(6)

59 14 1
                                    

Ahmad yang kian lama memudar seperti diterpa angin, menjulurkan tangannya kepada Ando. Ia masih menyeringai lebar.

"Ini sudah saatnya Ando, ayo ikut denganku, dengannya, dan dengan yang lain. Semuanya akan sia-sia Ando, percayalah. " kata Ahmad

"Pergi..pergi!!" teriak Ando frustasi. Akhirnya suaranya keluar juga.

****

Suasana dikantor masih ramai, tetapi sepertinya tidak ada yang mendengar teriakan Ando bahkan melihat Ando sekalipun, begitu juga halnya dengan Ahmad.

"Sudah terlambat Ando, kau sudah sama sepertiku, " kata Ahmad senang

"Tidak, kau pasti bohong!!" kata Ando tak percaya.

Ahmad hanya tersenyum saja. Kini tubuhnya hanya tinggal tulang belulang saja karena sudah memudar sejak tadi. Tanpa aba-aba, Ahmad langsung menarik tangannya Ando.

Dan Ando pun seketika hilang ikut terbawa olehnya, diikuti oleh terpaan angin yang dingin menusuk kulit.

---

"Ahh..lega," kata Sella setelah keluar dari toilet.

Sella bercermin sebentar lalu kembali ketempat kerjanya. Ia harus bersiap-siap pulang karena sudah waktunya pulang dan lagipula tugasnya sudah selesai.

Saat dipintu keluar, ia melihat Angel yang memainkan ponselnya. Ia sepertinya sedang menghubungi seseorang namun tak diangkatnya.

"Hai Ngel, nungguin siapa?" tanya Sella

"Cckk.. Ini, si Ando nggak tahu deh lagi kemana. Dicariin nggak ada, ditelpon hpnya mati lagi." gerutu Angel

"Mungkin dia lagi lembur hari ini, dan hp nya lowbatt." kata Sella

"Ya, mungkin. Tapi tadi gue udah samperin dia ditempat duduk kerjanya tuh nggak ada Sel, gue takut kalau dia itu kenapa-napa." kata Angel gelisah

"Ya mungkin aja dia lagi kekamar mandi kali Ngel. Udah ya, kamu yang tenang. Lebih baik kamu pulang duluan aja ya sama aku, nanti kalau Ando nggak pulang-pulang kita bisa cari dia sama-sama." ucap Sella menenangkan.

"Tapi kalau Ando nggak pulang sampai besok gimana?" tanya Angel khawatir

"Kita akan lapor polisi, okay? Aku yakin Ando bakalan baik-baik aja kok." kata Sella menghibur.

Akhirnya Angel pun menurut, ia diantarkan pulang oleh Sella karena Sella khawatir kalau Angel kenapa-napa.

"Aku pulang dulu ya, Ngel , kamu baik-baik di rumah. Sampai besok ya?" kata Sella.

"Iya Sel, makasih udah nganterin. Kamu hati-hati dijalan ya?" kata Angel.

"Okay. Kalau Ando udah pulang kabarin aku ya?" kata Sella

" Pasti Sel" jawab Angel.

⭐⭐⭐

"Sella..." kata Ando menyeringai lebar. Mulutnya kini sobek hingga telinga dan darahnya menetes-netes dilantai tempatnya berpijak. Ahh tidak, dia tidak berpijak dibumi sekarang. Ia melayang, seperti balon udara mainan anak-anak.

"An..Ando.. Ka--kamu.." Sella ketakutan.

"Aku tak berbohong Sella," suara Ando terdengar mengerikan.

Lalu Ando melayang kearah Sella secepat kilat, hingga..

"Aaaaaa...." Sella bangun dengan napas terengah-engah.

Don't connect√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang