Vena & Athlas -vol2

11. Balik‽

Holla...

Hari ini gimana?? Jawab pertanyaanku dulu yuk...

Hari apa kamu baca bagian ini?

Cuaca hari ini hujan gak?

Kamu suka makan apa?

Tempat favorite di Jogja ada gak? Coba sebutin!?

Dah gitu ya. Selamat membaca. Komennya jangan lupa. Kalau ada yang typo typo dikoreksi juga ya.

Salam
-AuthorImut

*****

"Gue ambil ya,Tha. Gue berangkat sekarang."

"Lo ninggalin Gue, Lang?"

Gilang terkekeh. Apaan banget sih Athlas ini. Menahan Giang yang sudah tahu hari ini dia akan pulang.

"Tega bener Lo!" Gerutu Athlas.

"Lo juga kan mau balik. Gue berangkat sebentar lagi. Lo jangan nahan Gue."

"Pede banget Lo. Siapa juga yang nahan Lo!"

"Dah ah. Kasihan mang ojolnya. Gue pamit nih. Sampai ketemu tahun depan."

"Hati-hati dijalan Lo."

"Lo juga. Gue duluan."

Athlas menghela nafasnya. Ia melihat kepergian Gilang. Ia juga akan puang nanti malam. Bukan. Athlas tidak menggunakan Kereta. Ia ingin cepat sampai dan memberi kejutan pada Bundanya. Ia sudah memesan tiket pesawat menuju Jakarta. Nanti disana ia akan muncul tiba-tiba di rumahnya. Ia tak memberitahu keluarganya.

Athlas mulai mengemas barangnya. Ia tak repot membawa banyak tas. Athlas hanya membawa koper dan tas selempangnya.

"Masih lama juga. Apa harus gue keliling dulu ya?" Tanyanya pada diri sendiri.

Ponselnya tiba-tiba berdering. Athlas dibuat kaget sekaligus senang. Yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Wajah Athlas berubah. Datarnya sudah kembali pada senyum yang sangat manis.

Pulpen🖤
Hai Bumi!
Aku Vena.
Boleh ku tahu namamu?
Maaf aku tak mengabarimu lebih dahulu. Aku masih tidak mengingat banyak hal.

Athlas masih menatap ponselnya. Ia tak tahu harus berbuat apa. Kalau boleh Athlas ingin menyusul Vena kemana pun akan ia kunjungi.

Hai.
Gak papa kamu gak ingat aku.
Kalau boleh aku tahu,Kamu sekarang dimana?

Pulpen🖤
Singapur.
Entah besok atau lusa, aku akan pulang ke Indonesia.

Bisa kita bertemu nanti?
Hari ini aku pulang ke tempat kita dulu.

Pulpen🖤
Aku gak tahu.
Nanti aku minta bantuan adikku supaya bisa bepergian.

Ku tunggu kabar baikmu.
Sampai nanti.
Aku selalu sayang kamu.

Athlas. Kini ia sedang dilanda gembira. Kemungkinan besar penantiannya selama hampir dua tahun ini akan berakhir.