Cinta Arif

1K 46 0
                                    

"Cinta tak harus memiliki, Wallahi aku ikhlas, bahagiamu adalah bahagiaku, tetaplah tersenyum dengan nya, kekasih halalmu."

~Arif Azzam saputra

🍁🍁🍁

aku masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan make up dan berganti baju, Aku melihat pantulan wajahku di cermin, Ya Allah, jahatkah aku? Seharusnya tadi Azka tidak ku terima, Arif, Air mataku kembali berjatuh ketika mengingat pria yang sempat saja menjadi imamku.

Inikah suratan takdirmu ya Rabb, pada akhirnya aku bersama Azka, aku yang salah selalu berharap bahwa Arif adalah Azka, kini semua itu menjadi kenyataan.

Seseorang mengetuk pintu kamar mandi.

"La, cepat ini sudah mau sore, mau pulang jam berapa nanti? Apa kau mau melewatkan malam pertama denganku?"

Aku terkejut saat dia berkata seperti itu, jantungku berpacu cepat, ya Allah mana mungkin bisa aku bersenang-senang dengan Azka, saat Arif sedang bertarung dengan sakitnya.

"I-iya ka."

"Mas! Humaira."

Lagi-lagi dia membuat jantungku berdebar tak karuan.

"Apaan sih ka."

"Mas! Humairaku."

Dia seperti senang dengan pernikahan ini, Astaghfirullah aku sampai lupa tidak membawa baju ke dalam kamar mandi, bagaimana caranya aku keluar, ya Allah terpaksa aku harus meminta Azka untuk mengambilkan bajuku.

"K-ka, boleh minta tolong ga?"

"Minta tolong apa?"

"To- eh gajadi deh."

" baju kan?" Hebat dia tau tanpaku beri tahu.

" I-iya,cila lupa bawa."

" coba ulangin bilang minta tolong nya pake kata Mas."

"Udahlah gausah." Ucapku

"Yakin?" Oh Rabb, dia sangat menyebalkan.

Pipiku mulai memerah panas, sampai aku lupa dengan semua beban di fikiranku, Azka telah kembali seperti dia yang dulu.

" Baiklah mas, tolong ambilkan baju cila di lemari sebelah kanan."

" siap Humaira."

Dia pun mengambil bajuku, entah apa yang dia ambil, yang jelas aku sangat malu sekali.

Suara ketukan pintu kembali terdengar.

" buka dong, ini bajunya."

Akhirnya kubukakan pintu untuk Azka, kubuka hanya untuk kepalaku saja.

"Azka apaan sih." Dia mendorong pintu kamar mandiku, aku sempat syok.

"Kita udah sah Humaira." Ucapnya dengan tersenyum-senyum.

Bruk

Tentang Aku Yang MenemukanmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang