After School

1.6K 163 6
                                    

Yoongi lagi-lagi pergi meninggalkan Jimin begitu saja. Dan apa yang terjadi? Yap, Jimin hanya mematung di tempat ia berdiri.

"Bagaimana Yoongi bisa tau rumah ku ya?" -batin Jimin.

.

.

.

.

.

Bel selesai istirahat berbunyi. Jimin tersadar dari sikap mematungnya. Ia bergegas kembali ke kelas.

Tae mengejar Jimin dari arah kantin. Ketika sudah dekat, Tae menepuk pelan pundak jimin.

"Hei, Jim" sapa Tae. "Kenapa kau tidak ke kantin tadi?" Tanyanya kemudian.

"Oh itu, mmmm, aku hanya berjalan-jalan saja di koridor ini. Siapa tau aku menemukan tempat yang asyik" Jawab Jimin.

"Baiklah kalau begitu. Ayo kita ke kelas" ajak Tae sambil merangkul pundak Jimin.

Sesampainya di kelas.

Pelajaran dilanjutkan sampai selesai di jam pelajaran terakhir. North High School memulangkan murid-muridnya pada pukul 4 sore.

Bel tanda selesai pelajaran pun berbunyi. Anak-anak berhamburan keluar dari kelasnya masing-masing. Seperti yang kita ketahui kalau cuaca di London keseringan adalah berawan. Jadi, tak heran jika sore ini pun berawan.

Jimin mengajak Tae pulang sambil membereskan buku-bukunya yang masih berantakan di atas meja.

"Ayo Tae, kita pulang" ajak Jimin. "Oh iya, Daddy tidak menjemput kita kan Tae? Tanya Jimin kemudian.

"Oh iya, aku lupa bilang padamu Jim" jawab Tae. "Kalau pulang kita naik bus yang disediakan oleh sekolah" jelas Tae.

"Baiklah, ayo kita ke tempat parkir bus" ajak Jimin.

Mereka menuju ke tempat bus biasa parkir. Bus sekolah ini biasa di parkir di bagian belakang sekolah. Jalan menuju parkiran bus tersebut memang agak gelap. Jarang sekali siswa yang mau naik bus sekolah untuk pulang.

"Sepi ya Tae.." ucap Jimin dengan nada bergetar menandakan ia agak sedikit takut.

"Ya begitu lah Jim" jawab Tae santai.

Mereka pun masuk ke dalam bus sekolah, dan ternyata sudah ada Min Yoongi di dalam bus itu. Jimin memghampiri Yoongi yang duduk sendirian. Tae menyusul Jimin dari belakang.

"Hai Yoon.." sapa Jimin.

Yang dipanggil hanya menoleh ke arah Jimin.

"Oh iya Tae, kau sudah berkenalan dengan Yoongi?" Tanya Jimin pada Tae.

Tae menggelengkan kepalanya. "Belum Jim.." jawab Tae.

"Tae.." ujar Tae seraya mengulurkan tangannya di depan Yoongi.

"Yoongi.." balas Yoongi kemudian.

Ternyata Yoongi tidak semenakutkan apa yang dipikirkan oleh orang lain terhadapnya. Mereka bertiga asyik mengobrol sepanjang perjalanan pulang.

"Kau tau Tae, Yoongi ini ternyata tinggal di sebelah rumah kita loh" ucap Jimin sambil menepuk pundak Yoongi.

"Oh ternyata namamu Yoongi ya?" Balas Tae. "Aku sering melihatmu tapi tidak tau namamu" sesal Tae.

"Tak apa Tae, mulai sekarang kau sudah tau namaku kan.." ucap Yoongi.

Bus sekolah melaju di jalan raya kota London yang tidak terlalu hiruk pikuk. Awan mendung mendampingi perjalanan mereka sore ini. Titik-titik air hujan sudah mulai turun, namun masih malu untuk turun bersama-sama.

Tidak lama lagi mereka bertiga sampai di perumahan. Bus menurunkan mereka di depan blok perumahan mereka. Selanjutnya Jimin, Tae, dan Yoongi akan berjalan ke rumahnya masing-masing.

Tidak jauh dari tempat diturunkan oleh supir bus, mereka sudah sampai di depan rumah masing-masing. Rumah yang lebih dulu terlihat adalah rumah Yoongi. Yoongi mengajak Jimin dan Tae untuk mampir ke rumahnya.

"Jimin, Tae, ayo mampir ke rumahku" ajak Yoongi.

Jimin dan Tae yang diajak sempat saling berpandangan melihat rumah Yoongi yang terlihat sangat gelap. Ada hawa yang tidak bisa diungkapkan ketika mereka berada di depan rumah Yoongi. Akhirnya Jimin membuka suara.

"Hmmm, bagaimana kalo hari libur saja kita main ke rumahmu Yoon?" Usul Jimin.

"Ah iya, ide bagus Jim." Ucap Tae. "Bagaimana Yoon?" Tanya Tae pada Yoongi.

"Oh, tentu saja boleh, aku akan persiapkan rumahku untuk kedatangan teman-teman baruku" ujar Yoongi semangat.

Setelah membicarakan rencana untuk berkunjung ke rumah Yoongi. Mereka pulang ke rumah masing-masing.

Jimin dan Tae tiba di rumahnya. Mereka langsung menuju kamarnya masing-masing. Jimin membuka pintu kamarnya, melepas tasnya asal, dan membanting dirinya di atas empuknya king spring bed miliknya.

Jimin menatap langit-langit kamarnya. Keningnya sedikit berkerut membayangkan memasuki rumah Yoongi nanti.

"Sepertinya rumah Yoongi itu tidak terawat atau bagaimana yaaa" - batin Jimin.

Jimin beranjak dari tempat tidurnya. Ia menuju kamar mandi. Sebelum ia memasuki kamar mandi, ia teringat untuk menutup jendela kamarnya yang berhadapan langsung dengan kamar Yoongi.

Jimin terbayang hal yang mengerikan ketika melihat jendela kamar Yoongi. Rumah Yoongi selalu gelap. Sebenarnya tidak terlalu gelap, mungkin bisa dibilang remang-remang.

Jimin lalu melanjutkan langkahnya ke kamar mandi. Ia mulai menyalakan shower air hangat dan berdiri di bawahnya. Shower di kamar mandi Jimin letaknya menempel pada dinding. Jimin berdiri dengan posisi menghadap ke dinding kamar mandinya.

Jimin sangat menikmati tetesan air yang jatuh di tubuh atletisnya. Saking nikmatnya, ia sampai terpejam, namun masih dalam keadaan sadar.

Saat Jimin terpejam, ia merasakan ada 'sesuatu' yang lewat di balik punggungnya. Sangat terasa ketika sesuatu itu lewat. Seperti ada orang lain di dalam kamar mandi bersamanya.
.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Tbc...

Please comment and vote for this story. Dont be a sider..
Ehehehe ✌✌😊

Original belong to me @caesarhiana11 💖






The House  (MINYOON) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang