalian yang sedang manis-manisnya. Akhir kemarahan dia ya kemarin, dia membawa Vena ke singapura. Dan Ayah tahu dia sekarang tidak mengingat apapun."
Athlas diam. Ia menatap Ayahnya dengan penuh tanya. Kenapa semuanya terjadi saat ia masih tak mengerti.
"Papanya Vena memalsukan data diri Vena di Rumah sakit. Dia memanggil Vena dengan nama Raina. Tapi ayah yakin, dia pasti nggak akan lupa sama kamu."
"Kenyataannya dia lupa sama aku."
"Kamu tahu dari mana? Udah ketemu sama dia?"
"Dia kirim pesan. Katanya dia mau kembali ke Indonesia."
"Itu tandanya dia gak lupa sama kamu."
"Jadi harus gimana yah?"
"Harus berusaha lagi. Buat rencana supaya dia benar benar ingat lagi. Kamu gak marah sama Ayah dan Papanya Vena kan?"
"Aku gak marah. Tapi aku kayak orang bodoh aja baru tahu sekarang."
****
Jimmy : Skuy gua udah di tempat sama si wawan.
Najwan : Sent a picture.
Lucky : Gue dijln. Lu dimna Tha?
Rumah. Jemput. Males pake motor.
Najwan : kek cewek aja minta dijemput.
Lucky : Bacot lu tai.
Jimmy : ini Zilan beneran kagak ikut?
Biasanya lu yng tahu tentang dia Jim:)
Najwan : dia belum libur. Next kumpul katanya.
Lucky : keluar,Tha. Gw d luar.
Lucky : buruan tai!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Vena & Athlas -vol2
Lãng mạn"Aku disana belajar. Tapi kalo dapet jodoh disana itu bonus." Athlas -Sequel Vena & Athlas