The House (MINYOON) ✔

'Something'

"Tae, perasaanku tidak enak" ucap Jimin sambil menarik-narik ujung baju Tae dan melihat sekeliling rumahnya

"Kau benar Jim, aku juga merasa seperti itu" lanjut Tae.
.

.

.

.

.

Mereka bingung mengapa orang tua angkat mereka tidak menjawab. Padahal mereka sangat yakin bahwa orang tua mereka sudah di rumah karena mereka mendengar suara orang tuanya sedang berbincang-bincang. Jimin dan Tae melihat sekeliling rumah dari tempat mereka berdiri.

Hening.

Tap!
Tiba-tiba lampu dapur padam.

Tae memundurkan langkahnya. Jimin sudah mencengkram baju Tae saking takutnya. Mereka terpaku begitu saja setelah melihat lampu dapur padam.

Jimin merogoh handphone-nya di saku celana sekolahnya. Tangannya gemetar ketika merogoh-rogoh saku celananya.

Ia mengetik pesan pada teman-temannya di grup WhatsApp.

Jimin memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku. Ia memegang tangan Tae yang ternyata sudah sangat dingin karena ketakutan.

Tap!
Lampu lantai atas padam.

Jimin merasakan banyak getaran di saku celananya yang menandakan banyak juga pesan baru yang masuk dari sahabat-sahabatnya. Ia belum menghiraukan pesan dari sahabatnya. Ia langsung menarik tangan Tae dan mengajaknya keluar rumah lagi.

"Ayo Tae, kita keluar lagi.." bisik Jimin dengan nada ketakutan.

Tae hanya mengangguk ketika Jimin berbisik di telinganya untuk keluar rumah. Mereka berjalan mundur ke arah pintu keluar sambil tetap memperhatikan ruangan-ruangan di dalam rumahnya. Akhirnya, mereka sampai di pintu. Jimin menarik handle pintu dan membukanya. Mereka berdua sekarang sudah berada di luar lagi.

Jimin baru melihat lagi ponselnya. Ternyata memang banyak pesan dari sahabat-sahabatnya.