(10)

28 14 1
                                    

Tujuh menit kemudian, Mamahnya Sella pulang membawa tiga kantong plastik berukuran besar berwarna putih.
"Mamah kok lama banget? Belanjaannya banyak lagi." protes Sella pada Mamahnya.

"Iya sayang, ini untuk persediaan makanan kita beberapa waktu kedepan." kata Mamah Sella lembut.

Sella hanya mengangguk menanggapi lalu membantu untuk memasukkan belanjaan tadi kedalam kulkas. Tante Karim sudah tidur tiga menit setelah Vallery dan Veyna pulang tadi. Lelah katanya.

Setelah selesai, Sella bergegas untuk mandi dan beristirahat mumpung hari ini tidak ada pekerjaan kantor. Sella sudah berani untuk tidur sendiri dikamarnya seperti biasanya karena kata Mamahnya rumahnya sudah dipagari ghaib oleh tante Karim.

***

Kring...kring..

Suara telepon berbunyi nyaring ditelinga Sella. Sella mengangkat gagang teleponnya dan meletakkannya ditelinga kanannya.

"Halo, selamat siang pak Juna," sambut Sella sopan

"Siang kembali Sella, saya ingin kamu mencatat di data absen para karyawan, bahwa Rico selama sepuluh hari ini akan cuti karena berlibur ke pulau Bali menyangkut acara keluarganya. Bisa?" tanya pak Juna

"Oh, bisa pak. Ada lagi yang bisa saya bantu?" Tanya Sella.

"Oh iya, berkas-berkas yang ada dimeja kerjanya Rico tolong kamu teliti. Jika ada kesalahan, tolong kamu perbaiki dan setelah itu bawa keruangan saya." jelas pak Juna dengan nada berwibawa.

"Baik pak. Ada hal lain lagi?"

"Tidak usah, terima kasih." jawab pak Juna lalu menutup sambungan teleponnya.

Sella berjalan kearah meja kerjanya Rico dan menemukan berkas-berkas didalam map berwarna-warni disana. Sella menghela napas, banyak sekali berkasnya. Enak sekali Rico, pasti dia sedang santai liburan disana sedangkan tugasnya diserahkan kepada Sella begitu saja.

Saat mengangkat berkas-berkas tersebut, ada sesuatu yang jatuh dari selipan map-map berwarna-warni. Sella meletakkan berkas tadi, lalu mengambil sesuatu yang jatuh kelantai keramik tersebut.

Mata Sella melotot tak percaya, dengan segera ia mengambil ponselnya lalu menghubungi kedua temannya yang tak lain adalah Vallery dan Veyna lalu beranjak pergi dari situ sambil membawa map dan benda tadi.

"Ini pak berkasnya, sudah saya periksa." kata Sella yang kini diruangannya pak Juna.

"Hmm.. Terimakasih Sella. Maaf telah merepotkanmu dengan tugas yang seharusnya Rico kerjakan." kata Pak Juna

"Iya pak, sama-sama. Baik, saya permisi dulu pak." Sella melangkah pergi meninggalkan ruangan Pak Juna.

"Seharusnya kau tidak ikut campur gadis manis," gumam Pak Juna setelah Sella keluar dari ruangannya.

Jam makan siang telah tiba, kini Sella, Vallery dan Angel sedang duduk dikantin perusahaan untuk menyantap makanan. Veyna? Veyna masih meeting di luar kantor sampai saat ini.

"Ck, udah lama rasanya tidak makan disini!" desah Vallery sambil mengunyah kentang gorengnya.

"Ya loe sih, setiap hari makannya keluar mulu. Padahal disini aja udah ada kantin." kata Sella meminum jus jeruknya.

Don't connect√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang