Maria Zeiss Vs Yodha Setiabudi

28 5 1
                                    

Yodha dan Maria memasuki arena, diiringi suara sorakan para penonton yang sangat bersemangat.

Yodha dan Maria saling menatap tajam, kemudian Maria tersenyum kecil

"Apa maksud senyumannya dia itu"
Pikir Yodha, yang membalas senyuman Maria dengan wajah seriusnya

Kemudian mereka berdua sampai di arena

"Jadi lawan pertamaku wanita ?"
Tanya Yodha

"Kau tahu, wajahmu tadi cukup menyeramkan pak tua"
Balas Maria

"P-pak tua kau bilang !?!?!?"
Pikir Yodha, yang merasa terhina

"Beraninya kau memanggilku tua"
Jawab Yodha, atas ejekan Maria

"Kamu marah ?
Kamu harus berusaha keras untuk mengejarku dengan tubuhmu yang sudah usang itu jika ingin menangkapku"

"Usang kau bilang !
tubuh ini sudah mengalami lebih banyak pertarungan darimu"
Kata Yodha dengan kuda-kuda siap bertarungnya,

"dan aku akan melakukan lebih dari menangkapmu"

"Lebih dari menangkapku ?
Maksudmu ?"
Kata Maria dengan nada yang menyinggung Yodha

"B-bukan itu maksudku"

"Jujur saja, kamu suka tubuhku kan, kakek mesum ?"

"Beraninya kau, kamu akan mendapat hukuman dariku setelah ini !"

"Beraninya dia mengejek kejomblo-an ku !"
Teriak Yodha dalam hati

"Oh. . .
Hukuman, jadi kamu akan
"Menghukumku" nanti ?"
Kata Maria lagi dengan nada menyinggung

Budi Kondangan menyela

"Baiklah, umm. . .
Anak-anak, sebaiknya tutup telinga kalian"

Kemudian, pembicaraan antara Yodha dan Maria berlanjut selama beberapa menit

"S-sialan, mari kita cepat selesaikan saja pertarungan ini"
Kata Yodha dengan malu

"Akhirnya, baiklah.
Pertarungan. . .
DIMULAI !"

Tepat setelah Budi menyatakan bahwa pertandingan dimulai, Yodha dan Maria langsung melesat maju menuju kearah masing-masing.

Yodha mengeluarkan sepasang pisau, dan menebasnya ke wajah Maria.

Tapi Maria berhasil menangkis serangan Yodha dengan menggunakan pelindung lengannya yang terbuat dari besi.

"Sudah kubilang jangan meremehkanku, kakek"
Kata Maria dengan senyuman yang jahat

"Aku tidak meremehkanmu sama sekali"
Yodha menjatuhkan pisau di tangan kanannya, dan mengambil sebuah pistol disalah satu saku celananya, dan menembakkannya.

Maria berhasil menghindarinya, tapi Yodha lanjut menembakinya.

Maria tampak tidak tertekan sama sekali, malah tersenyum dan menghindari semua tembakan Yodha.

*tik*

Suara pistol Yodha, yang tidak menembakkan peluru lagi

"Sial, pelurunya habis-"
Pikir Yodha

Tiba-tiba Maria muncul dihadapannya

"Kazama"

Yodha terkejut, kemudian menyiapkan pisau-pisau di tangannya

"Apa kau bilang ?"
Tanya Yodha

"Kau tahu, sebagai seorang mantan pembunuh profesional, kukira kamu bakalan lebih cepat bergerak"

Pemerintahan Dunia BaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang